Flutamol obat apa?
Flutamol adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin disertai batuk. Flutamol obat tersedia dalam kemasan kaplet dan Flutamol sirup.
Flutamol mengandung acetaminophen/paracetamol (obat yang memiliki aktivitas sebagai antipyretic sekaligus analgetic), guaiphenesin/ glyceryl guaiacolate (obat batuk yang termasuk ekspektoran), phenylpropanolamine (obat nasal decongestan yang merupakan stereoisomer dari norephedrine), dan chlorpheniramine maleate (obat alergi golongan antihistamin generasi pertama).
Mengenai Flutamol
Golongan
Obat bebas
Kemasan
Flutamol dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Flutamol kaplet : dos 10 x 10 kaplet
- Flutamol sirup : Botol 60 mL sirup
Tersedia juga sediaan-sediaan berikut :
- Flutamol-P caplet
- Flutamol-P syrup
Kandungan
Tiap kaplet Flutamol obat mengandung zat aktif berikut:
- paracetamol 500 mg
- guaiphenesin 50 mg
- phenylpropanolamine HCl 15 mg
- chlorpheniramine maleate 2 mg
Tiap 5 ml Flutamol sirup mengandung zat aktif berikut:
- paracetamol 125 mg
- guaiphenesin 12.5 mg
- phenylpropanolamine HCl 3.5 mg
- chlorpheniramine maleate 0.5 mg
- vitamin C 25 mg
Manfaat Flutamol
Kegunaan Flutamol obat adalah untuk mengobati gejala influenza seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin disertai batuk.
Kontraindikasi
- jangan menggunakan Flutamol untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini.
- Pasien yang memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain seperti efedrin, pseudoefedrin, fenilefrin juga dikontraindikasikan menggunakan obat ini.
- Pasien penderita hipertensi parah, penyakit jantng, diabetes mellitus, dan gangguan fungsi hati yang parah tidak boleh menggunakan obat ini.
- Kontraindikasi juga bagi pasien yang sedang menggunakan obat-obat golongan monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah.
Dosis Flutamol
Flutamol obat diberikan dengan dosis sebagai berikut :
Flutamol kaplet
- Dewasa dan anak usia > 12 tahun : 3 x sehari 1 caplet.
- Anak-anak usia 6-12 tahun 3 x sehari ½ caplet.
Flutamol sirup
- Dosis bayi usia < 1 tahun : 3 x sehari ½ sendok teh.
- Dosis anak usia 1-6 tahun : 3 x sehari 1 sendok teh.
- Dosis anak usia 6-12 tahun : 3 x sehari 2 sendok teh.
- Dosis dewasa : 3 x sehari 4 sendok teh.
- Sendok teh = 5 ml.
Efek samping Flutamol
Secara umum Flutamol bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang selama diberikan sesuai dosis yang dianjurkan. Beberapa efek samping Flutamol yang mungkin terjadi adalah:
- Obat yang mengandung paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada pengguna alkohol.
- Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
- Efek samping pada kulit seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian obat yang mengandung paracetamol. Meski hal ini sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.
- Obat Flutamol juga menyebabkan efek samping berupa sakit kepala, mengantuk, vertigo, gangguan psikomotor, aritmia, takikardi, mulut kering, palpitasi, dan retensi urin.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat Flutamol jika digunakan bersamaan dengan dengan obat-obat lain :
- Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic paracetamol.
- Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.
- Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat jenis monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena MAO inhibitors karena bisa meningkatkan tekanan darah.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Flutamol obat adalah sebagai berikut :
- Pemakaian obat Flutamol harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
- Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Penggunaan Flutamol oleh ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
- Meskipun efek paracetamol terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya Flutamol dikonsumsi setelah makan.
- Jika anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Orang-orang yang punya resiko terkena hipertensi atau stroke, misalnya orang yang kelebihan berat badan (obesitas), dan orang usia lanjut, harus hati-hati menggunakan obat ini.
- penderita disfungsi ginjal, hati, memiliki penyakit glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, harus hati-hati menggunakan obat ini.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Flutamol menyebabkan kantuk. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
Penggunaan obat Flutamol untuk ibu hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan paracetamol kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
Ringkasan penting terkait obat Flutamol
- Buang semua sisa obat Flutamol yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
- Gunakan obat Flutamol sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
- Penggunaan obat ini untuk penderita epilepsi dan pasien yang berisiko kejang, pasien yang mengalami gangguan hati dan ginjal, pasien lansia, ibu hamil dan ibu menyusui harus dilakukan secara hati-hati.
- Obat ini dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi (misalnya mengemudi atau mengoperasikan mesin berat).
- Alkohol dan obat penenang lain dapat meningkatkan ngantuk.
- Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Flutamol obat harus sesuai dengan yang dianjurkan.
Artikel terkait: