Fisioterapi lebih awam dilakukan oleh orang dewasa yang mengalami gangguan fungsi alat gerak. Namun, prosedur medis ini sebetulnya juga bisa dilakukan untuk bayi, balita, maupun anak-anak dengan masalah yang sama. Lantas, seperti apa prosedur fisioterapi untuk anak dan balita dan seberapa penting dilakukan? Berikut penjelasannya.
Apa itu fisioterapi?
Fisioterapi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak yang terganggu. Jenis terapi ini biasanya juga diikuti dengan proses atau metode terapi gerak.
Fisioterapi Sakit Leher 5 Kali Visit Di NK Health
Untuk pemulihan pasien yang mengalami keluhan pada leher, seperti tightness pada otot-otot sekitar leher sampai ke pundak, timbul gejala neurologis yang terjadi pada penjalaran saraf cervical pada vertebrae dengan menggunakan exercise dan manipulasi. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang (Rontgen, MRI, CT-Scan).
Salah satu contohnya, fisioterapi dapat dilakukan untuk anak usia kurang dari 1 tahun yang belum bisa duduk atau perkembangannya terlambat perkembangannya. Dokter akan melihat dulu riwayat kelahiran dan kondisi klinis anak.
Jika keterlambatan dikarenakan bayi yang malas dilatih, maka fisioterapi bisa diberikan dalam bentuk latihan-latihan. Namun bila terlambatnya ternyata ada riwayat persalinan yang sulit, misalnya bayi kuning atau indikasi medis lainnya, maka orangtua disarankan membawa anaknya ke rumah sakit atau dokter.
Terapi fisik atau fisioterapi pada bayi dianggap sebagai salah satu bentuk perawatan rehabilitatif paling efektif untuk bayi yang membutuhkan bantuan keseimbangan, kontrol otot, tonggak pencapaian (milestone), dan masih banyak lagi.
Karena fisioterapi berfokus pada rehabilitasi fisik, banyak dokter merekomendasikannya untuk bayi atau anak yang mengalami gangguan dan kecacatan, terlepas apakah gangguan tersebut muncul dari cedera lahir atau kelainan genetik.
Ada banyak jenis-jenis fisioterapi yang ada. Untuk anak-anak saja, fisioterapi dapat dibagi berdasarkan indikasi penyakitnya. Ada fisioterapi untuk bayi lahir dengan risiko tinggi (risti), anak dengan cerebral palsy, spina bifida, gangguan pernapasan, anak dengan gangguan ortopedik, cedera saat olahraga, hingga anak dengan retardasi mental.
Baca juga: Seluk Beluk Fisioterapi dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health
Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).
Tujuan fisioterapi untuk bayi dan balita
Karena kebutuhan setiap bayi berbeda-beda sesuai dengan gangguan yang dimiliki, terapis fisik pada umumnya akan membuat pencapaian sasaran pada setiap pasien.
Salah satu contohnya, bayi yang lahir prematur sering menahan bahu mereka dekat dengan telinga. Menurut ahli terapi fisik, yang dapat dilakukan untuk kasus bayi prematur adalah memijat lembut dan mendorong bahu bayi ke bawah supaya postur tubuh bayi kembali normal.
Tujuan fisioterapi dalam kasus ini adalah untuk menjaga postur tubuh bayi tetap normal. Bisa juga untuk membantu meningkatkan pertumbuhan bayi setelah kehilangan perkembangan penting dalam rahim.
Tidak hanya pada bayi yang memiliki risiko kerusakan motorik, fisioterapi juga dibutuhkan untuk bayi dan balita yang mengalami masalah pembelajaran. Salah satu contohnya pada pasien dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yaitu sebuah gangguan perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian.
Jangan khawatir jika Anda memilki balita dengan ADHD. Kabar baiknya, anak ADHD dapat tumbuh dan berkembang dengan baik berkat orangtuanya rajin melakukan fisioterapi.
Sementara untuk bayi dan balita yang memiliki kelainan genetik, penyakit neuromuskular, kondisi medis kronis, dan penyakit lainnya, fungsi fisioterapi adalah untuk:
Booking Klinik Fisioterapi via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket fisioterapi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
- Membantu mendukung posisi dan pola gerakan yang benar
- Mengembangkan keterampilan pengembangan sesuai usia bayi dan balita
- Mengelola dan mengurangi rasa sakit
- Memperbaiki fungsi otot
- Mengatasi masalah keterbatasan pada bayi dan balita
Kapan anak atau balita membutuhkan fisioterapi?
Dokter biasanya merekomendasikan fisoterapi jika bayi atau balita Anda memiliki beberapa hal sebagai berikut:
- Gagal memenuhi tonggak perkembangan (milestone) selama tahun pertama kehidupan
- Hanya menumpu pada satu sisi tubuh dan/atau memiringkan kepala ke satu sisi saja
- Memiliki postur yang buruk
- Telah didiagnosis dengan cerebral palsy, torticollis, atau gangguan neuromuskular lainnya
- Memiliki tonus otot yang kaku
- Memiliki mobilitas sendi yang berlebihan atau terbatas
- Memiliki kesulitan dengan keseimbangan dan koordinasi tubuh
Meskipun penting untuk diperhatikan tanda-tanda di atas, selalu bicarakan pada dokter mengenai semua kekhawatiran Anda. Semakin cepat suatu penyakit terdeteksi dalam diri anak, maka semakin cepat pula penanganan dilakukan. Dengan demikian, hal ini dapat mencegah penyakit berkembang lebih parah.
Jenis-jenis fisioterapi yang dapat dilakukan pada anak dan balita
Ada banyak jenis fisioterapi yang dapat dilakukan pada anak dan balita, tergantung masing-masing permasalahannya. Berikut ini berbagai jenis fisioterapi untuk anak dan balita, di antaranya:
1. Terapi pemanasan
Terapi ini memanfaatkan kekuatan panas, biasanya untuk mengatasi kelainan kulit, otot, maupun jaringan tubuh bagian dalam lainnya. Penggunaannya tentu saja disesuaikan dengan tingkat keluhan anak Anda.
2. Terapi latihan
Terapi latihan dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sekaligus memberi penguatan dan pemeliharaan alat gerak anak agar bisa kembali normal, atau setidaknya mendekati kondisi normal.
Pemberian latihan ini akan dilakukan secara bertahap, tergantung pada usia bayi atau balita kepada anak. Pada awalnya, anak akan diberikan latihan memegang maupun menggerakkan tangan dan kakinya. Setelah dirasa mampu, terapi akan dilanjutkan dengan latihan mobilisasi, dimulai dengan berdiri, melangkah, berjalan, lari kecil, dan seterusnya.
3. Terapi dingin
Terapi dingin umumnya hanya diperuntukkan bagi otot saja, biasanya akibat terjatuh dan memar. Terapi ini biasanya diberikan bila cedera anak masih akut dan proses peradangan tidak menjadi kronis. Bisa juga digunakan untuk mengurangi pembengkakan akibat cedera.
4. Terapi stimulasi listrik
Terapi stimulasi listrik bertujuan untuk mempertahankan massa otot dan secara tidak langsung merangsang regenerasi saraf. Terapi yang menggunakan aliran listrik bertenaga kecil ini cocok diterapkan pada anak yang menderita kelemahan otot akibat patah tulang ataupun kerusakan saraf otot.
5. Fisioterapi dada
Anak dengan keluhan batuk-pilek biasanya mendapat chest physiotherapy atau terapi dada. Jenis terapi ini bermanfaat untuk membersihkan saluran pernapasan dan memperbaiki pertukaran udara dalam tubuh anak. Pemberian inhalasi atau nebulizer termasuk ke dalam fisioterapi dada.
Kunci terpentingnya adalah kenali dan pahami tanda-tanda jika bayi atau balita Anda membutuhkan tindakan fisioterapi. Konsultasikan semua masalah yang berhubungan dengan tumbuh dan perkembangan bayi atau balita Anda ke dokter anak. Dengan tindakan yang tepat, gangguan atau masalah pada tubuh anak dapat diatasi dan dicegah dengan baik.
Baca juga: Fisioterapi dan Prosedurnya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.