Sinusitis merupakan Inflamasi yang terjadi pada jaringan sekitar sinus. Sinusitis terjadi pada beberapa orang diakibatkan infeksi dari kuman virus, bakteri, dan jamur. Durasi perjalanan infeksi pada Sinusitis dapat berbeda-beda bergantung pada imunitas dan berat ringannya penyakit.
Sinusitis sangat mengganggu pernapasan dan dapat menyebabkan komplikasi buruk jika tida ditangani. Penanganan penyakit Sinusitis ditinjau dari pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan diagnostik.
Penyakit Sinusitis dibagi menjadi 2 yaitu Sinusitis Akut dan Sinusitis Kronik. Etiologi dari penyakit Sinusitis Akut adalah radang tenggorokan, alergi hidung (Rinitis), trauma wajah, dan aktivitas air seperti berenang. Kuman Sinusitis Akut terdiri dari mikroorganisme Pneumokokus, Streptokokus, dan Haemofilus.
Pada Sinusitis Kronis , kondisi ini terjadi akibat infeksi Sinusitis Akut yang tidak obati dengan baik yang muncul lebih dari 3 bulan. Penyakit Sinusitis Kronis sulit disembuhkan karena terjadi Atrofi dan pembesaran struktur rongga Sinus serta beresiko memicu komplikasi akibat infeksi. Komplikasi pada Sinusitis Kronis dapat terjadi abses dan edema wajah.
Terdapat 5 bagian Sinus pada daerah wajah manusia antara lain:
-
Sinus Frontalis
Sinus ini terletak di bagian atas sisi dalam wajah tepatnya di atas alis mata.
-
Sinus Sfenoid
Sinus ini sangat kecil yang terletak di sudut mata dalam sisi atas.
-
Sinus Etmoidalis
Sinus ini terletak di sudut mata dalam sisi bawah. Ukuran rongga hampir sebesar Sfenoidal.
-
Nasal Septum
Nasal septum merupakan rongga udara yang berlokasi tepat rongga hidung.
-
Sinus Maksilaris
Sinus ini memiliki rongga paling besar yang terletak di sekitar pipi sisi dalam.
Gejala penyakit Sinusitis
Secara normal rongga sinus berisikan udara yang bermanfaat untuk menyaring udara yang masuk. Tetapi pada Sinusitis akan terjadi tumpukan cairan pada rongga Sinus yang dapat menimbulkan gejala. Gejala yang ditimbulkan pada penyakit Sinusitis antara lain:
-
Hidung tersumbat
TImbunan cairan pus akibat aktivitas kuman pencetus infeksi menyebabkan sumbatan hidung yang menganggu pernapasan dan penyaringnya udara.
-
Nafas berbau
Cairan pus akibat infeksi kuman memiliki bau yang tidak sedap sehingga dapat tercium saat kita bernapas.
-
Batuk pada malam hari
-
Sakit kepala
-
Demam
-
Indera penciuman menurun
-
Rasa sakit sekitar muka
Rongga sinus yang terjadi peradangan dapat menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri juga diikuti dengan rasa tertekan dan penuh di sekitar wajah terutama dahi, pipi, dan bola mata.
- Indera pengecap menurun
Pemeriksaan penyakit Sinusitis
Untuk menentukan kepastian diagnosis penyakit Sinusitis, maka diperlukan pemeriksaan untuk melihat rongga sinus yang bermasalah. Rinoskopi adalah pemeriksaan dengan melihat adanya Inflamasi atau peradangan pada rongga Sinus.
Rinoskopi Anterior menggunakan Spekulum untuk melihat warna mukosa atau lapisan rongga hidung depan. Rinoskopi juga dapat melihat adanya sekret atau massa yang menganggu pernapasan.
Rinoskopi Posterior lebih rumit Pemeriksaan Transluminasi digunakan di ruangan gelap. Cahaya dimasukkan menyinari rongga Sinus maksilaris agar dapat melihat adanya sumbatan akibat cairan pus. Pemeriksaan pencitraan seperti CT-Scan dapat menilai kondisi lain penyebab Sinusitis.
Cara mengatasi penyakit Sinusitis
Penatalaksanaan utama dalam penyakit Sinusitis adalah membasmi infeksi kuman dan mengurangi gejala. Pada Sinusitis Akut dibutuhkan terapi Antibiotik dan Dekongestan yang sesuai. Obat Antibiotik berfungsi untuk membasmi infeksi, sedangkan Dekongestan berfungsi untuk mengencerkan cairan yang menyumbat rongga hidung dan Sinus.
Jika disertai nyeri, obat Analgesik dapat diberikan. Pada Sinusitis Kronis yang tidak sembuh dengan obat-obatan dapat dilakukan irigasi Sinus Maksilaris dengan Anestesi Lokal, sedangkan pada irigasi Sinus Etmoidal dan Sfenoid diberikan larutan Efedrin untuk mengurangi tekanan.
Teknologi operasi terbaru pada Sinusitis Kronis dinamakan FESS ( Functional Endoscopic Sinus Surgery ). Operasi ini dilakukan dengan memperlebar rongga Sinus dan membersihkan nanah dan cairan yang menyumbat rongga Sinus sehingga pernapasan kembali normal.
Keuntungan melakukan FESS adalah mengurangi efek trauma dan mengurangi penggunaan tampon hidung. Terdapat juga operasi Sinusitis dengan komplikasi yang tergantung pada lokasi infeksi Sinus, terdiri dari Etmoidektomi dan Sondase Sinus Frontalis.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?