Jika Anda memutuskan untuk menyumbangkan darah untuk alasan tertentu atau Anda hanya ingin membantu, Anda mungkin perlu mengetahui prosedur dasar dan persyaratan mengenai menjadi seorang pendonor.
Mendonorkan darah adalah cara sederhana dan aman yang dapat dilakukan untuk membuat perbedaan besar dalam kehidupan seseorang. Mengetahui apa yang diharapkan sebelum, selama, dan setelah Anda mendonorkan darah, dapat membantu Anda mempersiapkan prosesnya.
Apa Persyaratan Utama Sebagai Pendonor?
Semua orang bisa menjadi pendonor jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Dalam kondisi yang sehat jasmani serta rohani.
- Memiliki timbangan antara 50 kg hingga 160 kg
- berusia antara 17 hingga 66 tahun (atau 70 jika Anda pernah memberikan darah sebelumnya)
- berusia lebih dari 70 dan telah memberikan darah dalam dua tahun terakhir.
Seberapa Sering Saya Dapat Memberikan Darah?
Secara teori, pria bisa mendonorkan darah setiap 12 minggu sekali dan wanita bisa mendonorkan darah setiap 16 minggu sekali. Namun pada kenyataanya, demi kebaikan pendonor itu sendiri, Palang Merah Indonesia hanya memperkenankan seorang pendonor, menyumbangkan darahnya 6 bulan sekali.
Seorang pendonor tidak dapat menyumbangkan darahnya terlalu sering sepanjang tahun untuk memungkinkan tubuh kita mengembalikan persediaan besi yang hilang setelah mendonorkan darah. Anda dapat mendonorkan trombosit lebih sering daripada mendonorkan seluruh darah.
Anda dapat mendonorkan trombosit setiap dua minggu sekali hingga 24 kali per tahun. Ini karena tubuh mengisi trombosit dan plasma lebih cepat daripada sel darah merah. Trombosit akan kembali ke level normal dalam waktu 2 minggu pasca donor.
Berapa Banyak Waktu yang Dibutuhkan Bagi Seseorang Untuk Pulih Setelah Melakukan Donor Darah?
Waktu yang diperlukan tubuh untuk mengganti darah yang disumbangkan relatif singkat. Volume cairan akan menyesuaikan dalam beberapa jam setelah donasi Anda. sedangkan Sel darah merah akan diganti dalam beberapa minggu.
Mengapa Pria Dapat Menyumbang Darah Lebih Sering Dibandingkan Dengan Wanita?
Pria memiliki berat badan yang relatif lebih berat dibandingkan dengan wanita. Tambahan berat badan pada pria berbanding lurus dengan tambahan simpanan zat besi. Jumlah trombosit pada pria juga biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah trombosit pada wanita yang artinya mereka lebih mungkin diterima sebagai donor trombosit.
Selain itu dibandingkan dengan cairan plasma pada wanita, cairan plasma pada pria cenderung untuk tidak membawa sel-sel kekebalan tertentu yang dapat merusak sel pada orang yang menerima donor. Sehingga plasma darah pria lebih banyak digunakan untuk transfusi.
Apakah Saya Perlu Menjalani Pemeriksaan Khusus Sebelum Menjadi Pendonor Darah?
Untuk menjadi pendonor darah, biasanya Anda hanya perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah dan Hb sebagai pemeriksaan skrining. Namun ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda melakukan pemeriksaan khusus sebelum dinilai layak sebagai pendonor, seperti :
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan, baru-baru ini bepergian ke luar negeri, atau jika Anda menjawab "ya" untuk pertanyaan apa pun pada kuesioner Donor Health Check Anda.
Selain itu, alasan umum mengapa seorang pendonor harus memeriksa apakah mereka dapat memberikan darah adalah:
- jika Anda pernah menerima perawatan medis di rumah sakit.
- jika Anda sedang dalam pengobatan.
- setelah bepergian ke negara dengan penyakit epidemik
- setelah memiliki tato atau tindik.
- selama dan setelah kehamilan.
- jika sedang sakit.
- jika Anda menderita kanker
- setelah menerima darah, produk darah atau organ.
Kapan Seseorang Dinilai Tidak Layak Sebagai Pendonor?
Ada sejumlah kondisi di mana Anda tidak diperbolehkan mendonor darah, antara lain:
- Menderita atau pernah menderita hepatitis B atau C
- Mengidap sipilis
- Ketergantungan narkoba
- Kecanduan minuman beralkohol
- Mengidap atau berisiko tinggi terhadap HIV/AIDS
- Sedang hamil — tunggu setidaknya enam minggu setelah melahirkan
- Menderita tekanan darah tinggi
- Memiliki diabetes
- Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya
- Menderita epilepsi dan sering kejang
- Mempunyai penyakit jantung dan paru-paru
- Menderita kanker
- Tidak diperkenankan untuk mendonorkan darah atas anjuran dokter karena alasan kesehatan lain.
- Memiliki infeksi akut yang sedang diobati dengan antibiotik resep — harus dievalusi lebih lanjut untuk menentukan apakah donor memiliki infeksi bakteri yang bisa berpindah lewat darah
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.