Travelling atau jalan-jalan memang suatu hal yang sangat dinanti-nantikan bagi setiap kita. Ini ialah kegiatan yang paling menyenangkan yang umumnya dilakukan setiap orang saat liburan akhir tahun atau pertengahan tahun.
Namun tahukah kamu bahwa travelling dengan pesawat bersama orang dewasa itu berbeda 180 derajat dengan travelling membawa bayi dan anak-anak? Ya, untuk kamu pasangan muda yang baru saja mempunyai bayi atau anak kecil dan ingin travelling tentunya ga akan tega meninggalkan anakmu untuk sekedar jalan-jalan, pastinya kamu akan memilih untuk membawa bayi dan anakmu yang masih berusia dini untuk ikut jalan-jalan bukan.
Nah first time travelling bersama bayi dan anak kecil tentunya akan membawa banyak hal baru yang harus kamu pelajari agar travelling membawa bayi atau anak kecil menjadi lebih mudah, nyaman dan menyenangkan.
Tidak sedikit orang tua yang justru mengalami stress saat mengajak balita dalam penerbangan pertama mereka. Akan timbul banyak berbagai macam kerepotan baik di dalam pesawat maupun saat jalan-jalan. Berikut ini akan kita bahas mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan saat kamu memutuskan mengajak si kecil terbang bersamamu.
Hal-hal yang Butuh Disiapkan Sebelum Bepergian
Sebelum kamu memutuskan mengajak si kecil bepergian dengan pesawat bersamamu, bila umur anakmu masih di bawah 2 minggu, sebaiknya hindari bepergian dengan pesawat.
Tubuh bayi sekecil ini masih belum mampu menyesuaikan diri secara sempurna dengan keadaan lingkungan sekitar, karena ia baru saja keluar dari “zona nyaman” lingkungan rahim ibunya. Pada usia ini bayi juga lebih rentan terhadap bakteri dan kuman, terutama di ruangan yang tertutup seperti kabin pesawat.
Umur 3 bulan adalah usia yang cukup aman untuk bepergian naik pesawat terbang, karena di umur ini terjadi fisiologi pertumbuhan dan perkembangan bayi maksimal, sehingga kondisinya optimal jika menghadapi stres seperti hawa dingin dan berbagai perubahan lain. Semakin besar usia bayi, maka ia akan makin kuat terhadap perubahan lingkungan lainnya.
Pesanlah tiket dengan waktu yang baik
Bila kamu memutuskan untuk bepergian jauh dan membutuhkan waktu penerbangan yang lama, sebaiknya kamu memesan tiket penerbangan malam hari sehingga sesuai dengan waktu tidur anak yang cukup panjang di malam hari.
Namun apabila kamu memutuskan bepergian dengan jarak yang cukup dekat serta waktu penerbangan yang cukup singkat, kamu sebaiknya memesan tiket terbang pada saat jam siang anak sehingga anak dapat tidur dengan nyenyak di pesawat.
Bawa surat keterangan dokter
Pastikan untuk membawa surat keterangan dokter untuk persyaratan berbagai maskapai.
Informasikan ke maskapai penerbangan jika Anda membawa bayi
Informasikan ke airline yang kamu pilih bahwa kamu membawa bayi atau anak-anak sehingga awak pesawat airline pilhanmu dapat menyiapkan sabuk pengaman tambahan untuk anak yang dipangku atau membantu memasangkan bassinet untuk bayi mu.
Pesan tempat duduk untuk anak jika anak sudah cukup besar
Bila anakmu sudah cukup besar, baiknya kamu memesan satu tempat duduk tambahan khusus agar si anak tidak dipangku terus menerus karena turbulensi ( perubahan tekanan udara ) secara drastis bisa membuat si kecil terlepas dari pegangan kamu.
Pilih tempat duduk yang nyaman, longgar, tidak berisik, jauh dari pintu darurat, dan dekat kamar mandi
Saat check in, sebaiknya kamu meminta awak pesawat untuk duduk di kabin bagian depan agar kamu mempunyai area yang lebih luas untuk kakimu serta barang bawaan si kecil. Kursi bagian depan pun cenderung lebih tidak berisik dan bising serta jauh dari suara mesin pesawat. Yang perlu kamu ketahui dan ingat bahwa bayi ataupun anak-anak tidak dianjurkan untuk duduk di deretan emergency exit atau pintu darurat. Jangan lupa untuk memesan tempat duduk di bagian sisi lorong ( aisle ) untuk kamu agar kamu dapat mudah bolak balik ke toilet atau sekedar jalan-jalan di lorong pesawat untuk menenangkan si kecil yang menangis atau sulit tidur.
Pastikan kesehatan bayi Anda sebelum berangkat
Pastikan bayi Anda tidak sedang batuk, demam atau memiliki riwayat sakit telinga yang dapat menyebabkan pecahnya gendang telinga saat take off
Beri bayi Anda susu saat pesawat landing dan take off
Susui atau gunakan botol asi saat pesawat take off atau landing guna menghindari perbedaan tekanan telinga terlalu signifikan
Penuhi kebutuhan air anak
Cukupi hidrasi anak Anda dengan minum yang cukup.
Tanyakan peraturan membawa stroller dalam pesawat
Perlu kamu ingat bahwa aturan setiap maskapai dalam membawa stroller berbeda-beda, sebaiknya kamu tanyakan dahulu saat kamu check in mengenai aturan stroller ini agar kamu tahu apakah stroller si kecil boleh dibawa masuk ke dalam kabin pesawat atau harus dititipkan pada awak pesawat atau harus masuk dalam bagas
Siapkan obat-obatan dan perlengkapan anak di dalam kabin pesawat
Siapkan seluruh obat-obatan, vitamin, susu, makanan ringan, mainan kesukaannya dan seluruh perlengkapan si kecil dalam koper kecil yang bisa kamu bawa keatas kabin sehingga memudahkan kamu untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi di dalam pesawat.
Pergi ke dokter sebelum berangkat
Setelah urusan tiket selesai kamu beli, jangan lupa untuk memeriksa kesehatan tubuh anakmu terutama di 3-7 hari sebelum hari keberangkatan. Pergilah dulu ke dokter anak langgananmu dan konsultasikan segala keluhan kesehatan si kecil ( bila ada ).
Ada baiknya untuk kamu meminta surat keterangan sehat dan surat rekomendasi dokter yang menyatakan bahwa anak Anda layak untuk bepergian dengan pesawat udara. Walaupun tak selalu diwajibkan oleh maskapai, namun surat ini penting untuk berjaga-jaga.
Anda juga perlu menjaga kesehatan
Yang paling utama ialah jaga kesehatan dan kebugaran tubuhmu, pasanganmu serta si kecil menjelang hari keberangkatan. Beri vitamin dan makanan bergizi cukup dan seimbang untuk mencegah si kecil terkenal penyakit.
Jaga mood anak
Dan jangan lupa untuk selalu menjaga mood si kecil dan memberitahu si kecil bahwa dia akan bepergian naik pesawat terbang sehingga si kecil akan merasakan nyaman dan bahagia saat ia travelling bersama anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.