Kasus pergelangan tangan patah bisa disebabkan oleh banyak hal, tapi lebih seringnya disebut dengan fraktur Colles. Jenis cedera ini terasa sangat menyakitkan. Bahkan, Anda mungkin tidak bisa memegang atau menggenggam sesuatu saat mengalami patah tulang jenis Colles. Lantas, seperti apa fraktur Colles itu dan apa saja gejalanya? Mari simak ulasannya berikut ini.
Apa itu fraktur Colles?
Fraktur Colles mempunyai banyak nama lainnya. Fraktur Colles sering disebut juga dengan fraktur radius distal atau patah tulang pergelangan tangan transversal.
Fraktur Colles adalah kondisi retak atau patah pada tulang radius distal. Tulang radius merupakan tulang terbesar yang ada di lengan, letaknya selurusan dengan ibu jari Anda. Sedangkan ujung tulang radius yang terletak di dekat sendi pergelangan disebut dengan distal.
Berdasarkan pengertian fraktur Colles tersebut, sekilas tampak mirip seperti fraktur Smith. Bedanya, fraktur Colles menyebabkan tulang radius menonjol ke arah belakang (dorsal) dari posisi normal. Akibatnya, bagian punggung tangan Anda akan tampak terangkat.
Baca Selengkapnya: Fraktur Smith: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Fraktur Colles pertama kali ditemukan oleh Abraham Colles, seorang dokter bedah dan ahli anatomi asal Irlandia, pada tahun 1814. Jenis cedera ini lebih sering terjadi pada orang tua yang kondisi tulangnya sudah rapuh dan anak-anak yang tulangnya masih belum kuat.
Mengenai fraktur Colles
Jenis
Pengobatan fraktur Colles ditentukan oleh jenis frakturnya itu sendiri. Ada 4 jenis fraktur Colles yang penting untuk diketahui, di antaranya:
- Fraktur terbuka: jika tulang mencuat dan menembus kulit.
- Fraktur kominutif: jika tulang remuk menjadi lebih dari 2 potongan tulang.
- Fraktur intraartikular: jika tulang patah dan memengaruhi sendi pergelangan tangan.
- Fraktur ekstraartikular: jika tulang patah tapi tidak memengaruhi sendi pergelangan tangan.
Penyebab
Secara umum, penyebab fraktur Colles adalah terjatuh dan mendarat dengan tangan. Ketika tangan atau pergelangan tangan menyentuh tanah, dorongan beban tubuh Anda akan menekan tangan secara berlebihan. Hal ini dapat mematahkan tulang radius dan memicu cedera.
Fraktur Colles juga dapat terjadi akibat kejadian traumatis, seperti kecelakaan kendaraan bermotor atau cedera olahraga. Terjatuh saat bersepeda, bermain bola, atau ski dapat meningkatkan risiko patah tulang telapak tangan.
Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang dapat memicu fraktur Colles, yaitu:
- Menderita osteoporosis, yaitu pengeroposan tulang sehingga meningkatkan risiko patah tulang.
- Usia di atas 60 tahun. Orang usia lanjut cenderung mudah hilang keseimbangan dan terjatuh, sehingga berisiko mengalami patah tulang.
- Massa otot lemah, kekuatan tulang rendah, atau punya masalah keseimbangan. Kondisi ini dapat membuat Anda lebih rentan jatuh dan cedera.
- Kurang asupan kalsium atau vitamin D, sehingga tulang jadi mudah rapuh.
Gejala
Tanda dan gejala fraktur Colles adalah:
- Nyeri di bagian pergelangan tangan
- Tangan bengkak
- Memar
- Pergelangan tangan bengkok secara abnormal
Segera kunjungi unit gawat darurat jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut:
- Pergelangan tangan terasa sangat sakit
- Pergelangan tangan tampak cacat
- Tangan dan jari mati rasa dan tampak pucat
Pencegahan fraktur Colles
Tidak ada satupun orang yang ingin mengalami patah tulang pergelangan tangan, alias fraktur Colles. Nah, berikut ini berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah fraktur Colles, yaitu:
1. Penuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D setiap hari
Kondisi tulang yang rapuh, baik pada anak-anak maupun karena osteoporosis, dapat meningkatkan risiko patah tulang. Sebagai solusinya, selalu penuhi asupan kalsium dan vitamin D setiap hari.
Pastikan Anda mendapatkan kalsium yang cukup dengan makan sayuran hijau, susu, atau produk susu rendah lemak. Bila perlu, Anda boleh juga mengonsumsi suplemen kalsium. Namun dengan catatan, konsultasikan dulu ke dokter supaya Anda mendapatkan jenis dan dosis suplemen yang tepat untuk Anda.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D, cara termudahnya adalah dengan rajin berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi. Bisa juga dengan mengonsumsi makanan sumber vitamin D seperti ikan salmon, hati sapi, kuning telur, jamur, dan sebagainya.
Baca Selengkapnya: 8 Makanan Sumber Vitamin D yang Paling Utama
2. Rajin olahraga
Olahraga dapat membantu meningkatkan kekuatan tulang dan otot. Semakin rajin olahraga, tulang Anda akan semakin kuat sehingga terhindar dari risiko jatuh dan patah tulang.
Ada banyak jenis olahraga yang bisa Anda coba, salah satunya jogging. Meski terlihat sederhana, jogging dapat membantu menguatkan tulang dan otot tubuh bagian bawah. Nah, kalau Anda ingin melatih kekuatan tulang dan otot tubuh bagian atas, Anda bisa mencoba latihan angkat beban.
3. Gunakan pelindung tangan
Sebelum latihan sepak bola atau melakukan aktivitas yang banyak menggunakan pergelangan tangan, usahakan untuk selalu menggunakan pelindung tangan. Cara ini sedikit banyak dapat membantu melindungi pergelangan tangan Anda jika nantinya Anda terjatuh.
Pengobatan fraktur Colles
Pengobatan fraktur Colles berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari usia, aktivitas, penyebab, dan tingkat keparahan patah tulangnya. Informasi inilah yang akan membantu dokter menemukan jenis perawatan yang tepat untuk Anda.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan rontgen untuk melihat keparahan patah tulang. Selain itu, dokter juga memeriksa kemungkinan adanya cedera saraf dan pembuluh darah di sekitar fraktur.
Berikut ini berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengobati fraktur Colles, yaitu:
1. Perawatan rumahan
Bila gejala patah tulang cenderung ringan, Anda bisa mengompres pergelangan tangan dengan kain yang berisi es batu. Sensasi dinginnya dapat membantu meringankan nyeri dan mengurangi bengkak. Setelah itu, posisikan pergelangan Anda lebih tinggi dari jantung supaya bengkaknya tidak semakin parah.
Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen, juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit. Jika nyerinya semakin parah atau tangan mati rasa, segera konsultasikan ke dokter.
2. Pakai gips
Jika posisi tulang yang patah tidak berpindah, dokter akan memakaikan gips atau belat. Gips ini berfungsi untuk mencegah pergerakan tangan secara berlebihan sehingga pemulihannya lebih cepat.
Gips biasanya dipasang selama minimal 6 minggu di bawah pengawasan dokter. Dalam kurun waktu tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan rontgen secara rutin untuk memantau perkembangan patah tulang Anda.
Bila tulang yang patah mengalami pergeseran dari posisi normalnya, dokter akan melakukan reduksi tertutup. Reduksi tertutup adalah prosedur pemindahan tulang yang patah kembali ke tempat semula tanpa sayatan atau operasi. Setelah reduksi selesai, tangan Anda akan digips supaya posisi tulang tetap pada tempatnya alias tidak bergeser.
3. Operasi
Operasi dapat dilakukan jika patah tulang bergeser cukup jauh atau tulang patah menjadi beberapa bagian. Dokter mungkin akan melakukan reduksi tertutup atau terbuka, tergantung dari tingkat keparahan patah tulang.
Dokter biasanya akan menahan tulang yang patah dengan pin logam. Atau bisa juga dengan menanam pelat ke dalam tulang, lalu bagian atas dan bawahnya 'dikunci' dengan sekrup supaya tulang tetap pada tempatnya. Setelah operasi, tangan Anda akan digips guna mengurangi rasa sakit dan mempercepat pemulihan.
4. Terapi
Dokter biasanya merekomendasikan terapi untuk mengembalikan fleksibilitas dan kekuatan tulang Anda pasca operasi. Terapis akan membantu Anda berlatih menggerakkan tangan secara perlahan, supaya tangan tidak kaku.
Itu foto rontgen saya dok. Dan itu saya rontgen ketika sedang sakit2nya (menonjol, bengkak, nyeri, memar dan posisi bahu terlihat jelas menurun). Namum saat ini sudah tidak ada semua keluhan saya diatas. Namun masih belum bisa bergerak bebas & angkat lengan secara leluasa. Apakah keadaan terk...