Gangguan mania tipe disforik atau mania disforik adalah istilah yang digunakan pada sekelompok gejala yang muncul pada gangguan bipolar. Saat ini gangguan mania tipe disforik dikenal dengan istilah Mix Bipolar atau bipolar campuran.
Versi terbaru dari American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistic Manual of Mental Health Disorders (DSM-5). Mengklasifikasikan gangguan mania tipe disforik sebagai penentu gangguan atau presentasi gejala yang muncul pada seseorang yang mengalami gangguan bipolar.
Gangguan bipolar adalah penyakit mental yang terjadi pada sekitar 2,8 persen orang di Amerika Serikat. Menurut laporan 2015 di CNS Drugs, Diperkirakan sekitar 40 persen orang yang hidup dengan gangguan bipolar mengalami gejala campuran.
Orang dengan gangguan bipolar yang mengalami episode campuran mungkin mengalami gejala mania, hipomania, dan depresi pada saat yang bersamaan. Mengalami keadaan yang berbeda ini secara bersamaan membuat kondisi ini lebih sulit untuk diobati.
Apa penyebab dan faktor risiko terjadinya Gangguan Mania tipe Disforik?
Gangguan mania disfori tidak sepenuhnya dipahami, dan tidak ada penyebab tunggal yang telah diidentifikasi. Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi ini meliputi:
- genetika
- ketidakseimbangan kimiawi otak
- ketidakseimbangan hormon
- faktor lingkungan seperti tekanan mental, riwayat pelecehan, atau kerugian yang signifikan
- Penyalahgunaan obat golongan stimulan, seperti nikotin atau kafein. kebiasaan tidur yang buruk
- kebiasaan gizi yang buruk
Kondisi ini banyak ditemukan baik pada pria maupun wanita yang berusia antara 15 hingga 25 tahun.
Gejala
Orang dengan mania disforik mengalami gejala yang sama dengan gangguan bipolar - depresi, mania, atau hipomania (bentuk mania yang lebih ringan) pada saat yang sama. Orang dengan tipe bipolar lain mengalami mania atau depresi secara terpisah, bukan secara bersamaan.
Mengalami depresi dan mania secara bersamaan dapat meningkatkan risiko melakukan sesuatu hal yang ekstrem.
Orang dengan fitur campuran mengalami dua hingga empat gejala mania bersama dengan setidaknya satu gejala depresi. Berikut adalah beberapa gejala umum depresi dan mania:
Gejala depresi
- perasaan depresi yang berkepanjangan
- kurangnya minat atau kesenangan dalam hampir semua kegiatan
- perubahan pola tidur atau makan, atau secara dramatis meningkatkan atau mengurangi nafsu makan
- kelesuan ekstrim atau kekurangan energi
- perasaan bersalah atau tidak berharga yang persisten dan berlebihan
- berulang kali memikirkan atau merencanakan kematian
- Seseorang yang mengalami gejala-gejala ini mungkin menjadi terisolasi secara sosial dan bahkan mengalami sakit secara mental dan fisik.
Gejala manik
- suasana hati yang euforik dan rasa percaya diri yang berlebihan
- kurang tidur dan merasa jarang lelah
- memiliki ide dan pikiran yang sangat banyak
- melakukan tindakan yang berpotensi menyebabkan bahaya, misalnya, menuruti perilaku seksual berisiko tinggi atau membuat keputusan keuangan yang keliru secara sadar
- mengalami delusi atau halusinasi
- menunjukkan peningkatan rasa mementingkan diri atau kebesaran diri
Seseorang yang mengalami gangguan mania tipe disforik, bisa terlihat gembira sementara juga menangis. Atau pikiran yang mungkin berpacu bersamaan dengan kekurangan energi.
Bagaimana cara mencegah terjadinya Gangguan Mania tipe Disforik?
Seperti gangguan kejiwaan lainnya, Gangguan mania tipe disforik tidak dapat dicegah.
Anda dapat mengurangi kemungkinan mengalami gangguan mania tipe disforik dengan menjaga kesehatan tubuh dan kesehatan mental dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang positif dan menjauhi orang-orang yang dapat memberikan dampak negatif pada hidup Anda.
Bagaimana penanganan pada orang dengan Gangguan Mania tipe Disforik?
Diagnosa
Jika Anda memiliki gejala mania atau depresi,segera periksakan diri Anda ke dokter. Dokter akan bertanya mengenai gejala dan riwayat kesehatan secara keseluruhan. Dokter juga akan menanyakan beberapa masalah pribadi yang mungkin berhubungan dengan gejala terkait yang muncul.
Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan kejiwaan yang dapat menunjang diagnosis jika Anda mengalami gangguan mania tipe disforik. Selain itu, dokter juga dapat memesan pemeriksaan darah untuk memeriksa hipertiroidisme, yang dapat menyebabkan gejala seperti mania.
Pengobatan
Jika seseorang dengan gejala gangguan mania tipe disforik beresiko membahayakan diri sendiri atau orang lain, maka orang tersebut membutuhkan perawatan di rumah sakit jiwa. Penggunaan obat-obatan dapat membantu menyeimbangkan gejala yang lebih parah. Perawatan lain yang dapat dilakukan meliputi :
- psikoterapi secara individu atau kelompok
- penstabil suasana hati seperti lithium
- obat antikonvulsan seperti asam valproate , carbamazepine , dan lamotrigine.
Obat tambahan yang dapat digunakan meliputi:
- aripiprazole
- asenapine
- haloperidol
- risperidone
- ziprasidone
Dokter juga dapat menggabungkan beberapa obat-obatan untuk menemukan pengobatan yang terbaik. Masing-masing orang merespon pengobatan dengan sedikit berbeda, sehingga rencana perawatan masing-masing orang mungkin berbeda satu sama lain.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014, pengobatan terbaik untuk mania dysphoric adalah menggabungkan obat-obatan psikotik atipikal dengan penstabil suasana hati. Antidepresan biasanya dihindari sebagai metode pengobatan untuk orang dengan kondisi ini.
Orang dengan mania disforik berisiko untuk bunuh diri atau melakukan tindak kekerasan terhadap orang lain. Jika Anda berpikir seseorang beresiko melukai diri sendiri atau menyakiti orang lain:
- Segera cari pertolongan.
- Tetap bersama orang itu sampai bantuan tiba.
- Jauhkan semua senjata, pisau, obat-obatan, atau hal-hal lain yang dapat membahayakan.
- Jangan menilai, membantah, mengancam, atau berteriak pada orang yang sedang mengalami gejala gangguan mania tipe disforik.
Dok, saya mau konsultasikan gatal-gatal di kaki saya, kalau saya garuk malah berasa sakit di kepala…apalgi kalau habis makan kue-kue yg manis atau minum kopi manis,,,,kira-kira kenapa ya dok? Pdhal sebelumnya tidak pernah sprti ini..terima kasih