Hipertensi Dan Bagaimana Cara Mengontrolnya

Perubahan terhadap gaya hidup menjadi lebih sehat menjadi faktor penting untuk mendapatkan kontrol tekanan darah yang normal dan stabil. Meski begitu, tekanan darah tetap stabil juga dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana di bawah ini:
Dipublish tanggal: Sep 10, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Hipertensi Dan Bagaimana Cara Mengontrolnya

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit umum di kalangan lansia. Bahkan menurut sebuah institusi kesehatan Amerika, National Heart, Lung, dan Blood Institute, orang-orang berusia lanjut memiliki 90% resiko mengalami hipertensi.

Tekanan darah tinggi pada lansia merupakan faktor utama resiko penyakit jantung. Mengontrol tekanan darah penting dilakukan sebagai pemeliharaan kesehatan jantung dan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit yang mengancamnya. 

Kurangnya kontrol terhadap tekanan darah pada orang dengan hipertensi dapat menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit seperti gagal jantung, gangguan ginjal, stroke, hingga serangan jantung mendadak.

Tekanan darah tinggi pada lansia

Tekanan darah sebenarnya bukan sebuah kondisi yang menetap atau statis. Tekanan darah normal untuk orang dewasa umumnya berkisar di antara 120/80 mmHg. 

Tekanan darah bisa berubah-ubah setiap waktu tergantung dari berbagai macam faktor, mulai dari aktivitas apa yang dilakukan, makanan yang Anda makan, kapan waktu pengukurannya, hingga faktor usia.

Penurunan tekanan darah yang drastis bisa menjadi hal berbahaya bagi lansia. Kondisi ini membuat mereka sering mengalami pusing, tubuh goyah, dan sensasi ingin pingsan yang bisa menyebabkan mereka rentan jatuh. 

Tulang lansia sudah mengalami pengeroposan dan penipisan, sehingga jatuh bisa menyebabkan patah tulang atau cedera serius lainnya.

Dokter menetapkan kisaran tensi 140/90 mmHg untuk tekanan darah bagi para lansia. Agar mencapai target tersebut, biasanya dokter akan meresepkan obat tekanan darah secara perlahan dan meningkat dengan bertahap. Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi dari penurunan tekanan darah secara mendadak. 

Mengelola tekanan darah tinggi bagi lansia

Perubahan terhadap gaya hidup menjadi lebih sehat menjadi faktor penting untuk mendapatkan kontrol tekanan darah yang normal dan stabil. Meski begitu, tekanan darah tetap stabil juga dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana di bawah ini:

1. Melakukan olahraga secara teratur

Anda dapat melakukan olahraga untuk meningkatkan kebugaran dan membantu jantung memompa darah dengan normal tanpa harus dipaksa bekerja lebih keras. Dengan berolahraga, detak jantung akan menjadi lebih rendah dan teratur. 

Hal ini dapat mempengaruhi elastisitas pembuluh darah untuk menurunkan dan menstabilkan tekanan darah.

Biasanya, cukup dilakukan selama 30 menit setiap hari, namun Anda dapat melakukannya dalam seminggu minal 3 hingga 5 hari. Anda bisa mengatur waktu ini secara teratur dan menyesuaikan sesuai jadwal harian yang Anda miliki. 

Untuk lansia, disarankan untuk selalu melakukan aktivitas fisik yang ringan dan sederhana setiap hari. Misalnya, dengan melakukan pekerjaan rumah atau berkebun. 

2. Memperhatikan asupan makanan

Bagi para lansia, mulailah membatasi asupan makanan berlemak dan tinggi garam. Anda bisa menggantikannya dengan memberikan banyak konsumsi buah, sayurn, atau biji-bijian sesuai dengan ketentuan diet DASH.  

Diet DASH, Dietary Approaches to Stop Hypertension, adalah pola makan sehat untuk mengendalikan hipertensi dan menurunkan kolesterol

Diet DASH ini dapat membantu Anda menjalani hidup sehat karena membantu memilih makanan sehat dan mengendalikan tekanan darah serta membantu meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. 

Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa diet DASH memiliki manfaat untuk membantu menurunkan tekanan darah seperti obat-obatan yang diberikan dokter.  Hasil yang ditunjukkan juga bisa dikatakan cepat.

Saat melakukan diet DASH, sebaiknya tidak makan lebih dari seperempat sendok garam teh setiap harinya. Sebagai perbandingan, rata-rata orang makan sekitar empat sendok teh garam setiap hari, hampir lima belas kali lebih dari porsi yang dianjurkan. 

Garam secara tidak langsung dapat meningkatkan tekanan darah melalui proses penambahan air ke aliran darah karena meningkatnya volume darah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui orang-orang normal yang menerapkan diet DASH dapat menurunkan tekanan sistolik hingga 6 poin dan 3 poin dari tekanan diastolik. 

Pada orang-orang yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, diet DASH dapat menurunkan tekanan darah sistolik sampai 11 poin dan 6 poin pada tekanan diastolik.

Perlukah mengkonsumsi obat?

Mengkonsumsi obat hipertensi tanpa dibarengi dengan perubahan gaya hidup hanya akan memberi hasil yang kurang optimal.

Konsultasi dengan dokter perlu dilakukan untuk mengetahui obat hipertensi apa yang sesuai untuk Anda dan berapa dosisnya. Penggunaan dapat dimulai dengan dosis rendah untuk menghindari penurunan tekanan darah yang berlebihan dan tiba-tiba.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hypertension: Causes, symptoms, and treatments. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/150109.php)
15 natural ways to lower your blood pressure. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/15-ways-to-lower-blood-pressure)
How To Lower, Reduce & Control High Blood Pressure Levels. WebMD. (https://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/how-to-lower-blood-pressure)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Mengenal Sindrom Geriatri Serta Penanganannya pada Lanjut Usia
Mengenal Sindrom Geriatri Serta Penanganannya pada Lanjut Usia

Penanganan terhadap lansia yang mengalami sindrom geriatri harus disesuaikan dengan penyebab masalahnya. Berikut adalah penanganan berdasar kondisi lansia:

Buka di app