Gejala Nyeri Pada Lutut - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 8, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Agu 15, 2019 Waktu baca: 6 menit

Lutut adalah salah satu sendi yang paling besar dan komplek pada tubuh, menghubungkan tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia) pada kaki bagian bawah untuk menopang keseluruhan berat badan.

Oleh karenanya, lutut mengalami tekanan terbesar dalam pergerakan tubuh. Sebagai penopang tubuh, lutut dilengkapi dengan banyak struktur penting yaitu tulang, tulang rawan (kartilago), ligamen, dan tendon (urat).

Banyaknya struktur penting ini juga menjadikan lutut sebagai sendi yang paling mudah mengalami cedera dan menimbulkan rasa nyeri. Apa saja yang dapat menyebabkan nyeri pada lutut? 

Nyeri pada lutut

Nyeri lutut adalah gejala umum yang dapat dialami oleh orang-orang dari berbagai jenjang usia dan merupakan manifestasi dari banyak penyebab seperti cedera akut hingga komplikasi dari kondisi medis.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health

Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Rasa nyeri dapat terlokalisasi pada satu area lutut saja atau dapat menyebar ke seluruh bagian lutut, yang mengakibatkan terbatasnya pergerakan fisik. Penyebab nyeri lutut dapat ditelusuri melalui lokasi terdapatnya nyeri. Beberapa tanda dan gejala yang tampak bersama dengan nyeri lutut antara lain:

  • Kesulitan berjalan atau berjalan dengan pincang
  • Kaku pada lutut sehingga sulit menekuk kaki
  • Kemerahan dan bengkak
  • Rasa lemas pada lutut
  • Bunyi berderik atau gemeretak saat pergerakan lutut 

Penyebab nyeri lutut

Terdapat tiga kategori utama penyebab nyeri otot, yaitu:

Cedera akut

    Cedera akut pada lutut dapat mempengaruhu kondisi ligamen, tendon, kartilago, atau tulang pada otot. Beberapa penyebab cedera diantaranya:
  • Patah tulang (Fraktur)
  • Jatuh dari ketinggian tertentu dan kecelakaan motor adalah penyebab paling banyak terjadinya patah tulang atau fraktur. Pada lutut, bagian tulang yang paling rawan mengalami fraktur adalah tempurung lutut (patella).

    Patella adalah tulang yang berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung sendi lutut, terletak dibagian paling depan pada sendi lutut (tempat bertemunya tulang paha dan tulang kering).

    Patah tulang pada tempurung lutut merupakan kondisi yang serius yang dapat menyebabkan kesulitan atau kesakitan saat meluruskan lutut atau saat berjalan. 

    Selain pada bagian tempurung lutut, bagian ujung tulang paha dan tulang kering yang membentuk sendi lutut juga dapat mengalami patah tulang apabila terjadi kecelakaan atau karena menurunnya kekuatan tulang (karena lanjut usia).

  • Dislokasi
  • Dislokasi terjadi apabila tulang pada lutut bergeser dari posisi asalnya, yang disebabkan oleh kelainan struktur tulang seseorang, karena cedera akibat kecelakaan motor, atau karena cedera saat berolahraga.

    Adanya cedera akan mengakibatkan, misalnya tempurung lutut, bergeser dari tempat asalnya. Dislokasi membutuhkan penanganan sesegera mungkin agar tidak mempengaruhi suplai aliran darah pada kaki terganggu.
  • Cedera ligamen (Anterior Cruciate Ligament)
  • Ligamen adalah jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang. Terdapat empat ligamen penting pada lutut, dan yang paling rawan mengalami cedera adalah ligamen silang (Cruciate ligament).

    Ligamen ini mengatur pergerakan lutut ke arah depan dan belakang. Olahraga yang membutuhkan banyak pergerakan kaki seperti sepak bola dan bola basket biasanya rawan mengalami cedera ligamen silang pada bagian depan (anterior). Manifestasi cedera dapat berupa terkilir atau robeknya ligamen yang disebabkan oleh aktifitas:

  • Pergantian arah pergerakan badan yang tiba-tiba
  • Pemberhentian mendadak
  • Penurunan kecepatan saat berlari
  • Pendaratan yang salah ketika melompat
  • Tabrakan dengan sesama atlet, misalnya tackling bola.

Sekitar setengah dari kejadian cedera ligamen biasanya disertai dengan cedera pada bagian lain pada struktur lutut seperti bagian meniskus atau ligamen lain.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health

Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

  • Cedera meniskus (Robekan meniskus)
  • Meniskus adalah tulang rawan pada sendi lutut yang berfungsi sebagai bantalan peredam tegangan antara tulang paha dan tulang kering, serta menjaga sendi lutut agar tetap stabil.

    Cedera pada meniskus berupa robekan akibat aktivitas benturan atau putaran pada lutut. Robekan meniskus merupakan cedera otot yang umum terjadi dan menyerang pemain olahraga yang banyak melibatkan kontak badan antar sesama pemain, misalnya sepak bola atau rugby.

  • Patellar tendinitis (Peradangan pada tendon lutut)
  • Tendon adalah jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Apabila tendon mengalami luka dan peradangan, kondisi ini disebut sebagai tendonitis. Kondisi ini disebabkan oleh adanya pergerakan tubuh yang mendadak, keras, atau berulang-ulang misalnya berlari, melompat, atau melempar. Akibatnya, tendon membengkak dan menimbulkan rasa nyeri saat digerakkan.

Permasalahan medis

Terdapat beberapa permasalahan medis yang menyebabkan nyeri lutut, yaitu:

Penyakit Osgood-Schlatter disebabkan oleh inflamasi (peradangan) pada bagian atas tulang kering yang terletak 1 inchi di bawah tempurung lutut. Penyakit ini terjadi pada anak-anak diusia pertumbuhan.

Khususnya pada remaja laki-laki yang aktif dalam kegiatan olahraga yang melibatkan kegiatan lari atau melompat. Remaja perempuan yang aktif dalam kegiatan olahraga, juga berpotensi mengalami penyakit ini. Umumnya penyakit ini terjadi pada usia 10 – 15 tahun, disaat tulang dan bagian lain dari lutut masih dalam masa perkembangan.


Rheumatoid Arthritis
Dikenal dengan nama lain rematik, merupakan kondisi autoimun yang mempengaruhi hampir seluruh persendian tubuh, terutama di bagian tangan, kaki, pergelangan tangan, dan lutut.

Kondisi ini menyebabkan pembengkakan pada sendi, kekakuan, dan rasa nyeri. Seiring perjalanan waktu, kondisi autoimun ini dapat merusak sendi, ligamen, tendon, dan tulang rawan. Diketahui beberapa faktor seperti genetik, hormon, dan kebiasaan merokok adalah faktor resiko terjadinya rematik.

Gout (Arthritis pirai/Asam urat)
Gout merupakan salah satu bentuk arthritis yang biasanya terjadi karena timbunan asam urat pada sendi khususnya di ibu jari kaki, atau terdapat juga di lutut, kaki, tangan, pergelangan, dan siku. Gejala yang terasa antara lain rasa sakit, bengkak, rasa hangat pada area yang sakit, dan kemerahan.

Risiko terkena gout meningkat apabila seseorang mempunyai kadar asam urat dalam darah yang tinggi, kegemukan, konsumsi alkohol, konsumsi makanan dengan kadar protein tinggi, faktor genetik, dan dalam penggunaan obat-obatan tertentu.

Sepsis Arthritis (infeksi arthritis)

Merupakan peradangan sendi pada lutut dan pinggang yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang menimbulkan rasa nyeri, pembengkakan, kemerahan, dan demam. Bakteri penyebab infeksi arthritis adalah golongan Staphilococcus dan Streptococcus.

Bakteri ini dapat masuk melalui luka atau saat operasi dan terbawa oleh peredaran darah. Beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi sepsis arthritis antara lain operasi pergantian tempurung lutut atau panggul, riwayat penyakit diabetes atau rheumatoid arthritis, dan cedera pada persendian.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health

Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Kondisi kronis 

Nyeri lutut yang disebabkan oleh kondisi kronis umumnya terjadi karena adanya penurunan kondisi tulang rawan (kartilago) di lutut, akibatnya sendi menjadi kaku, bengkak, dan nyeri.

Kondisi ini disebut dengan osteoarthritis atau arthritis degeneratif. Bila pada kondisi normal tubuh akan secara otomatis memperbaiki jaringan sendi yang rusak, maka pada penderita osteoarthritis, kerusakan pada kartilago tidak dapat terbarukan. 

Penyebab pasti osteoarthritis tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor risiko penyebabnya yaitu cedera pada sendi, riwayat gout atau rheumatoid arthritis, pertambahan usia, dan kegemukan (obesitas).

Osteoarthritis merupakan kondisi kronis (jangka panjang) dan tidak dapat diobati. Terapi yang ada hanya untuk meredakan gejala. Meski demikian, perbaikan kondisi dapat terjadi seiring berjalannya waktu melalui perubahan pola hidup, pemberian obat pereda nyeri, dan pemberian terapi pendukung seperti fisioterapi.  

Faktor risiko nyeri lutut

  • Biomekanik. Adanya perubahan pergerakan pada sendi, misalnya karena panjang kaki yang berbeda atau perubahan cara berjalan karena masalah pada punggung, dapat menyebabkan perubahan signifikan pada sendi lutut dan menimbulkan rasa nyeri.
  • Obesitas. Berat badan yang melebihi normal akan meningkatkan tekanan pada sendi lutut untuk menopang berat badan. Akibatnya, tulang rawan dapat rusak dengan cepat.
  • Penggunaan terlalu sering untuk gerakan yang berulang. Beberapa kegiatan olahraga seperti jogging atau bermain ski, serta kondisi lingkungan kerja yang menuntut untuk lebih banyak berjongkok dalam waktu lama dapat menningkatkan risiko kerusakan tulang rawan di lutut dan menimbulkan rasa nyeri. 

Tindakan yang dilakukan bila mengalami nyeri lutut

Jenis dan lokasi rasa nyeri lutut dapat bervariasi tergantung penyebabnya. Anda mungkin akan merasakan:

  • Rasa nyeri saat menekuk atau meluruskan lutut, termasuk ketika berjalan menuruni tangga
  • Bengkak
  • Kesulitan untuk menggerakkan lutut atau jalan menjadi pincang
  • Lutut terkunci/kaku atau mengeluarkan bunyi saat digerakkan 

5 tahap pertolongan pertama yang dapat dilakukan 

  • Mengistirahatkan lutut.
  • Mengompres dingin dengan es untuk meredakan nyeri dan bengkak. Kompres dingin selama 15 – 20 menit setiap 3 – 4 jam dan lakukan selama 2 – 3 hari atau hingga rasa nyeri hilang.
  • Membungkus lutut dengan perban, atau deker khusus lutut untuk meredakan bengkak dan menahan pergerakan sendi lutut.
  • Meninggikan posisi lutut saat duduk atau berbaring dengan menyangganya menggunakan bantal.
  • Meminum obat anti nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen. 

Segera menghubungi dokter apabila

  • Bengkak yang tidak mereda setelah 3 hari
  • Nyeri yang terus menerus selama 3 hari
  • Tidak dapat menekuk lutut
  • Terjadi kelainan pada bentuk lutut
  • Tidak dapat berjalan atau rasa tidak nyaman saat berjalan 

Pencegahan nyeri lutut

  • Menjaga berat badan tetap normal
  • Melakukan pemanasan sebelum berolahraga
  • Menggunakan teknik dan pergerakan yang tepat saat berolahraga
  • Menghentikan olahraga bila rasa nyeri pada lutut muncul
  • Menggunakan bantalan lutut saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang banyak berjongkok
  • Menggunakan sepatu yang nyaman


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Knee pain: Common causes and when to see a doctor. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/310653.php)
Sudden Knee Pain: Possible Causes, Symptoms, and Treatment. Healthline. (https://www.healthline.com/health/sudden-knee-pain)
Knee Pain Causes, Treatments, Tests, and Home Remedies. WebMD. (https://www.webmd.com/pain-management/knee-pain/default.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app