Obat fosphenytoin merupakan salah satu jenis obat yang digunakan pada kasus kejang status epileptikus, berupa kondisi kejang yang sangat parah dan dapat memicu kematian. Obat ini sudah disetujui Food and Drugs Administration pada tahun 2004 dan mulai digunakan di beberapa negara maju. Obat ini dapat menurunkan impulsa kejang di otak.
Mengenai Fosphenytoin
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Obat antikonvulsan
Farmakologi Fosphenytoin
Fosphenytoin merupakan obat yang berasal dari derivatif phenytoin prodrug sebagai obat antikejang. Obat ini menghambat impuls kejang di otak sehingga memperlambat dan memblokade respon kejang. Fosphenytoin diubah menjadi phenytoin antokonvulsan di fosfatase endogen. Fosphenytoin bekerja di channel sodium pada sel neuron membrane dan membetasi penyebaran impuls kejang dan menurunkan kejang. Kandungan phenytoin menstabilkan stimulasi akibat peningkatan rangsang dari stimulus kejang.
Manfaat Fosphenytoin
Obat fosphenytoin merupakan obat yang digunakan pada kasus kejang status epileptikus. Obat ini juga digunakan untuk mencegah dan mengobati kejang yang mungkin terjadi selama atau setelah operasi otak atau sistem saraf
Status epileptikus
Status epileptikus merupakan kejang epilepsi yang berlangsung selama 30 menit atau lebih. Kondisi merupakan suatu kegawatdaruratan klinis yang perlu ditangani segara karena mengancam jiwa.
Epilepsi merupakan gangguan impuls di otak yang menyebabkan kejang berulang tanpa henti. Kejang disebabkan adanya aliran listrik di otak yang mendadak.
Status eplieptikus juga bisa diartikan apabila timbul kejang dua kali atau lebih tanpa pemulihan kesadaran.
Penyebab terjadinya status epileptikus disebabkan oleh beberapa kondisi antara lain:
- Riwayat stroke
- Riwayat kejang
- Hipoksia
- Cedera kepala berat
- Tumor otak
- Infeksi otak
- Putus alkohol
Gejala pada status epileptikus antara lain:
- Hilang konsentrasi
- Kaku otot
- Kebingungan
- Penurunan sistem pencernaan
- Laju napas yang tidak teratur
- Perilaku aneh
- Gerakan berulang pada pergelangan
Dosis dan cara pemberian Fosphenytoin
Obat fosphenytoin adalah obat yang digunakan sebagai terapi gawat darurat pada kondisi status epileptikus. Obat ini tersedia dalam bentuk cairan 50 mg PE/ml dan 100 mg PE/ml.
Dosis awal yang diberikan pada pasien status epileptikus adalah 1.25 hingga 25 mg PE/ml. Fosphyenotin harus dilarutkan terlebih dahulu dengan 5% larutan dextrose atau 0,9% larutan saline yang disuntik melalui jalur intravena.
Pada pasien dewasa dapat dimulai dengan dosis di bawah 150 mg PE/ml dan 2 mg PE/kg/min pada anak-anak. Selama pemberian obat fosphenytoin, pemeriksaan kondisi kelistrikan jantung dengan EKG, tekanan darah, dan fungsi napas harus terus siobservasi. Pemberian obat fosphenytoin yaitu selama 10 hingga 20 menit hingga kejang mereda.
Dosis obat fosphenytoin yang masuk harus diperhatikan guna mencegah efek samping awal seperti penurunan tekanan darah atau resiko aritmia jantung. Dosis pemeliharan sebanyak 4 hingga 6 mg/kg/ hari dapat dilakukan dengan dosis terbagi.
Pemeriksaan laboratorium lanjutan juga perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada efek samping yang berdampak pada metabolisme tubuh akibat penggunaan obat fophenytoin.
Kontraindikasi Fosphenytoin
Beberapa kondisi dimana obat forpheytoin tidak boleh diberikan antara lain:
- Memiliki gangguan jantung seperti denyut tidak teratur, AV block, dan adam stroke syndrome
- Memiliki riwayat penyakit gangguan fungsi ginjal
- Memiliki riwayat penyakit gangguan fungsi hati
- Memiliki penyakit diabetes melitus tipe 1 atau tipe 2
- Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui
Efek samping Fosphenytoin
Obat fosphenytoin memiliki beberapa efek samping mulai dari ringan hingga berat antara lain:
- Mengantuk
- Muntah
- Gatal- gatal
- Gangguan koordinasi otot
- Otot lemas
- Gangguan gerak mata
Efek samping berat yang dapat timbul pada penggunaan fosphenytoin dimana harus diperlukan pertolongan segera:
- Sesak napas
- Denyut jantung tidak teratur
- Rasa kesemutan dan terbakar pada pergelangan
- Pendarahan
- Kebingungan
- Sulit menelan
- Kram otot
- Konstipasi
Interaksi Fosphenytoin
Beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan obat fosphenytoin antara lain:
- Obat antiepileptik lain seperti ethosuximide, oxcarbazepine
- Obat antineoplastik seperti fluorouracil
- Obat antidepresan seperti fluoxetin, setraline
- Obat sulfonamide
- Obat antagonis H2 reseptor seperti omeprazole
- Obat omeprazole
- Obat antivirus
Perhatian
- Hindari penggunaan obat ini bila Anda memiliki masalah jantung.
- Hindari penggunaan obat ini bila Anda memiliki alergi terhadap bahan-bahan dalam Fosphenytoin.
- Konsumsi alkohol saat mengkonsumsi obat ini tidak dianjurkan.
- Beritahukan dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit ginjal, gagal jantung, diabetes, sinus bradikardia, limfadenopati, porfiria, gangguan hati dan lainnya.
- Bila terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.