Fosinopril merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengobati kondisi hipertensi dan kelainan jantung. Obat ini termasuk dalam golongan ACEI. Obat ini dapat menghambat respon enzimangiotensin sehingga dapat mengatur tekanan darah dan mencegah terjadinya krisis hipertensi hingga gangguan ginjal progresif.
Mengenai Fosinopril
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Obat inhibitor ACE
Farmakologi Fosinopril
Fosinopril merupakan obat yang mengandung penghambat enzim angiotensin converting. Fosinopril memiliki dasar dalam menghambat konversi angiotensin I (ATI) ke angiotensin II (ATII) dan merespon tekanan darah.
ATII merupakan kunci dari meningkatnya tekanan darah akibat respon dari renin. ATII merupakan komponen dari sistem renin-angiotensin aldosterone yang melanjutkan peningkatan tekanan darah karena menstimulasi sekresi aldosteron. Obat ini menghambat produksi AII sehingga menurunkan afterload jantung, menurunkan resistensi vaskular perifer, serta menurunkan tekanan darah.
Manfaat Fosinopril
Obat fosinopril merupakan obat yang digunakan sebagai terapi hipertensi serta terapi gagal jantung.
Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan tinggi di atas normal yang sering di alami banyak orang sekarang. Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Peningkatan tekanan darah di atas normal perlu dilihat pada adanya keterkaitan faktor resiko seperti adanya riwayat keluarga, emosional, makanan, dan kebiasaan hidup yang buruk, dan adanya penyakit lain yang memicu hipertensi.
Hipertensi paling sering ditemukan pada laki-laki daripada perempuan. Gejala hipertensi antara lain:
- Sakit kepala
- Nyeri belakang leher
- Penglihatan buram
- Cepat lelah
- Nyeri dada
- Sulit bernapas
- Mual
- Sulit bernapas
Gagal Jantung
Sebagai golongan ACEI, obat dapat meredakan beberapa gejala terkait gagal jantung seperti sesak napas, diuretik, kelelahan, dan jantung berdebar. Ini disebabkan karena fosinopril memiliki efek terhadap insulin-like growth factor 1 dan IGF binding protein dimana IGF menjadi sumber meningkatnya resiko penyakit iskemia jantung. Maka itu fosinopril bekerja dalam menurunan ikatan IGF-1 untuk menurunkan resiko iskemia jantung.
Dosis dan cara pemakaian Fosinopril
Obat fosinopril tersedia dalam bentuk tablet minum sediaan 5 mg, 10 mg, 20 mg, dan 40 mg. Pemberian awal digunakan dosis 10 mg diminum sehari sekali. Dosis maksimum perhari yaitu 40 mg.
Selama konsumsi obat fosinopril dihimbau untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin serta observasi fungsi ginjal dan hematologi. Selama pemberian obat dihimbau tidak mencampurkan dengan obat lainnya karena dapat beresiko mengurangi efektivitas obat. Dosis dan lama pemberian harus sesuai dengan resep dokter.
Efek samping Fosinopril
Obat fosinopril dapat menimbulkam beberapa efek samping muali dari ringan hingga kondisi serius yang membutuhkan pertolongan medis. Kondisi ini tidak dirasakan semua orang yang mengonsumsi fosinopril, semua tergantung sistem metabolisme tubuh serta dosis pemberian.
Efek samping ringan yang dirasakan antara lain:
- Batuk kering
- Mual
- Sakit kepala
Efek samping serius yang perlu diperhatikan antara lain:
- Mata berkunang-kunang, terasa ingin pingsan
- Nyeri perut
- Buang air kecil menjadi jarang
- Kuning pada kulit dan mata
- Kebingungan
- Depresi
- Detak jantung ireguler
- Sesak napas
- Nafsu makan menurun
- Berkeringat
Interaksi Fosinopril
Obat fosinopril memiliki beberapa interaksi dengan obat lainnya diantaranya:
- Obat diuretik
- Obat litium
- Obat anti nyeri golongan Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs seperti ibuprofen
- Obat antasid
- Injeksi emas arthritis rematik
- Injeksi insulin pada pasien diabetes melitus
- Obat hipertensi golongan ARB yang diminum bersamaan seperti valsartan dan losartan
Perhatian khusus terkait pemberian Fosinopril
Informasi penting terkait kondisi atau penyakit yang perlu diketahui sebelum mengonsumsi obat fosinopril yaitu:
- Obat ini tidak boleh diberikan pada anak-anak
- Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui
- Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat penyakit organ hati, penyakit ginjal serta riwayat cangkok ginjal
- Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat angioedema
- Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien diabetes melitus
- Obat ini tidak boleh diebrikan pada pasien arthritis rematik
