Fobancort cream adalah obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit kulit seperti inflamasi pada dermatosis yang peka terhadap kortikosteroid dan disertai oleh infeksi sekunder oleh bakteri tertentu. Obat Fobancort cream mengandung betamethasone dipropionate, obat yang termasuk golongan kortikosteroid dan Fusidic acid, suatu obat yang termasuk antibiotik.
Berikut ini adalah informasi lengkap obat fobancort cream yang penting diketahui sebelum menggunakannya.
Pabrik
Hoe pharmaceutical/merapi
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Fobancort cream dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Tube 5 gram dan 15 gram cream
Obat ini juga tersedia berupa Fobancort oint dengan kemasan tube 15 gram.
Kandungan
Tiap gram Fobancort cream mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Fusidic acid 20 mg
- Betamethasone dipropionate 0.5 mg
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Betamethasone adalah obat steroid jenis glukokortikoid yang digunakan untuk pengobatan sejumlah penyakit termasuk gangguan rematik, penyakit kulit, kondisi alergi, persalinan prematur untuk mempercepat pengembangan paru-paru bayi, penyakit Crohn, bahkan kanker seperti leukemia. Betamethasone bekerja dengan cara mencegah dan mengendalikan peradangan (inflamasi) dengan mengendalikan laju sintesis protein, menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan fibroblast, dan membalikkan permeabilitas kapiler dan stabilisasi lisosom.
Fusidic acid adalah antibiotik bakteriostatik yang bisa digunakan baik secara topikal maupun secara sistemik. Fusidic acid sering digunakan dalam bentuk salep atau cream untuk infeksi kulit, bisa juga sebagai obat tetes mata, atau dalam bentuk tablet dan suntikan bila infeksi meliputi area yang luas.Fusidic acid bisa digunakan dalam bentuk garamnya yaitu, Sodium fusidate/Natrium fusidate. Baik bentuk asam maupun garam mempunyai mekanisme aksi yang sama yaitu, bekerja dengan cara mengganggu translokasi subunit peptida dan memanjangkan rantai peptida bakteri yang rentan. Hal ini menyebabkan terhambatnya sintesis protein. Fusidic acid menghambat translasi bakteri dan tidak membunuh bakteri, oleh karena itu antibiotik ini disebut bakteriostatik.
Fusidic acid efektif untuk mengobati infeksi yang disebabkan terutama oleh bakteri gram positif seperti Staphylococcus, Streptococcus, Corynebacterium, dan sebagian besar Clostridium. Bila infeksi ringan biasanya digunakan sediaan salep/cream, namun jika infeksi terjadi pada area yang lebih luas, sediaan tablet atau bahkan injeksi bisa dijadikan pilihan.Jika pada area infeksi juga disertai radang, antibiotik ini sering dikombinasikan dengan obat anti inflamasi steroid seperti hydrocortisone atau betamethasone. Kombinasi Fusidic acid topikal baik dengan betamethasone atau hydrocortisone sangat berguna dalam pengobatan atopik dermatitis / eksim.
Indikasi
Kegunaan Fobancort cream (betamethasone dipropionate dan fusidic acid) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
- Penyakit kulit yang peka terhadap kortikosteroid yang disertai oleh infeksi sekunder, seperti dermatitis dan psoriasis.
- Sebagai krim topikal untuk meringankan manifestasi inflamasi, iritasi kulit, seperti gatal-gatal dan mengelupas dari eksim, penyakit Bullous dermatitis herpetiformis, eksfoliatif eritroderma, mikosis fungoides, pemfigus, eritema multiforme (sindrom Stevens-Johnson).
Kontra indikasi
- jangan menggunakan Fobancort cream untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada betamethasone dan obat golongan kortikosteroid lainnya.
- Jangan memberikan obat ini untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap fusidic acid.
- Tidak boleh diberikan untuk orang-orang yang menerima vaksinasi, penderita infeksi varisela, penderita TB kulit, dan penderita infeksi jamur dan virus.
- Jangan digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh organisme yang tidak peka terhadap Fusidic acid terutama Pseudomonas aeruginosa.
Efek samping Fobancort cream
Berikut adalah beberapa efek samping Fobancort cream (betamethasone dipropionate dan fusidic acid) yang mungkin terjadi :
- Fobancort cream (betamethasone dipropionate dan fusidic acid) cream/Krim biasanya menyebabkan iritasi kulit, misalnya gatal, terbakar, menyengat.
- Bisa juga menyebabkan penipisan kulit, kulit kering, folikulitis, hipertrikosis, erupsi yg menyerupai akne, hipopigmentasi, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergi, infeksi sekunder, atrofi kulit, striae, miliaria, perubahan pigmentasi kulit dan warna, stretch mark, pengelompokan pembuluh darah halus menjadi menonjol di bawah kulit, dan pertumbuhan bulu/rambut yang berlebihan.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan fobancort cream, adalah sebagai berikut :
- Sebelum menggunakan fobancort cream, anda harus yakin tidak memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
- Setelah diberikan obat, kulit jangan ditutup rapat dengan kasa pembalut.
- Gunakan Fobancort cream sesuai dengan anjuran dokter, baik jumlah maupun durasinya. Menghentikan pengobatan di tengah jalan bisa meningkatkan resiko terjadinya sensitisasi dan resistensi bakteri.
- Meskipun obat ini digunakan secara topikal, hati-hati menggunakan obat ini untuk wanita hamil dan ibu menyusui. Hal ini karena, kedua obat penyusun fobancort cream diketahui berefek buruk terhadap perkembangan janin, terutama pertumbuhan tulang.
- Dengan alasan yang sama, hindari menggunakan obat ini untuk anak di bawah usia 2 tahun.
- Fobancort cream tidak digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus.
- Hindari kontak dengan mata.
Penggunaan Fobancort cream untuk ibu hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan betamethasone kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Pada trimester pertama kehamilan, betamethasone masuk kategori D :
Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia. Namun jika potensi keuntungan bisa dijamin penggunaan obat pada ibu hamil bisa dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.
Meskipun obat ini digunakan secara topikal, hati-hati menggunakan Fobancort cream untuk wanita hamil. Hal ini karena, betamethasone diketahui berefek buruk terhadap perkembangan janin, terutama pada trimester pertama. Hal yang bisa terjadi adalah gangguan pertumbuhan tulang.Data keamanan penggunaan antibiotik fusidic acid selama masa hamil sangat terbatas. Penelitian pada hewan dan data yang dikumpulkan dari pengalaman klinis menunjukkan bahwa Fusidic acid tidak mempunyai efek teratogenik (cacat lahir).Fusidic acid diketahui dapat melewati sawar plasenta. Oleh karena itu penggunaannya pada masa kehamilan terutama saat trimester akhir sebaiknya dihindari.
Interaksi obat
Waspadai interaksi dengan obat-obat berikut :
- Fusidic acid berefek sinergis jika digunakan bersama dengan antistaphylococcal penicillin.
- Efek sinergis juga terjadi jika Fusidic acid digunakan bersama rifampisin.
- Fusidic acid berefek antagonis dengan obat golongan quinolone misalnya ciprofloxacin.
Dosis Fobancort cream
Dosis obat Fobancort cream (betamethasone dipropionate dan fusidic acid) adalah sebagai berikut :
- Oleskan tipis dan merata pada kulit yang terinfeksi, 2-3 x sehari.
Terkait
- merk-merk obat dengan kandungan zat aktif betamethasone
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Fusidic acid
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif betamethasone dan fusidic acid
- Obat yang termasuk kortikosteroid
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Fobancort cream harus sesuai dengan yang dianjurkan.