Biasanya, kandung kemih yang terisi dengan air seni membuat Anda perlahan-lahan menyadari kebutuhan untuk buang air kecil. Perasaan ini adalah isyarat Anda untuk mulai mencari kamar mandi.
Namun, pada orang yang mengalami kontraksi kandung kemih yang abnormal atau bladder spasm, sensasi tersebut terjadi secara tiba-tiba dan seringkali sangat parah.
Kontraksi itu sendiri merupakan tekanan otot yang tiba-tiba dan tidak disengaja. Kontraksi kandung kemih yang abnormal terjadi ketika otot kandung kemih tiba-tiba berkontrkasi tanpa peringatan, hal ini menyebabkan kebutuhan mendesak untuk mengeluarkan urin.
Kontraksi yang abnormal ini dapat memaksa urin untuk keluar dari kandung kemih dan menyebabkan kebocoran. Ketika hal ini terjadi, kondisi ini disebut dengan inkontinensia urin.
Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu pengobatan yang dapat digunakan untuk menangani kontraksi kandung kemih yang abnormal atau bladder spasm. Obat tersebut disebut dengan obat Flavoxate. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai obat Flavoxate. Selamat membaca.
Mengenai Flavoxate
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Obat antimuskarinik
Apa sih kegunaan obat Flavoxate itu?
Obat Flavoxate merupakan obat yang digunakan untuk mengobati kandung kemih yang terlalu aktif (suatu kondisi di mana otot-otot kandung kemih berkontraksi secara tidak terkendali dan menyebabkan seringnya buang air kecil, kebutuhan mendesak untuk buang air kecil dan ketidakmampuan mengontrol keluarnya urin).
Obat ini juga dapat digunakan untuk meringankan rasa sakit saat buang air kecil, atau buang air kecil pada malam hari dan urgensi yang mungkin terjadi dengan infeksi pada prostat, kandung kemih, atau ginjal.
Obat Flavoxate termasuk dalam kelas obat yang disebut antimuscarinics. Obat ini bekerja dengan cara merelaksasikan otot kandung kemih.
Efek menguntungkan pada otot kandung kemih dapat terjadi secepat 2 hingga 3 jam setelah minum obat. Namun, obat Flavoxate bukanlah obat antibiotik yang berarti tidak dapat menyembuhkan suatu infeksi.
Berapa pemberian dosis obat Flavoxate?
Obat Flavoxate tersedia dalam sediaan oral. Obat ini dapat dikonsumsi bersaaman atau tidak bersamaan dengan makanan. Berikut pemberian dosis obat Flavoxate yang biasa digunakan:
Obat oral untuk kotraksi abnormal pada kandung kemih (bladder spasm) karena kateterisasi, Disuria, Inkontinensia urin, urgensi, dan frekuensi :
- Dewasa: 100-200 mg 3-4 kali sehari. Dapat dikurangin ketika gejala membaik
- Anak: usia lebih dari 12 tahun, Sama dengan dosis orang dewasa
Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan.
Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.
Apa saja efek samping dari obat Flavoxate?
Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama.
Seperti halnya dalam penggunaan obat Flavoxate yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:
- Sistem saraf: Mengantuk, sakit kepala, vertigo, gugup, kebingungan
- Sistem kardiovaskular: Palpitasi, takikardia
- Sistem pencernaan: Mual, muntah, mulut atau tenggorokan kering, sakit perut, sembelit
- Sistem pernapasan: Mengurangi sekresi bronkial
- Genitourinari: Disuria
- Hematologis: Leucopenia, eosinofilia
- Oftalmologi: Peningkatan tekanan intraokular, gangguan akomodasi, penglihatan kabur, fotofobia
- Dermatologis: kulit kering, urtikaria, dan penyakit kulit lainnya
- Lainnya: Hyperpyrexia
Jika setelah mengkonsumsi obat Flavoxate terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Kontraindikasi obat Flavoxate
- Obstruksi pilorik atau duodenum
- Lesi pada usus obstruktif atau ileus
- Akalasia
- Perdarahan saluran cerna
- Uropati obstruktif pada saluran kemih bagian bawah
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:
- Acrivastine
- Bupropion
- Morphine
- Morphine Sulfate Liposome
- Oxymorphone
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat Flavoxate?
Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Flavoxate atau riwayat alergi obat-obatan lainnya.
Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Flavoxate.
Obat ini memiliki efek samping mengantuk dan sakit kepala, oleh karena itu hindari melakukan aktivitas seperti mengemudi, dan melakukan aktivitas berat lainnya saat menkonsumsi obat ini.
Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat kesehatan Anda, terutama dari masalah jantung (misalnya detak jantung cepat atau tidak teratur, gagal jantung), masalah pada mata (glaukoma), masalah ginjal, penyakit otot tertentu (myasthenia gravis) , pembesaran kelenjar prostat, masalah lambung atau usus (misalnya, infeksi, penyakit asam-refluks, kolitis ulserativa), dan hipertiroidisme.
Obat ini tidak boleh digunakan jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Sebelum menggunakan obat ini, berkonsultasilah dengan dokter atau apoteker jika Anda memiliki masalah penyumbatan pada perut atau usus (mis., Obstruksi pilorik / duodenum, ileus), perdarahan dari lambung atau usus dan penyumbatan kandung kemih.
Obat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan kecuali manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Jika Anda hamil saat mengkonsumsi obat ini, segera hubungi dokter.
Tidak diketahui apakah obat Flavoxate masuk ke dalam ASI. Jika Anda seorang ibu menyusui dan sedang mengkonsumsi obat ini, bicaralah dengan dokter tentang apakah Anda harus terus menyusui saat mengkonsumsi obat ini.
Obat ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak usia dibawah 12 tahun.
Jangan menambah, mengurangi atau menghentikan pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Karena hal tersebut dapat memperburuk efek samping yang ada.
Jika setelah mengkonsumsi obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.