Benjolan Pada Payudara, Berbahayakah?
Wanita mana yang tidak khawatir jika mendapati bejola pada payudaranya. Pada umumnya benjolan yang terdapat pada payudara merupakan tumor jinak. Fibroadenoma merupakan tumor jinak yang paling sering terjadi dan ditemui pada wanita muda dan dewasa, yaitu pada wanita 3 dekade pertama kehidupan. Frekuensi fibroadenoma yang paling tinggi adalah pada wanita yang berumur 20-25 tahun. T
umor ini ditemukan 2 kali lebih sering pada orang kulit hitam, pasien dengan kadar hormon tinggi (remaja dan wanita hamil), dan pasien yang mendapatkan terapi hormon estrogen. Penderita fibroadenoma memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara dikemudian hari dibandingkan wanita yang tidak menderita fibroadenoma.
Dari pada penasaran dengan tumor jinak yang satu ini, yuk baca penjelasan lebih detailnya pada artikel dibawah ini. Selamat membaca.
Apa sih fibroadenoma itu?
Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling umum ditemukan. Tumor ini dapat tumbuh di seluruh bagian payudara, namun tersering pada bagaian atas payudara. Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat dengan konsistensi padat. Tumor ini tidak melekat pada jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan. Fibroadenoma paling sering terdeteksi secara kebetulan selama pemeriksaan medis atau selama pemeriksaan sendiri.
Orang sering keliru antara fibroadenoma dengan tumor kanker payudara. Perbedaan antara kedua jenis ini adalah bahwa fibroadenoma tidak menjadi lebih besar seiring waktu, dan tidak pula menyebar ke organ lain seperti kanker payudara. Sedangan pada fibroadenoma hanya tetap berada dalam jaringan payudara.
Fibroadenoma umumnya berbentuk bulat dengan batas tegas dan memiliki konsistensi kenyal dengan permukaan yang halus, serta ukurannya dapat membesar pada masa kehamilan. Tumor ini bervariasi dalam ukuran, paling sering ditemukan dengan diameter 1 sampai 2 cm. Dari segi jumlah, tumor jinak ini dapat timbul single atau multiple. Pada payudara dapat timbul unilateral atau bilateral. Tumor jinak ini biasanya tidak terasa sakit dan mudah bergeser saat disentuh.
Apa sih yang menyebabkan terjadinya fibroadenoma?
Penyebab pasti fibroadenoma tidak diketahui secara pasti. Namun beberapa peneliti mengungkapkan bahwa penyebab dari fibroadenoma mammae adalah pengaruh hormonal. Hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada kehamilan. Benjolan juga membesar pada akhir siklus haid dan selama kehamilan. Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen.
Fibroadenoma jarang ditemukan pada perempuan yang telah mengalami postmenopause. Sebaliknya, fibroadenoma dapat berkembang dengan cepat selama proses kehamilan, pada terapi pengganti hormon, dan pada orang–orang yang mengalami penurunan kekebalan imunitas, bahkan pada beberapa kasus, tumor ini dapat menyebabkan keganasan.
Adapun juga beberapa jenis fibroadenoma lainnya yaitu:
- Fibroadenoma kompleks. Pada jenis ini terjadi pertumbuhan sel yang cepat.
- Fibroadenoma juvenile. Jenis ini merupakan fibroadenoma yang paling banyak diderita oleh wanita berusia 10-18 tahun. Fibroadenoma juvenile dapat membesar, namun seiring waktu akan menyusut bahkan menghilang.
- Fibroadenoma besar. Jenis ini dapat membesar hingga berukuran 5 centimeter dan harus diangkat karena dapat menekan jaringan payudara sekitarnya.
- Tumor phyllodes. Jenis ini biasanya bersifat jinak, namun dapat juga berubah menjadi ganas. Oleh karena itu, disarankan agar tumor ini untuk diangkat.
Apa saja tanda dan gejala-gejala dari fibriadenoma?
Berikut beberapa tanda dan gejala-gejala yang biasa muncul pada fibroadenoma:
- Benjolan tidak menimbulkan reksi radang, dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara
- Pada pemeriksaan mammografi , gambaran jelas jinak berupa rata dan memiliki batas jelas
- Benjolan terasa kenyal dan padat
- Benjolan berdiameter 1-2 cm
- Benjolan tidak terasa sakit saat disentuh dan mudah digerakkan
- Benjolan berbentuk bundar dan tepi benjolan sangat jelas dilihat
Diagnosis Fibroadenoma
Untuk mendiagnosis fibroadenoma, dokter akan menanyakan riwayat medis dan gejala-gejala yang dialami serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya benjolan. Serangkaian tes penunjang juga dapat dilakukan untuk memastikan hasil diagnosis, termasuk:
- Pemeriksaan USG payudara - Tes ini biasanya dianjurkan pada penderita dibawah umur 40 tahun. Tujuan dari tes ini adalah untuk memeriksa apakah benjolan pada payudara berbentuk padat atau berisi cairan.
- Mammografi - Tes ini biasanya dianjurkan pada penderita diatas umur 40 tahun. Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat jaringan payudara dan menemukan apabila ada keabnormalan.
- Biopsi - Tes biopsi akan dilakukan apabila hasil pemeriksaan usg dan mammografi tidak mencukupi.
Bagaimana cara mengobati atau menangani fibroadenoma?
Pada dasarnya fibroadenoma tidak memerlukan pengobatan. Karena fibroadenoma terkait dengan kadar hormon, benjolan ini mungkin menyusut setelah penurunan hormon reproduksi Anda.
Namun, jika Anda berpikir bahwa fibroadenoma Anda tidak dapat mengecil atau menghilang sendiri, atau jika bentuk payudara Anda mungkin berubah karena tumor jinak ini, maka Anda dapat memilih untuk melakukan operasi, meliputi:
- Lumpektomi , bertujuan untuk mengangkat benjolan fibroadenoma dari payudara.
- Cryoablation, bertujuan untuk membekukan jaringan tumor dengan gas.
Terapi dari fibroadenoma dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi. Operasi tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.
Perlu diketahui bahwa meskipun telah diangkat, fibroadenoma masih bisa muncul kembali. Dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan dan bila perlu biopsi untuk memastikan apakah benjolan baru tersebut merupakan fibroadenoma atau kanker.
Bagaimana cara mencegah terjadinya atau munculnya fibroadenoma?
Pemeriksaan payudara sendiri penting bagi kesehatan wanita terutama pada awal umur 20 tahun. Perlunya memperhatikan perubahan pada payudara dengan mengetahui bentuk payudara secara normal. Pencegahan yang dapat dilakukan pada kasus tumor jinak pada payudara dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Menghindari makanan yang tinggi lemak
- Menghindari pemakaian obat hormonal terutama estrogen
- Rajin memeriksa payudara Anda secara teratur untuk memeriksa tanda-tanda pertumbuhan yang tidak biasa.
- Mulailah pola hidup sehat dengan berolahraga secara teratur.
Ketika berusia 20 tahun, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara 1-3 tahun sekali ke dokter.
Bila Anda menemukan perubahan terjadi pada payudara Anda, atau terdapat tanda dan gejala gejala seperti yang telah disebutkan di atas khususnya bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, maka segera konsultasikan kepada dokter. Semoga bermanfaat.
Selamat Siang dokter.. Saya wanita berumur 27th.. Di deteksi ada benjolan di PD kiri saat usia 20thn.. Saat itu lgs USG mamae dan hasilnya kata dr Ultrasonografinya adalah Fibrioadonema.. Sampai skrg benjolan tsb masih ada dr.. Dan ukurannya tidak berubah.. Apa yg harus saya lakukan dokter.. Terk...