Gastritis adalah istilah medis untuk peradangan lambung. Gastritis atrofi adalah bentuk kronis dari
gastritis.
Mengenai gastritis atrofi
Sebagian besar dokter menemukan peradangan pada selaput lendir lapisan lambung seseorang yang menyebabkan berbagai masalah pencernaan.
Pada tahap awal, gastritis atrofi mungkin tidak menyebabkan gejala apa pun, sehingga kondisi ini dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa seseorang menyadari bahwa mereka mengidapnya.
Ketika seseorang menderita gastritis atrofi autoimun, tubuh mereka secara keliru menyerang sel-sel lambung yang sehat, termasuk zat yang disebut faktor intrinsik.
Gastritis atrofik biasanya terjadi sebagai akibat dari gastritis kronis, suatu kondisi yang disebabkan oleh infeksi H. pylori yang melemahkan lapisan lendir pelindung lambung dan memungkinkan asam lambung mencapai dan merusak lapisan lambung.
Karena gastritis atrofi berkembang dalam jangka waktu yang lama, peradangan selam bertahun-tahun dan terus-menerus mengakibatkan penurunan bertahap (atrofi) lapisan lambung. Yang secara demikian lambung menghasilkan lebih sedikit asam lambung.
Apa yang menyebabkan gastritis atrofi
Infeksi bakteri oleh Helicobacter pylori atau H. pylori, biasanya menyebabkan gastritis atrofi.
Selain infeksi, gastritis atrofi dapat menjadi kondisi bawaan atau genetik, yang disebut gastritis atrofi autoimun. Di sini, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat di lapisan perut. Infeksi H. pylori menyebabkan sebagian besar kasus gastritis atrofi. Infeksi ini sangat umum dan sering tidak memiliki gejala atau tanpa gejala, terutama saat onsetnya.
Infeksi H Pylori dapat masuk melalui:
- Makanan dan minuman yang terkontaminasi
- memiliki kontak langsung dengan air liur, muntah, atau tinja orang yang menderita H. pylori
Gastritis atrofi atropik yang berhubungan dengan H pylori biasanya merupakan proses multifokal yang melibatkan antrum dan mukosa oxyntic pada korpus lambung dan fundus, sedangkan gastritis autoimun pada dasarnya terbatas pada korpus lambung dan fundus. Seseorang dengan gastritis autoimun dapat mengalami anemia pernisiosa karena kehilangan massa sel parietal yang luas dan antibodi faktor anti-intrinsik
Apa saja gejala yang timbul pada gastritis atrofi?
Beberapa kasus gastritis atrofi tidak menimbulkan gejala. Namun, jika ada infeksi H. pylori, gejala tersebut diantaranya:
- sakit perut
- mual dan muntah
- kehilangan selera makan
- penurunan berat badan
- anemia defisiensi besi
Autoimmune gastritis atrofi dapat menyebabkan defisiensi B-12, yang dapat menyebabkan gejala anemia, diantaranya:
- kelemahan
- pusing
- nyeri dada
- palpitasi jantung
- tinnitus (telinga berdenging)
Kekurangan B-12 juga dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang dapat menyebabkan:
- kesemutan
- ketidakstabilan saat berjalan
- kebingungan
Gastritis atrofiik autoimun dianggap dapat memicu perkembangan adenokarsinoma lambung atau karsinoid.
Bagaimana cara mencegah gastritis atrofi
Mencegah gastritis atrofi hampir sama dengan mencegah infeksi H pylori masuk ke dalam tubuh.
Higienitas dalam kehidupan sehari-hari menjadi kunci utama pencegahan gastritis.
Ini termasuk mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum dan sesudah
memegang makanan. Orang tua harus memastikan untuk mencuci tangan setelah memegang popok atau benda sekitar yang kotor. Ajari anak-anak Anda menjaga kebersihan yang baik untuk menghindari penyebaran bakteri.
Belum diketahui secara jelas bagaimana cara mencegah gastritis atrofi autoimun. Kondisi gastritis atrofi autoimun dikaitkan dengan peningkatan risiko anemia pernisiosa, polip
lambung dan adenokarsinoma lambung.
Faktor risiko yang signifikan untuk pengembangan kanker lambung pada gastritis atrofi autoimun termasuk anemia pernisiosa, keparahan atrofi, metaplasia usus, lamanya penyakit, dan usia yang lebih tua dari 50 tahun. Diagnosis dini dan perawatan yang tepat dapat mengurangi mortalitas kondisi ini.
Bagaimana cara mengobati Gastritis atrofi
Pengobatan gastritis atrofi bertujuan untuk mengembalikan kondisi dengan menyingkirkan infeksi H. pylori yang mendasarinya, sehingga mengurangi risiko ulkus dan kanker lambung
Pengobatan tersebut diantaranya:
Proton Pump Inhibitor (PPI)
- Obat yang disebut penghambat pompa proton tampaknya menghambat aktivitas bakteri H.
- pylori. Obat juga sering digunakan untuk menekan produksi asam lambung. Beberapa jenis obat
- PPI seperti Omeprazole, Pantoprazole
Agen Pelapis
Jenis obat yang berbeda membantu melindungi jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Salah satu obat tersebut adalah Bismuth subsalisilat, yang juga tampaknya menghambat aktivitas H. pylori.
Antibiotik
Obat antibiotik digunakan untuk menghilangkan infeksi H. pylori. Obat ini diberikan bersamaan dengan PPI atau proteksi lapisan lambung secara bersamaan.
Suntikan Vitamin B-12
Beberapa pasien dengan gastritis atrofi mungkin perlu menjalani suntikan vitamin B-12 untuk mencegah atau membalikkan perkembangan anemia pernisiosa.