Definisi pada Gangguan Metabolik
Metabolisme adalah reaksi kimia yang terjadi pada tubuh untuk mengubah atau menggunakan energi. Gangguan metabolik adalah gabungan berbagai kondisi seperti meningkatnya gula darah, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggul, dan kadar kolesterol yang abnormal atau level trigliserida, yang terjadi bersamaan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes.
Jika seseorang memiliki satu kondisi tersebut, bukan berarti seseorang tersebut memiliki gangguan metabolik, tetapi seseorang tersebut memiliki risiko tinggi dari penyakit serius. Jika memiliki lebih dari satu dari kondisi tersebut, risiko akan menjadi lebih tinggi.
Apabila memiliki gangguan metabolik atau salah satu kondisi gangguan metabolik, pengubahan gaya hidup dapat menghambat atau mencegah perkembangan masalah penyakit berbahaya.
Gejala Gangguan Metabolik
Gangguan metabolik erat hubungannya dengan kelebihan berat badan atau obesitas dan ketidakaktifan. Selain itu, gangguan metabolik berhubungan dengan kondisi yang disebut resistansi insulin.
Secara normal, alat pencernaan akan menguraikan makanan menjadi gula darah. Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, yang membantu gula darah masuk ke dalam sel sebagai energi.
Seseorang dengan kondisi resistensi insulin, sel tidak dapat merespon insulin secara normal, sehingga gula darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan mudah. Hal tersebut menyebabkan level gula darah meningkat meskipun tubuh sudah berusaha mengontrol gula darah dengan menghasilkan insulin terus menerus.
Faktor Risiko terjadi Gangguan Metabolik
Berikut adalah faktor yang meningkatkan kemungkinan seseorang memiliki gangguan metabolisme:
- Umur. Semakin bertambah umur, akan semakin tinggi risiko memiliki gangguan metabolik.
- Ras. Di Amerika Serikat, ras Meksiko-Amerika memiliki risiko tertinggi untuk memiliki gangguan metabolik.
- Obesitas. Berat badan yang berlebih, terutama di abdomen, meningkatkan risiko gangguan metabolik.
- Diabetes. Seseorang memiliki risiko memiliki gangguan metabolik jika memiliki diabetes saat kehamilan (diabetes gestatisional) atau jika terdapat riwayat keturunan yang memiliki diabetes tipe 2.
- Penyakit lain. Risiko memiliki gangguan metabolik semakin tinggi jika seseorang pernah memiliki penyakit kardiovaskuler, penyakit liver yang disebabkan bukan dari alkohol, atau gangguan ovarium polisistik.
Komplikasi Gangguan Metabolik
Memiliki gangguan metabolik dapat memperbesar risiko terjangkit:
- Diabetes. Jika seseorang tidak mengubah gaya hidup untuk mengontrol kelebihan berat badan, dapat menyebabkan resistensi insulin, yang menyebabkan tingkat gula darah terus meningkat, yang dapat menyebabkan diabetes.
- Penyakit kardiovaskuler. Tingginya kolesterol dan tekanan darah berkontribusi terhadap penumpukan plak pada arteri. Plak ini dapat mempersempit dan mempertebal arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Diagnosa Gangguan Metabolik
Beberapa organisasi memiliki kriteria dalam mendiagnosa gangguan metabolik. Berdasarkan pedoman yang digunakan National Institutes of Health, seseorang memiliki gangguan metabolik jika seserang tersebut memiliki tiga atau lebih karakteristik berikut atau sedang menjalani pengobatan untuk mengontrol hal berikut:
- Lingkar pinggang — lingkar pinggang yang berukuran setidaknya 89 sentimeter untuk wanita dan 102 sentimeter untuk pria
- Kadar trigliserida tinggi — 150 miligram per desiliter atau 1,7 milimol per liter, atau tipe lemak ini pada darah dengan kadar lebih tinggi
- Berkurangnya kolesterol high-density lipoprotein (HDL) — kurang dari 40 mg/dL (104 mmol/L) pada pria atau kurang dari 50 mg/dL (1,3 mmol/L) pada wanita
- Meningkatnya tekanan darah — 130/85 millimeter Merkuri (mmHg) atau lebih tinggi dari itu
- Kenaikan gula darah puasa — 100 mg/dL (5,6 mmol/L) atau lebih tinggi dari itu
Penanganan jika terjadinya Gangguan Metabolik
Jika pengubahan gaya hidup agresif seperti diet dan latihan tidak cukup, dokter dapat menyarankan pengobatan untuk mengontrol tekanan darah, kadar kolesterol dan gula darah.
Penanganan di Rumah
- Aktif secara fisik. Dokter merekomendasikan untuk melakukan 30 menit atau lebih latihan intensitas-moderat seperti jalan cepat setiap hari.
- Mengurangi berat badan. Pengurangan berat badan dan memelihara kesehatan dapat mengurangi resistensi insulin dan tekanan darah dan mengurangi risiko diabetes
- Makan makanan yang sehat. Menurut The Dietary Approches to Stop Hypertension (DASH), contoh makanan sehat adalah buah, sayur, ikan dan gandum utuh, selain itu mengurangi konsumsi lemak yang tidak sehat.
- Berhenti merokok. Merokok dapat memperparah gangguan metabolik.
- Mengendalikan stres. Aktivitas fisik, meditasi, yoga dan program lain yang dapat mengendalikan stes dan memperbaiki emosi dan fisik seseorang.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?