Fortusin syrup adalah obat yang digunakan untuk mengobati batuk dengan dahak/mukus yang berlebihan yang disertai alergi dan juga gejal-gejala flu. Obat Fortusin syrup mengandung bromhexine (obat yang digolongkan sebagai agen mukolitik), Diphenhydramine (obat yang termasuk golongan antihistamin generasi pertama), Phenylephrine (obat yang digunakan sebagai dekongestan), Natrium citrate (obat yang yang termasuk agen alkalizing), Ammonium Chloride (senyawa anorganik yang banyak digunakan sebagai agen ekspektoran), dan Succus liquiritiae (sediaan galenik dari radix liquiritiae).Berikut ini adalah informasi lengkap Fortusin syrup yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
pabrik
Solas langgeng
golongan
Bisa didapatkan tanpa resep dokter
kemasan
Fortusin syrup dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- botol 60 ml syrup
- botol 120 ml syrup
kandungan
tiap 5 ml syrup Fortusin syrup mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Bromhexine HCl setara bromhexine 4 mg
- Diphenhydramine HCl 5 mg
- Phenylephrine HCl 5 mg
- Natrium citrate 25 mg
- Ammonium Chloride 62.5 mg
- Succus liquiritiae 180 mg
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Bromhexine adalah obat yang digolongkan sebagai agen mukolitik, yaitu obat yang berfungsi mengencerkan dahak. Obat ini digunakan dalam pengobatan gangguan pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh dahak/mukus yang berlebihan.
Diphenhydramine adalah obat yang termasuk golongan antihistamin generasi pertama. Obat ini memiliki efek antikolinergik, antitusif, antiemetik, dan terutama digunakan untuk mengobati alergi. Obat ini juga memiliki efek hipnotis yang kuat, yang membantu pasien untuk tidur untuk tujuan beristirahat.
Phenylephrine adalah obat yang digunakan sebagai dekongestan, sebagai agen untuk melebarkan pupil dan meningkatkan tekanan darah. Obat ini termasuk α1-adrenergik agonis reseptor selektif dari kelas phenethylamine. Phenylephrine juga dapat menyebabkan penurunan denyut jantung melalui refleks bradikardia.
Natrium citrate adalah obat yang yang termasuk agen alkalizing, yaitu obat yang berfungsi untuk menetralkan kondisi asam yang berlebihan pada darah dan urin.
Ammonium Chloride adalah senyawa anorganik yang banyak digunakan sebagai agen ekspektoran dalam obat batuk. Efek ekspektoran ini terjadi dengan cara mengiritasi mukosa bronkial yang mempermudah pengeluaran dahak. Namun karena obat ini mengiritasi mukosa lambung, dapat menyebabkan mual dan muntah.
Succus liquiritiae adalah sediaan galenik dari radix liquiritiae. sediaan ini merupakan salah satu komponen obat batuk hitam (OBH), yang berwarna hitam kecoklatan, dan bersifat larut dalam air. Obat ini mempunyai efek ekspektoran.
Indikasi
Kegunaan Fortusin syrup adalah untuk meringankan batuk yang diakibatkan oleh adanya dahak yang berlebihan pada saluran pernafasan. Batuk ini juga biasanya disertai oleh reaksi alergi pada saluran pernafasan.
Kontraindikasi
- jangan menggunakan fortusin syrup untuk pasien yang memiliki riwayat alergi / hipersensitivitas terhadap salah satu komponen obat ini.
- pasien yang menderita ulkus pada lambung penggunaan obat harus dilakukan secara hati-hati.
Efek Samping Fortusin syrup
Berikut adalah beberapa efek samping Fortusin syrup yang umum terjadi :
- efek samping fortusin syrup yang relatif ringan yaitu gangguan pada saluran pencernaan misalnya mual, muntah, diare, rasa penuh di perut, dan nyeri pada ulu hati. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping lain bisa berupa sakit kepala, vertigo, insomnia, mulut kering, retensi urin, eksitasi, aritmia, keringat berlebihan, gangguan psikomotor, dan kenaikan enzim transaminase.
- Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien saat menggunakan obat fortusin syrup adalah sebagai berikut :
- Keamanan pemakaian obat ini untuk ibu menyusui belum diketahui dengan jelas. Oleh karena itu, pemakaian selama menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
- Pemakaian fortusin syrup harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Ammonium chloride mengiritasi mukosa lambung sehingga dapat menyebabkan mual dan muntah. Oleh karena itu obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan. di samping itu, obat-obat golongan mukolitik seperti bromhexine bisa menembus sawar lambung, hati-hati menggunakan obat ini pada penderita tukak lambung.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Obat ini menyebabkan kantuk. jangan mengemudikan kendaraan atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.
Penggunaan obat Fortusin syrup untuk ibu hamil
Studi terkontrol pada wanita hamil bromhexine tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin. Oleh sebab itu, aman digunakan oleh ibu hamil.
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Phenylephrine kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Penelitian pada hewan memang tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Namun fakta bahwa obat ini telah menunjukkan efek buruk pada janin hewan harus menjadi perhatian serius jika ingin menggunakan obat yang mengandung Phenylephrine seperti fortusin syrup untuk wanita hamil. Disarankan hanya digunakan jika tidak ada pilihan lain yang lebih aman.
interaksi obat
Berikut interaksi obat Fortusin syrup dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
- Jika bromhexine diberikan bersamaan dengan antibiotik seperti amoxicillin, cefuroxim, erythromycin, dan doxycycline, konsentrasi antiobiotik-antibiotik tersebut di dalam jaringan paru meningkat.
- Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat jenis monoamine oksidase (MAO) inhibitors.
Dosis Fortusin syrup
Obat Fortusin syrup diberikan dengan dosis berikut :
- Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 3 x sehari 10 ml syrup
- Dosis anak usia 6-12 tahun : 3 x sehari 5 ml syrup
Terkait
- merk-merk obat dengan kandungan zat aktif bromhexine
- merk-merk obat dengan kandungan zat aktif diphenhydramine
- Baca mukolitik untuk mengetahui obat-obat dengan golongan sejenis
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Fortusin syrup harus sesuai dengan yang dianjurkan.