Fixiphar adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta infeksi saluran kemih (ISK) dan kelamin. Fixiphar mengandung Cefixime, antibiotik golongan cephalosporin generasi ketiga yang aktif terhadap bakteri gram negatif mapun gram positif.
Cefixime adalah antibiotik yang memiliki spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif mapun gram positif. Cefixime sangat stabil dengan adanya enzim beta-laktamase dan termasuk bakteriosidal (membunuh bakteri).
Mekanisme aksi Cefixime adalah dengan cara mengikat satu atau lebih penicillin-binding proteins (PBP) yang menghambat transpeptidasi tahap terakhir dari sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dan mencegah pembentukan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel bakteri.
Mengenai Fixiphar
Pabrik
Pharos
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Fixiphar dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Dos 3 x 10 kapsul 100 mg
- 1 x 10 kapsul 200 mg
- Botol 30 mL dan 60 mL sirup kering
Kandungan
Fixiphar mengandung zat aktif sebagai berikut :
- Cefixime 100 mg/kapsul
- Cefixime 200 mg/kapsul
- Cefixime 100 mg/5 mL sirup kering
Manfaat Fixiphar
Kegunaan dan manfaat Fixiphar adalah untuk mengobati sejumlah infeksi bakteri seperti di bawah ini:
- Infeksi saluran pernapasan: Otitis media yang disebabkan oleh H. influenzae, M. catarrhalis dan S. pyogenes, faringitis dan tonsillitis yang disebabkan oleh S. pyogenes, bronkitis akut dan bronkitis kronik eksaserbasi akut yang disebabkan oleh S. pneumoniae dan H. influenzae. Antibiotik ini digunakan juga untuk mengobati community acquired pneumonia yang disebabkan oleh S. pneumoniae, H. influenzae, M. catarrhalis, E.coli, H. parahaemolyticus, dan H. parainfluenzae.
- Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh E. coli dan P. mirabilis.
- Infeksi kulit (misalnya selulitis), serta infeksi tulang dan sendi.
- Pengobatan demam tifoid pada anak yang disebabkan oleh S. typhi yang telah resisten terhadap berbagai antibiotik lainnya.
- Fixiphar digunakan sebagai antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik golongan penicillin.
Dosis Fixiphar
Fixiphar diberikan dengan dosis sebagai berikut:
Anak
- Anak usia > 6 bulan: 8mg/kgBB/hari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi.
- Dosis pada anak harus didasarkan pada berat badan dengan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Dewasa
- Dewasa: 200-400 mg/hari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi.
Efek Samping Fixiphar
Berikut adalah efek samping Fixiphar (Cefixime) yang mungkin terjadi, antara lain:
- Gangguan pencernaan termasuk mual, muntah, dan diare.
- Reaksi hipersensitivitas termasuk ruam kulit, urtikaria, demam, gatal, angioedema, edema wajah, kesulitan bernapas, kulit merah, melepuh, bengkak, dan mengelupas, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik.
- Pseudomembranous colitis dan Clostridium difficil.
- Anemia aplastik dan anemia hemolitik pada bebearapa kasus.
- Efek samping Fixiphar pada organ hati seperti hepatitis dan kenaikan sementara SGPT, SGOT, dan alkali fosfatase. Antibiotik golongan cephalosporin telah dikaitkan dengan terjadinya disfungsi hati termasuk kolestasis.
- Efek samping pada sistem saraf seperti sakit kepala, pusing, mengantuk, dan kejang.
- Kebanyakan obat antibiotik termasuk Fixiphar dapat menyebabkan diare, yang bisa saja merupakan tanda dari infeksi baru. Jika diare terjadi sangat berat misalnya berair atau memiliki darah di dalamnya, segera hubungi dokter Anda. Jangan menggunakan obat untuk menghentikan diare kecuali atas petunjuk dokter.
- Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama dan tidak sesuai dengan indikasi dapat berisiko terjadinya kekebalan (resistensi) dan kondisi infeksi bakteri atau jamur tambahan superinfeksi
- Jika tanda–tanda reaksi alergi terjadi, segera hentikan pengobatan dan hubungi pihak medis karena dapat terjadi shock anafilaksis yang bisa berakibat fatal.
Interaksi Obat Fixiphar
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Fixiphar adalah:
- Probenesid: menghambat sekresi Fixiphar sehingga meningkatkan konsentrasi obat ini dalam tubuh dan meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
- Carbamazepine: meningkatkan konsentrasi carbamazepine dalam plasma sehingga meningkatkan efek farmakologinya.
- Antikoagulan (misalnya warfarin): meningkatkan protrombin time (dengan atau tanpa perdarahan).
- Nifedipin dan salisilat: meningkatkan konsentrasi Fixiphar dalam plasma darah sehingga efeknya akan meningkat.
- Vaksin BCG atau vaksin tifoid hidup: menurunkan efektivitas vaksin jika diberikan bersama Fixiphar.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan antibiotik Fixiphar (Cefixime) adalah sebagai berikut :
- Fixiphar harus digunakan sesuai dengan rekomendasi dokter, tetap lanjutkan terapi meskipun Anda sudah merasa sembuh. Hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri terhadap Fixiphar.
- Sebaiknya tidak diberikan untuk bayi usia < 6 bulan karena efektivitas dan keamanan penggunaan antibiotik ini belum dapat dipastikan.
- Pemakaian oleh ibu menyusui belum ada data, tetapi biasanya pihak produsen obat - obat dengan kandungan Fixiphar merekomendasikan untuk tidak menggunakan obat ini selama menyusui.
- Penggunaan antibiotik ini harus dihindari pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas (alergi) pada Cefixime dan antibiotik golongan cephalosporin lainnya.
- Hati-hati memberikan Fixiphar pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu panjang.
- pengamatan yang teliti perlu dilakukan pada pasien dengan gejala defisiensi Vitamin K.
- Untuk pasien diabetes, Fixiphar dapat menyebabkan hasil tes untuk glukosa urin atau keton urin menjadi salah. Informasikan kepada petugas laboratorium jika Anda sedang mengonsumsi Fixiphar. Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengubah diet Anda atau dosis obat diabetes Anda.
- Fixiphar tidak digunakan untuk mengobati infeksi oleh virus seperti flu.
Penggunaan Fixiphar oleh wanita hamil
FDA di Amerika Serikat (setara BPOM Indonesia) mengkategorikan Cefixime kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin tetapi tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil secara terkontrol. Penelitian pada hewan secara terkontrol tidak menunjukkan efek buruk pada janin (kecuali penurunan kesuburan). Belum ada penelitian pada wanita hamil secara terkontrol yang menunjukkan risiko pada janin pada trimester berapapun.
Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Oleh karena belum ada penelitian klinis yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil, pemakaian obat-obat yang mengandung Cefixime selama kehamilan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.