Hipertiroidisme atau tiroid overaktif adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroksin.
Produksi hormon tiroksin yang berlebihan dapat mempercepat laju metabolisme tubuh dan menyebabkan gejala-gejala yang tidak nyaman, misalnya berat badan yang menurun drastis, detak jantung yang cepat dan tidak teratur, berkeringat, rasa gugup, dan mudah emosi.
Hipertiroidisme dapat terjadi pada siapa saja, akan tetapi kejadiannya 10 kali lebih banyak pada wanita dibandingkan pria, dan muncul pada usia antara 20 – 40 tahun.
Penyebab terjadinya penyakit Hipertiroidisme
- Penyakit Graves, yaitu sebuah kelainan autoimun karena antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh menstimulasi kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin berlebih. Antibodi pada penderita penyakit Graves dengan sengaja menyerang kelenjar tiroid dan terkadang menyerang jaringan pada mata atau kulit. Penyebab penyakit Graves diduga karena adanya kelainan genetik.
- Fungsi berlebihan nodul tiroid yang menyebabkan satu atau lebih adenoma pada kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin yang berlebihan. Adenoma adalah bagian terpisah dari kelenjar tiroid, yang membentuk benjolan jinak non-kanker sehingga menyebabkan pembesaran ukuran tiroid. Adenoma ini kemudian menghasilkan ekstra hormon tiroksin sehingga jumlahnya menjadi berlebih. Kondisi ini dikenal dengan istilah adenoma toksik, multinodular goiter toksik, atau penyakit Plummer.
- Tiroiditis, akibat peradangan pada kelenjar tiroid yang tidak diketahui penyebabnya. Peradangan/inflamasi ini menyebabkan kebocoran pada kelenjar tiroid sehingga kelebihan hormon tiroksin yang tersimpan, keluar dari kelenjar dan masuk ke dalam peredaran darah. Jenis tiroiditis yang jarang terjadi dan menyebabkan rasa nyeri pada kelenjar tiroid, dikenal sebagai tiroiditis granulomatous sub-akut. Sedangkan jenis tiroiditis yang terjadi setelah periode kehamilan dan tidak menimbulkan rasa nyeri, dikenal dengan tiroiditis postpartum atau tiroiditis paska persalinan
- Kelebihan yodium melalui konsumsi suplemen atau makanan
- Tumor pada ovarium atau testis
- Tumor jinak pada kelenjar tiroid atau kelenjar pituitary
- Obat-obatan tertentu seperti obat untuk mengatasi detak jantung yang tidak teratur (aritmia)
Gejala dari penyakit Hipertiroidisme
Hipertiroidisme dapat menyerupai kondisi masalah kesehatan lainnya sehingga menjadi sulit untuk didiagnosis. Selain itu tanda dan gejala yang muncul juga bervariasi, yaitu:
- Berat badan turun mendadak meski nafsu makan, jumlah makanan, dan jenis makanan yang Anda makan tidak berubah atau bahkan meningkat
- Denyut jantung cepat (takikardi) lebih dari 100 denyut per menit, denyut jantung tidak teratur (aritmia), atau jantung berdebar-debar (palpitasi)
- Nafsu makan meningkat
- Rasa gugup, cemas, dan mudah emosi
- Tremor
- Berkeringat
- Perubahan pada pola siklus menstruasi
- Sensitifitas terhadap suhu panas meningkat
- Perubahan pola pergerakan usus, menjadi lebih sering
- Pembesaran kelenjar tiroid dengan penampakan adanya bengkakan kelenjar getah bening pembengkakan pada bagian bawah leher
- Kelelahan dan kelemahan otot
- Kesulitan tidur
- Kulit menipis
- Rambut rapuh dan tipis
- Kesulitan berkonsentrasi
Faktor risiko dari Hipertiroidisme
Kondisi hipertiroidisme, khususnya yang disebabkan oleh penyakit Graves, cenderung terjadi karena adanya riwayat pada keluarga dan dialami oleh wanita.
Komplikasi Hipertiroidisme
Kondisi hipertiroidisme yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi, antara lain:
- Permasalahan pada jantung, misalnya peningkatan laju denyut jantung, kelainan ritme jantung atau atrial fibrilasi, dan gagal jantung kongestif
- Kerapuhan tulang atau osteoporosis
- Permasalahan pada mata, misalnya mata membengkak dan menonjol, mata merah, sensitive terhadap cahaya, pandangan kabur atau berganda, bahkan kebutaan
- Kemerahan dan bengkak pada kulit terutama di kaki bagian bawah
- Krisis tirotoksik, yaitu peningkatan gejala secara mendadak dan mengakibatkan demam, nadi meningkat, dan delusi/mengigau
Pengobatan penyakit Hipertiroidisme
Hipertiroidisme merupakan kondisi yang dapat ditangani/diobati. Metode pengobatan atau terapi akan disesuaikan dengan usia, kondisi fisik, penyebab, tingkat keparahan, dan kenyamanan penderita. Terapi utama hipertiroidisme adalah:
- Terapi radioiodine, yaitu penggunaan radiasi dari iodine radioaktif yang diberikan melalui mulut untuk mengecilkan kelenjar tiroid sehingga mengurangi kemampuan tiroid dalam memproduksi hormon tiroksin. Terapi biasanya diberikan selama 3 – 6 bulan
- Obat anti-tiroid, untuk mengurangi gejala hipertiroidisme dengan mencegah kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin berlebih.
- Operasi/tiroidektomi, yaitu proses pengangkatan kelenjar tiroid secara sebagian atau keseluruhan sehingga tidak mampu lagi menghasilkan hormon tiroksin berlebih. Pilihan ini biasanya diberikan kepada ibu hamil atau penderita yang sensitif terhadap terapi radioiodine atau obat anti-tiroid. Setelah menjalani operasi, penderita akan diberikan suplemen hormon tiroksin untuk mencegah terjadinya hipotiroidisme.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?