Graxine adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh dahak/mukus yang berlebihan. Graxine mengandung bromhexine (obat yang termasuk agen mukolitik, yaitu obat yang berfungsi mengencerkan dahak) dan guaiphenesin/ glyceryl guaiacolate (obat yang termasuk ekspektoran, yaitu obat yang berfungsi mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan).
Mengenai Graxine
Pabrik
Graha farma
Golongan
Bisa didapatkan tanpa resep dokter
Kemasan
Graxine dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:
- 10 x 10 tablet
Kandungan
Tiap kemasan Graxine mengandung zat aktif sebagai berikut:
- (bromhexine HCl setara bromhexine 8 mg dan guaiphenesin 100 mg) / tablet
Mekanisme kerja Graxine
Cara kerja Graxine dipengaruhi oleh zat aktif di dalamnya, yaitu:
1. Bromhexine
Bromhexine adalah obat yang digolongkan sebagai agen mukolitik, yaitu obat yang berfungsi mengencerkan dahak. Obat ini digunakan dalam pengobatan gangguan pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh dahak atau mukus yang berlebihan.
Sebagai agen mukolitik, obat ini meningkatkan produksi lendir surosa di saluran pernapasan dan membuat dahak menjadi lebih tipis atau lebih cair dengan cara menghilangkan serat asam mukopolisakarida dan mengurangi adhesi lendir pada dinding tenggorokan. Hal inilah yang akan mempermudah pengeluaran lendir pada saat batuk.
2. Guaifenesin
Guaiphenesin atau glyceryl guaiacolate adalah obat yang termasuk ekspektoran, yaitu obat yang berfungsi mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan terutama pada infeksi saluran pernafasan akut. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan volume dan mengurangi viskositas mukus dari trakea dan bronkus, sehingga mempermudah pengeluaran dahak dari jalan nafas lewat mekanisme batuk.
Manfaat Graxine
Kegunaan Graxine adalah sebagai agen mukolitik, yaitu membantu mengeluarkan dahak pada penderita batuk berdahak. Obat ini juga digunakan untuk mengobati radang pada bronkus akut maupun kronis, seperti emfisema, bronkitis, dan bronkitis asmatik.
Kontraindikasi
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi / hipersensitivitas terhadap bromhexine atau guaiphenesin.
- Hati-hati penggunaan obat pada pasien yang menderita ulkus lambung.
Efek samping Graxine
Berikut adalah beberapa efek samping Graxine yang umum terjadi:
- Efek samping yang relatif ringan yaitu gangguan pada saluran pencernaan misalnya mual, muntah, diare, rasa penuh di perut, dan nyeri pada ulu hati.
- Efek samping lain bisa berupa sakit kepala, vertigo, keringat berlebihan, dan kenaikan enzim transaminase.
- Efek samping yang lebih serius tetapi kejadiannya jarang misalnya reaksi alergi seperti kulit kemerahan, bengkak pada wajah, sesak nafas dan kadang-kadang demam.
Dosis Graxine
Graxine diberikan dengan dosis berikut:
- Dosis dewasa dan anak usia > 12 tahun: 10-20 ml syrup
- Dosis anak usia 6-12 tahun: 5-7,5 ml syrup
- Obat diberikan setiap 6 jam. maksimal 4 x dalam 1 hari.
Interaksi Graxine
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Graxine adalah:
- Jika diberikan bersamaan dengan antibiotik seperti amoxicillin, cefuroxim, erythromycin, dan doxycycline, konsentrasi antiobiotik-antibiotik tersebut di dalam jaringan paru meningkat.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien saat menggunakan obat ini adalah sebagai berikut:
- Keamanan pemakaian obat ini untuk ibu menyusui belum diketahui dengan jelas. Oleh karena itu, pemakaian selama menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
- Karena obat-obat golongan mukolitik bisa menembus sawar lambung, hati-hati menggunakan obat ini pada penderita tukak lambung. Penggunaan obat sebaiknya dilakukan setelah makan atau bersama makanan.
Toleransi Graxine oleh ibu hamil
Jangan gunakan obat yang mengandung bromhexine untuk wanita hamil terutama pada trimester pertama.
FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) mengkategorikan guaiphenesin ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.
Penelitian pada hewan memang tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Namun, fakta bahwa obat ini telah menunjukkan efek buruk pada janin hewan harus menjadi perhatian serius jika ingin menggunakan obat yang mengandung guaiphenesin untuk wanita hamil. Disarankan hanya digunakan jika tidak ada pilihan lain yang lebih aman.
Artikel terkait: