Mengenai Grafamic
Golongan
Obat keras
Kemasan
- Dos 10 x 10 kaplet 500 mg
Kandungan
- Asam mefenamat 500 mg / kaplet
Manfaat Grafamic
Kegunaan Grafamic dapat membantu mengatasi nyeri ringan sampai sedang akibat kondisi berikut:
- Sakit gigi dan setelah cabut gigi
- Sakit kepala
- Sakit telinga
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Demam
- Nyeri setelah operasi
- Nyeri haid
- Asam urat
Manfaat Grafamic terkadang digunakan untuk mencegah migrain berkaitan dengan menstruasi. Akan tetapi, pengobatannya hanya dalam jangka pendek, tidak lebih dari 7 hari.
Selain itu, ada bukti yang mendukung penggunaan Grafamic untuk perimenstrual migraine headache prophylaxis. Pengobatan dimulai 2 hari sebelum timbulnya menstruasi dilanjutkan selama terjadinya menstruasi.
Kontraindikasi
Grafamic tidak dianjurkan untuk orang-orang dengan kondisi berikut:
- Memiliki riwayat alergi terhadap Grafamic (asam mefenamat), aspirin atau NSAID lainnya (misalnya ibuprofen atau celecoxib);
- Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung;
- Memiliki masalah ginjal, hati, pasien yang menderita asma, urtikaria, atau radang / tukak pada lambung atau usus;
- Sedang hamil terutama di 3 bulan terakhir.
Efek samping Grafamic
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan Grafamic dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping Grafamic yang mungkin terjadi antara lain:
- Efek samping Grafamic yang relatif ringan seperti sakit kepala, gugup dan muntah;
- Efek samping yang serius dapat berupa diare, hematemesis (muntah darah), hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal dan bengkak, sakit tenggorokan, dan demam;
- NSAID termasuk Grafamic dapat menyebabkan peningkatan risiko infark miokardial dan stroke yang bisa berakibat fatal. Risiko ini dapat meningkat jika obat digunakan dalam jangka waktu lama;
- NSAID termasuk Grafamic dapat menyebabkan gangguan pada saluran gastrointestinal, misalnya perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus yang bisa berakibat fatal. Pemakaian dalam dosis tinggi atau untuk waktu yang lama, merokok, atau minum alkohol, meski Grafamic digunakan bersama makanan tidak akan mengurangi efek samping ini.
- Gangguan berat pada organ hati seperti penyakit kuning dan hepatitis, juga dilaporkan terjadi akibat pemakaian NSAID, termasuk Grafamic. Jika tes hati yang abnormal menetap atau memburuk, tanda-tanda dan gejala yang konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau manifestasi sistemik terjadi (misalnya eosinofilia, ruam, dan lain-lain), pemakaian Grafamic harus dihentikan;
- Anemia juga dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan NSAID, termasuk Grafamic. Pada pengobatan jangka panjang, kadar hemoglobin dan hematokrit harus diperiksa jika pasien menunjukkan tanda-tanda gejala anemia;
- Reaksi dermatologis seperti dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik yang berakibat fatal dapat terjadi selama pemakaian NSAID, termasuk Grafamic. Pengobatan harus dihentikan jika tanda-tanda seperti ruam atau hipersensitivitas muncul.
Dosis Grafamic
Dosis Grafamic bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Secara umum, dosis Grafamic pada orang dewasa adalah:
- Untuk nyeri: 500 mg secara oral, selanjutnya 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan, tidak melebihi 7 hari;
- Untuk dismenore: 500 mg secara oral, selanjutnya 250 mg setiap 6 jam dimulai saat timbulnya menstruasi.
Sedangkan dosis Grafamic untuk mengatasi nyeri pada anak usia 14-18 tahun adalah 500 mg secara oral, diikuti oleh 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Penggunaan obat tidak melebihi 7 hari.
Dosis Grafamic yang lebih rendah harus dipertimbangkan pada orang tua, ibu hamil, menyusui, gangguan hati, atau ginjal parah.
Interaksi Grafamic
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Grafamic adalah:
- Antikoagulan (misalnya warfarin), aspirin, kortikosteroid (misalnya prednisone), heparin, atau selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) (misalnya fluoxetine): Meningkatkan risiko perdarahan lambung;
- Magnesium hidroksida (misalnya antasida) atau probenesid: Meningkatkan efek samping Grafamic;
- Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon (misalnya ciprofloxacin), atau sulfonilurea (misalnya glipizide): Meningkatkan efek samping obat;
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya enalapril) atau diuretik (misalnya furosemide dan hydrochlorothiazide): Menurunkan efektivitas obat.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Grafamic adalah sebagai berikut:
- Grafamic sebaiknya dikonsumsi setelah makan atau bersama makanan;
- Hindari penggunaan Grafamic pada pasien yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung;
- Jika pasien menderita hipertensi, tekanan darah harus dipantau selama pengobatan
- Karena NSAID dapat menyebabkan retensi cairan dan edema, perhatian harus diberikan pada pasien dengan gagal jantung atau yang sudah pernah mengalami retensi cairan;
- Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Grafamic;
- Grafamic dapat menyebabkan pusing atau mengantuk dan akan lebih buruk jika pasien juga mengonsumsi alkohol. Hindari mengemudi atau menyalakan mesin selama pemakaian obat ini;
- Keamanan dan kemanjuran pada anak-anak < 14 tahun belum diketahui;
- Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati-hati karena mereka lebih sensitif terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal;
- Grafamic ditemukan dalam ASI. Hindari menyusui saat menggunakan obat ini;
Toleransi terhadap kehamilan
FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) mengkategorikan asam mefenamat ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
"Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun, jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar".
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran aman atau tidaknya penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung asam mefenamat untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
KATEGORI D saat trimester ketiga atau menjelang persalinan
Artikel terkait: