Germanium adalah unsur kimia yang dapat ditemukan dalam jumlah kecil di beberapa bijih dan bahan berbasis karbon. Beberapa orang menggunakan zat ini untuk keperluan pengobatan, mulai dari HIV dan AIDS hingga kanker.
Germanium dalam jumlah kecil juga terdapat pada sejumlah mineral seperti argyrodite dan germanite. Beberapa bahan herbal alami seperti ginseng, bawang putih, lidah buaya, hingga comfrey juga mengandung sedikit germanium di dalamnya.
Mengenai Germanium
Golongan
Mineral
Kemasan
-
Kandungan
Germanium
Manfaat Germanium
Germanium memiliki sifat antioksidan yang mampu merangsang sistem kekebalan dan melindungi sel-sel sehat dalam tubuh. Zat yang satu ini juga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan mengatasi berbagai kondisi berikut:
- Alergi
- Asma
- Radang sendi
- Osteoporosis
- HIV
- AIDS
- Kanker
Meskipun memiliki masalah keamanan yang serius, manfaat germanium dinilai dapat mengatasi sejumlah gangguan jantung dan pembuluh darah. Hal ini meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung. Bisa juga untuk gangguan mata seperti glaukoma dan katarak maupun penyakit hati seperti hepatitis dan sirosis.
Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna membuktikan manfaat germanium bagi kesehatan.
Dosis Germanium
Konsumsi makanan mengandung germanium dinyatakan aman. Batas dosis germanium yang aman adalah kisaran 0,4-3,4 mg germanium.
Bentuk germanium organik berpotensi tidak aman jika disuntikkan secara intravena (infus) atau bila diminum. Germanium dengan bentuk senyawa tertentu seperti germanium oksida juga sebaiknya dihindari.
Selalu konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun.
Efek samping Germanium
Efek samping germanium pada setiap orang bisa jadi berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh usia, dosis obat, sistem imun, dan kondisi masing-masing orang.
Sama seperti zat lainnya, germanium juga bisa menimbulkan efek samping. Sejumlah efek samping germanium yang mungkin terjadi antara lain:
- Kelelahan
- Anemia
- Kehilangan selera makan
- Penurunan berat badan
- Mual dan muntah
- Kelemahan otot
- Gangguan koordinasi otot
- Gangguan saraf tepi
- Peningkatan enzim hati
Dalam kondisi serius, penggunaan germanium diketahui dapat meningkatkan risiko kerusakan jaringan ginjal. Dampak fatalnya bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal kronis hingga berujung pada kematian.
Pada tanggal 23 April 2019, FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) telah memperbarui larangan obat maupun suplemen makanan mengandung germanium. Akan tetapi, ada beberapa produk yang masih diperbolehkan dengan kadar germanium organik tertentu.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu membaca bahan kandungan yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakannya. Lebih baik lagi jika Anda konsultasikan dulu dengan dokter.
Interaksi Germanium
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Germanium dapat berinteraksi dengan furosemide (Lasix). Jika dikonsumsi bersamaan, hal ini dapat menurunkan efektivitas furosemide dalam tubuh.
Oleh karena itu, hindari konsumsi keduanya dalam satu waktu guna mencegah interaksi obat. Penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan germanium adalah sebagai berikut:
- Germanium tidak disarankan untuk ibu hamil maupun menyusui.
- Selalu baca komposisi dan kandungan obat, suplemen, maupun herbal apa pun sebelum dikonsumsi.
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi atau obat maupun penyakit tertentu.
Artikel terkait: