Seseorang dengan dystonia akan mengalami suatu gangguan gerak dimana otot-ototnya berkontraksi tidak terkendali sehingga dapat menyebabkan suatu gerakan yang lambat dan berulang-ulang. Gerakan-gerakan ini dapat menyebabkan beberapa hal sebagai berikut:
- Menyebabkan gerakan memutar di satu atau lebih bagian pada tubuh Anda
- Menyebabkan Anda memiliki postur tubuh yang tidak normal
Bagian tubuh yang paling sering mengalami distonia yaitu kepala, leher, badan, dan anggota badan. Walaupun distonia umumnya merupakan suatu kondisi yang ringan, namun kondisi ini juga bisa menjadi kondisi yang cukup parah dan dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda.
Gejala Dystonia
Dystonia dapat mempengaruhi pergerakan Anda dengan cara yang berbeda-beda. Kontraksi otot pada gangguan gerak dystonia dapat terjadi dengan gejala-gejala sebagai berikut:
- Kontraksi otot dimulai dari satu area, seperti lengan, kaki, atau leher Anda
- Kontraksi dapat terjadi selama aktivitas tertentu, seperti saat menulis
- Kondisi ini dapat menjadi lebih buruk ketika Anda merasa lelah, stres, atau cemas
- Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi ini akan lebih mudah terlihat
Jenis-jenis Dystonia
Berdasarkan keterlibatan bagian tubuh, dystonia dibedakan menjadi:
- Focal: Kategori ini merupakan jenis distonia yang paling banyak dijumpai. Kondisi ini hanya dapat mempengaruhi satu bagian dari tubuh Anda.
- Umum: Jenis kategori ini dapat mempengaruhi sebagian besar tubuh Anda, atau seluruh tubuh Anda.
- Segmental: Jenis kategori ini mempengaruhi dua atau lebih bagian tubuh Anda yang berdekatan.
- Multifocal : mempengaruhi dua atau lebih bagian tubuh yang tidak berdekatan
- Hemidystonia : mengenai salah satu sisi tubuh
Penyebab Dystonia
Penyebab pasti dari dystonia masih tidak diketahui. Namun, dokter percaya bahwa kondisi medis seperti, genetika, atau kerusakan otak mungkin terkait dengan terjadinya kondisi ini. Kondisi medis tertentu dapat mempengaruhi fungsi otak dan saraf Anda yang berhubungan dengan terjadinya dystonia. Kondisi-kondisi tersebut meliputi:
- Radang otak
- Cerebral palsy
- Penyakit Parkinson
- Penyakit Huntington
- Penyakit Wilson
- TBC
- Kerusakan otak
- Stroke
- Tumor otak
- Cedera otak saat lahir
- Keracunan karbon monoksida
- Keracunan logam berat
Penyebab lainnya
Faktor-faktor lain yang diketahui atau diyakini dapat menyebabkan gerakan otot yang tidak terkendali atau dystonia termasuk:
- Efek samping atau reaksi terhadap obat antipsikotik (obat gangguan jiwa)
- Kekurangan oksigen di jaringan dan organ
- Gen yang diwariskan atau terdapat perubahan genetik
- Terganggunya hubungan antara sel-sel saraf di otak Anda
Bagaimana cara mendiagnosis Dystonia?
Dalam banyak kasus, dystonia merupakan gejala yang terus berlangsung dan menetap seiring waktu. Sebaiknya Anda harus mendatangi dokter jika terjadi beberapa hal seperti:
- Tidak ada keterangan yang jelas tentang terjadinya distonia Anda
- Gejala Anda menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu
- Anda mengalami gejala lain selain distonia
Sebelum berkonsultasi ke dokter
Mungkin beberapa keterangan dapat bermanfaat selama Anda berkonsultasi dengan dokter, oleh karena itu sebelum berkonsultasi dengan dokter sebaiknya Anda mencatat beberapa gejala yang Anda alami, seperti:
- Kondisi dimana gerakan Anda mulai tak terkendali
- Jika terdapat gerakan yang konstan
- Jika pergerakannya bertambah buruk pada waktu-waktu tertentu
Sebagai contoh, gejalanya hanya akan muncul saat setelah latihan yang berat. Anda juga harus mencari tahu apakah Anda memiliki riwayat dystonia dalam keluarga Anda.
Selama konsultasi dengan dokter
Dokter Anda kemungkinan akan menanyakan riwayat kesehatan Anda secara menyeluruh dan melakukan pemeriksaan fisik yang terperinci. Dokter biasanya akan fokus pada fungsi otot dan saraf Anda. Dan dokter akan menanyakan beberapa hal seperti:
- Riwayat pengobatan Anda
- Penyakit baru-baru ini Anda alami
- Riwayat cedera pada masa lalu dan baru-baru ini
- Keadaan yang membuat Anda stres baru-baru ini
Dokter Anda mungkin akan meminta Anda untuk menemui ahli saraf untuk mendiagnosis penyebab kondisi Anda tersebut. Dokter atau spesialis Anda juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan untuk membantu menegakkan diagnosis Anda, pemeriksaan tersebut termasuk:
- Tes darah atau tes urin
- CT scan
- magnetic resonance imaging (MRI)
- Electromyogram (EMG)
- Electro encephalogram (EEG)
- Pemeriksaan tulang belakang
- Pemeriksaan genetik
Bagaimana cara mengobati Dystonia?
Tidak ada obat-obatan khusus untuk mengobati dystonia. Namun, ada beberapa obat-obatan tertentu yang dapat membantu mengurangi gejala-gejala dystonia.
Suntikan Botulinum Toxin tipe A (Botox)
Suntikan botox ke dalam otot yang akan disuntikan dapat membantu meringankan kontraksi otot Anda. Anda harus menerima suntikan setiap tiga bulan. Efek samping dari suntikan botox termasuk kelelahan, mulut kering, dan perubahan pada suara Anda.
Obat-obatan
Obat-obatan yang mempengaruhi neurotransmitter yang disebut dopamin juga dapat memperbaiki gejala Anda. Dopamin dapat mengendalikan pusat kesenangan di otak Anda dan dapat mengatur gerakan Anda.
Terapi Rehabilitasi
Pemijatan, pengobatan dengan suhu panas, dan latihan yang ringan juga dapat membantu meringankan gejala-gejala Anda.
Pengobatan alternatif
Penelitian tentang pengobatan alternatif untuk dystonia sangatlah terbatas. Namun beberapa orang telah menemukan pengobatan dystonia dengan cara mempraktikkan terapi alternatif, seperti:
- Akupunktur: pengobatan alternatif yang dilakukan dengan cara memasukkan jarum kecil dan tipis ke berbagai titik di tubuh Anda untuk menghilangkan rasa sakit.
- Yoga: latihan yang menggabungkan gerakan peregangan dengan pernapasan dalam dan meditasi.
- Biofeedback: sensor listrik yang memonitor fungsi tubuh Anda dan mengenali cara untuk mengontrol ketegangan otot dan tekanan darah Anda.
Apakah ada komplikasi terkait Dystonia?
Dystonia berat dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:
- Kelainan fisik, yang dapat menjadi permanen
- Kecacatan fisik
- Posisi kepala yang abnormal
- Gangguan menelan
- Kesulitan berbicara
- Gangguan pergerakan rahang
- Nyeri
- Kelelahan
Meskipun tidak ada obat khusus untuk menangani dystonia, namun ada beberapa opsi pengobatan yang dapat membantu Anda mengurangi gejala-gejala dystonia. Konsultasikanlah dengan dokter Anda tentang risiko terjadinya komplikasi dystonia. Anda mungkin harus mencoba beberapa pengobatan untuk mengatasi dystonia, namun ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk memulai mengatur gejala dystonia Anda.