Semua orang pernah merasa gugup atau cemas dalam beberapa keadaan yang dihadapi, misalnya saat Anda harus bicara di depan publik tanpa persiapan yang memadai.
Namun, ada beberapa orang yang sering sekali mengalami kecemasan, sehingga kehidupannya menjadi terganggu.Kecemasan bisa muncul dari berbagai macam hal, seperti dari serangan fobia, rasa panik, dan kecemasan sosial.
Hal ini tentu saja membuat perbedaan antara normal dan berlebihan menjadi tidak terlalu jelas.
Kecemasan berlebihan merupakan salah satu gangguan kecemasan tingkat berat di mana gejalanya adalah perasaan khawatir dan takut yang berlebihan secara terus-menerus.
Seiring waktu, gangguan kecemasan ini dapat bertambah parah dan memberi dampak buruk terhadap kehidupan seseorang, seperti terganggunya aktivitas sehari-hari, menurunnya kinerja atau kemampuan otak, dan bahkan dapat memperburuk hubungan sosial pengidapnya.
Bagaimana mengetahui jika kecemasan Anda masih di batas normal atau sudah menjadi sebuah gangguan?Simak informasinya sebagai berikut.
Gejala kecemasan berlebihan
Gejala yang dapat dirasakan ketika seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan diantaranya:
- Sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.
- Tubuh terasa cepat lelah.
- Kurang tidur atau tidur secara berlebihan.
- Terlalu mudah marah dan sering sedih.
- Selalu merasa gelisah.
- Munculnya rasa cemas pada waktu yang tak tepat.
- Sering merasa kesulitan, panik, atau takut.
- Merasa suram dan sakit hati.
Sementara gejala fisik yang biasa dirasakan pengidap kecemasan berlebihan antara lain:
- Jantung berdebar-debar.
- Sesak napas.
- Otot sering terasa tegang.
- Tangan dan kaki berkeringat, terasa dingin, mati rasa, atau kesemutan.
- Kepala pusing.
- Mulut kering dan mual.
- Anggota tubuh (seperti tangan atau kaki) tidak bisa tenang atau tetap diam.
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab dari gangguan kecemasan berlebihan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyebabnya adalah kalkulasi dari berbagai faktor,seperti misalnya faktor genetik, psikologis, sosial dan lingkungan, serta riwayat pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
Faktor tekanan ekonomi dan pembulian di masa kanak-kanan dan remaja juga terbukti berdampak pada gangguan kecemasan berlebihan di masa depan.
Terapi untuk mengatasi kecemasan berlebihan
Kecemasan berlebihan umumnya dapat diatasi dengan psikoterapi, pemberian obat anti depresan, atau mungkin gabungan dari keduanya.
Psikoterapi, dikenal juga sebagai "terapi berbicara", merupakan metode perawatan menolong pasien untuk mengenali masalah mereka, mengerti perasaan mereka, menerima kelebihan dan kelemahan mereka, dan membuat mereka berpikir positif terhadap diri sendiri dan juga masalah yang dihadapi.
Psikoterapi dibagi menjadi dua, melalui komunikasi lisan dan non lisan. Keduanya digunakan untuk membantu meringankan kesulitan psikologis. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 75% pasien yang sangat tertolong dengan menjalani psikoterapi.
Metode ini juga sangat membantu mereka yang sedang mengalami krisis atau perubahan hidup yang tidak diinginkan.
Jenis psikoterapi yang dapat dilakukan diantaranya adalah terapi perilaku kognitif dan terapi mengelola stres dengan metode relaksasi dan meditasi.
Sedangkan sedangkan secara oral, kecemasan berlebihan dapat diatasi melalui pemberian obat antidepresan. Untuk mengatasi kecemasan berlebihan, dokter biasannya akan meresepkan kelompok obat ansiolitik atau antiansietas.
Upaya mengurasi kecemasan berlebihan
Langkah-langkah di bawah ini dapat membantu Anda mengendalikan kecemasan berlebihan yang dirasakan:
- Mengatur pola makan
Perhatikan asupan gizi Anda setiap hari, lengkapi nutrisi 4 sehat 5 sempurna. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung kafein dan gula berlebih seperti kopi, teh, minuman berenergi, dan minuman manis lainnya.
- Berolahraga teratur
Olahraga ringan seperti jogging, senam, dan bersepeda dapat menjadi pilihan dalam rangka membantu tubuh melepaskan zat kimia otak untuk memperbaiki suasana hati.
- Istirahat yang cukup
Sebaiknya hindari pengonsumsian minuman beralkohol, rokok,dan obat-obatan terlarang karena justru dapat memperparah gangguan kecemasan yang Anda alami.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.