Bagi kaum perempuan menopause merupakan gejala yang tidak bisa dihindari. Sebagian perempuan bisa melewati masa menopause tanpa adanya gejala yang kurang menyenangkan, tetapi sebagian perempuan harus merasakan gejala yang membuat tidak nyaman.
Gejala menopause yang kerap dialami para perempuan menjelang menopause adalah akibat dari kurangnya hormon seks wanita, yaitu progesteron dan estrogen.
Gejala yang sering dialami oleh perempuan menjelang menopause seperti perubahan siklus menstruasi. Mungkin Anda akan mengalami perubahan siklus menstruasi.
Jumlah darah yang keluar ketika menstruasi akan lebih sedikit, lebih banyak, atau malah berupa flek atau spotting saja. Durasi menstruasi bisa saja Anda alami lebih singkat daripada kondisi normal.
Kalau Anda tidak mengalami menstruasi pada waktu yang tepat, sebaiknya Anda sudah menyingkirkan kemungkinan hamil. Kalau Anda tidak hamil, tidak menstruasi berdasarkan jadwal, mungkin bisa menjadi tanda dimulainya masa-masa menopause.
Jika mengalami spotting sesudah tidak menstruasi selama 12 bulan secara terus-menerus, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi yang memperparah, seperti kanker.
Beberapa Tanda Menopause
Kondisi lain menjelang menopause adalah hot flashes yang merupakan sensasi panas, baik di bawah, atas, bahkan seluruh tubuh. Wajah dan leher mungkin tampak memerah dan Anda kerap berkeringat. Intensitas hot flash bisa bervariasi, mulai dari ringan sampai kuat, bahkan sampai mengganggu pola tidur Anda.
Kondisi ini bisa berlangsung selama 20 detik sampai 10 menit. Sebagian besar perempuan akan mengalami kondisi ini selama satu sampai dua tahun sesudah menstruasi terakhir.
Hot flash mungkin bisa berlanjut sesudah menopause, tetapi seiring berjalannya waktu, kondisi hot flash makin jarang Anda alami. Sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter ahli kalau gejala yang Anda alami bisa mengganggu kegiatan atau aktivitas sehari-hari.
Ketika Anda menopause akan mengalami masalah ketika ingin tidur atau mempertahankan tidur lebih lama. Mungkin saja Anda bangun lebih pagi daripada hari-hari sebelumnya dan mempunyai kesulitan untuk tidur kembali. Untuk memperoleh istirahat yang cukup, sebaiknya Anda mencoba teknis relaksasi dan pernapasan.
Anda bisa berolahraga pada pagi atau siang hari agar cukup lelah ketika malam tiba. Sebaiknya Anda mengurangi kegiatan bermain gawai sebelum tidur karena cahaya biru dari gawai menyebabkan Anda kesulitan untuk tidur.
Selain itu, Anda bisa mandi, mendengarkan lagu pelan, ataupun membaca untuk membuat Anda lebih rileks. Cobalah untuk tidur pada waktu yang sama di setiap malamnya dan hindari makan-minum yang bisa memengaruhi tidur, seperti kafein, cokelat, ataupun alkohol.
Rasa kering di vagina dan nyeri ketika berhubungan badan menjadi gejala yang acap dialami oleh perempuan ketika mendekati masa menopause. Kurangnya produksi progesterin dan estrogen bisa memengaruhi kelembaban pada lapisan tipis yang melapisi dinding vagina. Gejala yang bisa Anda alami berupa gatal atau panas di area mulut vagina.
Kekeringan di area vagina bisa menimbulkan rasa sakit ketika berhubungan badan. Jika ingin mengatasinya, sebaiknya Anda menggunakan pelumas berbahan dasar air atau pelembab vagina. Dan jangan lupa untuk berkonsultasi kepada dokter jika Anda merasa kurang nyaman.
Menurunnya kadar estrogen bisa memperlambat reaksi orgasme, lalu memperlambat reaksi pada klitoris, dan berdampak pada keringnya area vagina. Kondisi ini bisa menyebabkan penurunan gairah seksual.
Kalau mendapati masalah tersebut, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter andaikan gairah bercinta menurun dan disebabkan oleh masalah lain, seperti rasa nyeri ketika berhubungan intim.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.