Skizofrenia merupakan gangguan mental kronis dan parah yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Orang dengan skizofrenia mungkin tampak kehilangan kontak dengan kenyataan. Meskipun skizofrenia tidak seperti kelainan mental lainnya, namun gejalanya bisa sangat buruk.
Ada banyak gejala dari skizofrenia seperti halusinasi, delusi, gangguan pikiran (cara berpikir yang tidak biasa atau disfungsional), gangguan gerakan (gerakan tubuh yang gelisah) dll. Karena penyebab dari skizofrenia masih belum diketahui, maka pengobatan skizofeania hanya berfokus pada menghilangkan gejala-gejala penyakit. Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian obat-obatan.
Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu pengobatan yang dapat digunakan untuk mengatasi skizofrenia yaitu dengan obat Flupentixol. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping obat Flupentixol. Selamat membaca.
Mengenai Flupentixol
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Solusi injeksi
Kandungan:
Obat antipsikotik
Kegunaan Flupentixol
Flupentixol merupakan jenis obat yang disebut antipsikotik. Dalam dosis tinggi, Flupentixol digunakan untuk mengobati skizofrenia dan penyakit psikotik lainnya seperti depresi, dll.
Obat Flupentixol dianggap bekerja dengan cara memengaruhi aktivitas senyawa yang disebut dopamin di otak. Dopamin dikenal sebagai neurotransmitter, dan terlibat dalam pengiriman pesan antar sel-sel otak. Senyawa ini diketahui terlibat dalam mengatur suasana hati dan perilaku.
Dosis Flupentixol
Obat Flupentixol tersedia dalam sediaan tablet dan suntikan. Berikut dosis obat Fluoentixol yang biasa diberikan:
- Dosis Intramuskular untuk mengatasi skizofrenia
- Dewasa: Sebagai decanoate: Dosis awal, 20 mg (1 ml larutan berminyak 2%) diberikan sebagai dosis uji. Setelah setidaknya 7 hari dan tergantung pada respons, dosis berikutnya 20-40 mg dapat diberikan pada interval 2-4 minggu. Dosis pemeliharaan biasa: 50 mg setiap 4 minggu hingga 300 mg setiap 2 minggu. Hingga 400 mg setiap minggu dapat digunakan dalam kasus yang parah atau resisten
- Lansia: Dosis awal: ¼ atau ½ dari dosis awal yang biasa
- Dosis oral untuk depresi dengan atau tanpa kecemasan
- Dewasa: Dosis awal, 1 mg setiap hari meningkat setelah 1 minggu menjadi 2 mg setiap hari dan kemudian hingga maksimal 3 mg setiap hari, dosis terakhir harus diberikan selambat-lambatnya 4 p.m. Dosis> 2 mg harus diberikan dalam 2 dosis terbagi. Hentikan pengobatan jika tidak ada perbaikan dalam 1 minggu menggunakan dosis maks
- Lansia: Dosis awal, 0,5 mg setiap hari meningkat setelah 1 minggu menjadi 1 mg setiap hari dengan dosis terakhir yang diberikan selambat-lambatnya 4 p.m. Maks: 2 mg setiap hari dalam 2 dosis terbagi
- Dosis oral untuk mengatasi skizofrenia
- Dewasa: Dosis awal, 3-9 mg dua kali sehari, disesuaikan menurut respons. Maks: 18 mg setiap hari
- Lansia: Dosis awal: ¼ atau ½ dari dosis awal yang biasa
Tidak seperti antidepresan lain, Flupentixol biasanya mulai menghasilkan efek antidepresan dalam dua hingga tiga hari. Namun, hal itu mungkin tidak membuat Anda merasa lebih baik selama beberapa minggu. Sangat penting bagi Anda untuk terus mengkonsumsi obat ini, meskipun pada awalnya tidak ada banyak perubahan.
Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.
Efek samping obat Flupentixol
Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama.
Seperti halnya dalam penggunaan obat Flupentixol yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:
- Kekakuan
- Tremor
- Gelisah
- Tardive dyskinesia
- Insomnia
- Konstipasi
- Gangguan saluran cerna
- Penglihatan kabur
- Mual
- Sakit kepala
- Mulut kering
- Peningkatan berat badan
- Disfungsi seksual
- Galaktorea dan gangguan menstruasi
Jika setelah mengkonsumsi obat Flupentixol terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:
- metoclopramide
- piperazine
- obat antiparkinson
- digoxin
- kortikosteroid
- erythromycin
- obat antihistamin
- antibiotik quinolone
Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Flupentixol atau riwayat alergi obat-obatan lainnya.
Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Flupentixol.
Kontraindikasi obat Flupentixol
- Hipersensitif
- Pasien yang terlalu aktif, mania, porfiria
- Depresi sistem saraf pusat yang sudah ada sebelumnya
- Penekanan sumsum tulang
- Laktasi atau menyusui
Perhatian dan peringatan penggunaan Flupentixol
Obat ini memiliki efek samping penglihatan kabur dan sakit kepala, oleh karena itu hindari melakukan aktivitas seperti mengemudi, dan melakukan aktivitas berat lainnya saat menkonsumsi obat ini.
Beri tahu dokter mengenai riwayat medis Anda, terutama dari penyakit ginjal atau hati, penyakit jantung, darah atau penyakit pembuluh darah, gangguan otak, gangguan kejiwaan lainnya, penyakit Parkinson, pheochromocytoma, gangguan kejang, glaukoma. Disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol saat minum obat ini.
Obat ini dapat membuat Anda lebih peka terhadap sinar matahari. Hindari paparan sinar matahari yang lama. Kenakan pakaian pelindung dan gunakan sunscreen saat berada di luar ruangan.
Obat ini harus digunakan hanya ketika jelas dibutuhkan selama kehamilan. Diskusikan mengenai risiko dan manfaatnya dengan dokter. Obat ini dapat diekskresikan ke dalam ASI dan mungkin memiliki efek yang tidak diinginkan pada bayi yang menyusui.
Konsultasikan kembali dengan dokter sebelum menyusui. Jangan menambah, mengurangi atau menghentikan pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Karena hal tersebut dapat memperburuk efek samping yang ada.
Jika setelah mengkonsumsi obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.