Terdapat berbagai hormon yang ada dalam tubuh manusia, salah satunya adalah hormon reproduksi. Hormon reproduksi ini memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan organ reproduksi, temasuk mengenai kehamilan, menstruasi, dan perkembangan seksual anak. Pada pria dan wanita, hormon reproduksi yang dihasilkan tidaklah sama.
Pada masa pubertas, hormon reproduksi juga berpengaruh terhadap perubahan fisik remaja. Gejala pubertas pada remaja wanita yang paling khas adalah membesarnya payudara. Sementara untuk remaja lelaki, bentuk dada yang lebih bidang menunjukkan dirinya memasuki usia pubertas.
Booking Klinik Hormon via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket hormon hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Jenis dan fungsi hormon reproduksi manusia
Meskipun jenisnya berbeda, ada beberapa hormon reproduksi yang sama-sama ada dalam diri pria dan wanita. Secara umum, berikut adalah jenis beserta fungsi hormon-hormon reproduksi dalam tubuh manusia, antara lain:
1. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Hormon FSH adalah hormon reproduksi yang diproduksi di kelenjar pituitari. Kelenjar ini ada di otak dan memiliki ukuran sebesar kacang polong.
Fungsi hormon FSH yang paling utama adalah mengoptimalkan perkembangan fisik manusia saat memasuki usia pubertas. Hormon ini sama-sama ada dalam tubuh pria dan wanita, tapi fungsinya berbeda.
Hormon FSH pada wanita berperan penting terhadap proses pembentukan sel telur dan mengendalikan siklus menstruasi. Sedangkan pada pria, hormon ini berfungsi untuk mengendalikan sperma dan perkembangan organ reproduksi serta organ kelamin.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Haid Tidak Teratur?
2. Luteinizing Hormone (LH)
Hormon LH juga diproduksi di kelenjar pituitari dan memiliki keterkaitan dengan hormon FSH. Kedua hormon ini saling melengkapi satu sama lain, terutama pada siklus menstruasi wanita.
Booking Klinik Hormon via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket hormon hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Tak hanya itu, hormon LH juga berperan penting dalam produksi sel telur dan fisiologi ovarium. Sedangkan pada pria, fungsi hormon LH dapat merangsang produksi testosteron dan mempengaruhi tingkat produksi sperma pria.
3. Hormon testosteron
Hormon testosteron lebih dikenal sebagai hormon seks pria, karena memang lebih banyak diproduksi dalam tubuh pria. Akan tetapi, wanita pun juga memproduksi hormon testosteron dalam jumlah yang lebih sedikit daripada pria.
Fungsi hormon terstosteron pada pria adalah untuk mengendalikan gairah seks, memproduksi sperma, dan mempengaruhi kepadatan serta kekuatan tulang. Pada masa pubertas, kadar hormon testosteron pada pria akan meningkat dan perlahan akan menurun saat memasuki usia 30 tahun.
Sementara itu, fungsi hormon testosteron pada wanita adalah untuk mengontrol suasana hati, gairah seks, dan juga meringankan rasa nyeri.
Baca Selengkapnya: 4 Fungsi Testosteron dan Cara Meningkatkannya
4. Hormon estrogen
Jika sebelumnya hormon testosteron diproduksi lebih banyak pada pria, maka wanita memiliki kadar hormon estrogen yang lebih tinggi.
Booking Klinik Hormon via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket hormon hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Hormon estrogen disebut juga hormon seks wanita, karena memiliki peran penting bagi perkembangan seksual remaja wanita saat pubertas. Selain itu, hormon ini juga dapat mengendalikan pertumbuhan dinding rahim selama periode menstruasi dan masa kehamilan.
Sedangkan pada pria, hormon estrogen berperan penting untuk menjaga kesehatan sperma. Akan tetapi, kelebihan hormon estrogen juga tidak baik bagi pria, karena dapat membuat kualitas sperma menurun dan memicu disfungsi ereksi.
Memiliki kadar hormon reproduksi yang seimbang sangat penting untuk menjaga fungsi seksualitas pria dan wanita. Jika hidup Anda sehat, maka kualitas hormon tentu akan terus membaik.
Caranya, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat. Konsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi dan tetap aktif bergerak aktif. Jika Anda mengalami kelebihan atau kekurangan berat badan, maka segera berkonsultasikan ke dokter karena ini bisa memengaruhi hormon reproduksi Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.