Herniasi otak, atau herniasi serebral, terjadi ketika jaringan otak bergeser dari posisi normalnya pada tengkorak kepala. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pembengkakan karena cedera kepala, stroke, perdarahan, atau tumor otak.
Herniasi otak adalah keadaan darurat medis dan membutuhkan perhatian medis segera. Seringkali berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Mengenai herniasi otak
Jenis Herniasi Otak
Herniasi otak dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi jaringan otak yang telah bergeser. Ada tiga jenis utama herniasi otak, meliputi:
1. Subfalcine
Jaringan otak bergerak di bawah membran yang dikenal sebagai falx cerebri di tengah otak. Jenis ini adalah jenis herniasi otak yang paling umum.
2. Hernia transtentorial
Jenis herniasi otak ini dapat dibagi lagi menjadi dua jenis:
- Descending Transtentorial atau uncal. Uncus, bagian dari lobus temporal, bergeser ke daerah bawah yang dikenal sebagai fossa posterior. Jenis ini adalah tipe herniasi otak kedua yang paling umum.
- Ascending Hernia transtentorial. Otak kecil dan batang otak bergerak ke atas melalui tentorium cerebelli.
3. Tonsilar serebelum
Bergerak ke bawah melalui foramen magnum, dimana sumsum tulang belakang terhubung ke otak.
Penyebab herniasi otak
Herniasi otak merupakan hasil pembengkakan di otak, dimana pembengkakan akan meningkatkan tekanan pada jaringan otak (disebut sebagai peningkatan tekanan intrakranial). Penyebab paling umum dari herniasi otak termasuk:
- Cedera kepala yang mengarah ke hematoma subdural (ketika darah terkumpul di permukaan otak di bawah tengkorak) atau bengkak (edema serebral)
- Pukulan
- Pendarahan otak
- Tumor otak
Penyebab lainnya termasuk:
- Abses (kumpulan nanah) dari infeksi bakteri atau jamur
- Penumpukan cairan di otak (hidrosefalus)
- Operasi otak
- Cacat pada struktur otak yang disebut Chiari malformasi
Seseorang dengan tumor otak atau masalah pembuluh darah, seperti aneurisma akan berisiko lebih tinggi mengalami herniasi otak. Selain itu, aktivitas yang meningkatkan risiko cedera kepala juga dapat meningkatkan risiko herniasi otak.
Gejala herniasi otak
Herniasi otak dianggap sebagai keadaan darurat yang cukup serius dan membutuhkan penanganan segera. Tanda dan gejala yang mungkin terjadi termasuk:
- Pupil melebar
- Sakit kepala hebat
- Kehilangan kesadaran
- Kesulitan berkonsentrasi
- Tekanan darah sangat tinggi
- Hilangnya beberapa refleks normal
- Kejang
- Postur abnormal, gerakan tubuh kaku, dan posisi tubuh tidak normal
- Gagal jantung
- Hilang kesadaran
- Mual muntah hebat
- Koma
Pengobatan herniasi otak
Penanganan herniasi otak bertujuan untuk menghilangkan pembengkakan dan tekanan di dalam otak. Berikut adalah penanganan yang dapat diberikan untuk mengatasi pembengkakan dan tekanan otak adalah:
- Operasi untuk mengangkat tumor, hematoma (gumpalan darah), atau abses (kumpulan nanah)
- Pembedahan untuk menempatkan saluran yang disebut ventriculostomy melalui lubang di tengkorak untuk menghilangkan cairan berlebihan pada rongga kepala
- Terapi osmotik atau diuretik (obat yang mengeluarkan cairan dari tubuh) untuk mengeluarkan cairan dari jaringan otak, seperti manitol atau salin hipertonik
- Kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan
- Pembedahan untuk mengangkat sebagian tempurung kepala untuk memberi lebih banyak ruang (kraniektomi)
Sementara itu, untuk mengatasi gejala awal, penderita herniasi otak juga dapat diberikan:
- Oksigen
- Tabung pernapasan
- Sedasi (obat bius)
- Obat untuk mengendalikan kejang
- Antibiotik untuk mengobati abses atau untuk mencegah infeksi
Pemantauan ketat secara rutin berkala harus dilakukan pada para penderita herniasi otak, untuk mencegah terjadinya komplikasi serius lain :
- Rontgen kepala dan leher
- CT scan
- Pemindaian MRI
- Tes darah
Komplikasi
Komplikasi herniasi otak meliputi:
- Kematian otak
- Henti pernapasan atau jantung
- Kerusakan otak permanen
- Koma
- Kematian
Saya mau tanya, dok. beberapa hari terakhir saya merasakan nyeri di kepala kiri atas, disentuh saja sudah berasa sakit dan terkadang pandangan saya juga kabur, saya juga merasa keseimbangan saya menurun. Nyeri di kepala itu sampai menjalar ke telinga kiri. Akhirnya saya melakukan ct-scan dan hasi...