Tanah air kembali berduka beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6) setelah berjuang melawan kanker darah yang dideritanya selama 4 bulan terakhir.
Sebelum divonis kanker darah, Ani Yudhoyono sempat mengalami kelelahan luar biasa. Siapa sangka bahwa ternyata gejala tersebut bukan kelelahan biasa, tapi menjadi salah satu gejala kanker darah.
Apa itu kanker darah?
Dalam istilah medis, kanker darah disebut dengan leukemia. Leukemia tidak seperti jenis kanker lainnya yang berupa pertumbuhan sel abnormal dalam tubuh, tapi menghasilkan produksi sel darah putih secara berlebihan.
Kanker darah berawal dari sel-sel yang belum matang atau masih dalam pertumbuhan, seperti sumsum tulang, jaringan lunak, atau jaringan berongga di bagian tengah tulang. Pada pasien leukemia, sumsum tulang memproduksi sel darah putih abrnomal yang tidak berfungsi dengan baik.
Sel-sel leukemia tidak dapat melawan infeksi layaknya sel darah putih normal. Karena jumlahnya sangat banyak, sel darah putih abnormal tersebut menghambat produksi sel-sel tubuh lain. Pada akhirnya, tubuh kekurangan sel darah merah untuk memasok oksigen, kekurangan trombosit untuk menggumpalkan darah, dan kekurangan sel darah putih normal untuk melawan infeksi.
Baca selengkapnya: Kenali Faktor Penyebab Leukemia yang Bisa Terjadi Pada Siapa Saja
Tanda dan gejala kanker darah paling awal
Kanker darah alias leukemia dikenal langka dan mematikan. Biasanya, penderita baru menyadarinya setelah kanker darah menggerogoti tubuhnya dan mencapai stadium lanjut.
Gejala kanker darah berbeda-beda pada setiap orang. Secara umum, tanda dan gejala kanker darah paling awal meliputi:
1. Anemia
Anemia lebih awam dikenal sebagai kurang darah. Dalam istilah medis, anemia adalah kondisi turunnya jumlah sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Anemia bisa menjadi salah satu ciri-ciri kanker darah, namun sayangnya sering terlewatkan. Penderita anemia biasanya ditandai dengan muka pucat, gampang lelah, dan tidak berenergi saat beraktivitas.
2. Mudah memar atau perdarahan
Ciri-ciri kanker darah yang satu ini juga sering disepelekan. Penderita leukemia cenderung rentan mengalami gusi berdarah atau mimisan. Bahkan, ada juga yang mengalami BAB berdarah atau kencing berdarah.
Sementara untuk memar sendiri, biasanya berawal dari munculnya benjolan yang sangat kecil. Bintik-bintik kecil tersebut, atau disebut dengan petechiae, terbentuk di bawah kulit. Segera konsultasikan ke dokter bila Anda mengalaminya.
3. Rentan terkena infeksi
Karena kanker darah memengaruhi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi, penderita leukemia akan sangat rentan terhadap infeksi. Mulai dari sakit tenggorokan hingga bronkopneumonia.
Penderita leukemia juga rentan terkena sakit kepala, demam ringan, sariawan, atau ruam kulit.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening adalah organ kecil seukuran kacang yang mengandung sel darah putih limfosit. Pada penderita leukemia, limfosit abnormal dapat menumpuk di kelenjar getah bening, baik di tenggorokan, ketiak, maupun selangkangan. Kelenjar getah bening yang membesar merupakan salah satu gejala kanker darah.
Baca juga: Cara Mengobati Kelenjar Getah Bening Bengkak
5. Nafsu makan hilang
Kanker darah sering kali membuat penderitanya susah makan, sebab nafsu makannya menurun. Hal inilah yang membuat berat badan penderita terus merosot dari waktu ke waktu.
Dalam beberapa kasus, penderita kanker darah mengalami demam 1-2 minggu dan sering berkeringat di malam hari.
6. Rasa tidak nyaman di bagian rusuk kiri bawah
Salah satu ciri-ciri kanker darah yang perlu diwaspadai adalah timbulnya rasa tidak nyaman di tulang rusuk kiri bagian bawah. Kondisi ini terjadi akibat limpa yang membengkak karena sel darah putih terus tumbuh di lokasi tersebut.
7. Jumlah sel darah putih meningkat tajam
Peningkatan jumlah sel darah putih sebenarnya merupakan hal yang wajar. Ini merupakan pertanda bahwa tubuh sedang bekerja keras dalam melawan infeksi.
Namun jika jumlahnya melonjak drastis, waspadai gejala kanker darah. Jumlah sel darah putih yang sangat tinggi dapat menyebabkan beberapa gangguan, seperti masalah penglihatan, telinga berdenging (tinitus), gangguan mental, ereksi berkepanjangan (priapisme), dan stroke.
Baca selengkapnya: Memahami Nilai Normal Leukosit pada Dewasa dan Anak
Kapan harus ke dokter?
Jika dilihat sekilas, gejala kanker darah bisa jadi mirip dengan penyakit umum lainnya. Oleh karena itu, perlu dicatat bahwa tidak semua tanda dan gejala tersebut sudah pasti menunjukkan bahwa Anda mengidap kanker darah.
Untuk memastikan penyebabnya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami salah satu gejala tersebut. Apalagi jika Anda mengalami:
- Perdarahan, demam tinggi, atau kejang yang tidak diketahui penyebabnya. Hal ini bisa jadi gejala kanker darah akut dan memerlukan penanganan segera.
- Tubuh mudah terkena infeksi atau perdarahan tanpa sebab yang jelas. Kemungkinan ini menjadi gejala kanker darah kambuh dan perlu observasi sesegera mungkin.
Sebagai langkah awal, dokter akan mengambil sampel darah untuk mengetahui jumlah sel darah putih Anda. Dokter akan melakukan penanganan yang tepat sesuai dengan gejala kanker darah atau diagnosis penyakit Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.