Histidine adalah asam amino yang digunakan untuk membentuk protein. Zat ini terkadang disebut dengan asam amino semi-esensial karena tergolong non-esensial untuk orang dewasa, tetapi dibutuhkan oleh anak-anak dan penderita uremia.
Dalam dunia medis, histidine dapat digunakan sebagai obat untuk mengatasi sindrom metabolik, diare akibat infeksi kolera, rheumatoid arthritis, alergi, ulkus, hingga anemia karena gagal ginjal atau dialisis.
Mengenai Histidine
Golongan
Tanpa resep dokter
Kemasan
- Tablet
- Obat cair
- Bubuk
Kandungan
Histidine
Manfaat Histidine
Histidine merupakan asam amino yang terlibat dalam banyak proses metabolik dalam tubuh. Maka dari itulah, histidine dapat digunakan untuk mengatasi sindrom metabolik dan beberapa kondisi lainnya seperti:
- Diare akibat infeksi kolera;
- Rheumatoid arthritis;
- Alergi;
- Ulkus;
- Anemia karena gagal ginjal atau dialisis.
Selain itu, histidine juga digunakan oleh tubuh untuk membuat hormon dan metabolit spesifik yang memengaruhi fungsi ginjal, transmisi saraf, sekresi lambung, sekresi lambung, hingga sistem kekebalan. Dengan asupan histidine yang cukup, proses perbaikan dan pertumbuhan jaringan serta saraf dapat berjalan optimal dalam tubuh.
Kontraindikasi
- Orang yang mengalami defisiensi asam folat
- Alergi terhadap histidine
Efek samping Histidine
Pada dasarnya, histidine aman digunakan selama mengikuti batas dosis yang dianjurkan. Namun, sama seperti obat pada umumnya, penggunaan histidine dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Dilansir dari University of Rochester Medical Center, konsumsi suplemen asam amino tunggal dapat memicu ketidakseimbangan nitrogen negatif dalam tubuh sehingga proses metabolisme jadi terganggu. Bahkan pada anak-anak, suplemen asam amino tunggal dapat memicu masalah pertumbuhan.
Oleh karena itu, hindari mengonsumsi suplemen asam amino tunggal, termasuk histidine, dalam jangka panjang maupun dosis tinggi. Bicarakan lebih lanjut dengan dokter.
Dosis Histidine
Dosis histidine bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dosis histidine sebanyak 4 gram per hari telah terbukti aman digunakan selama 12 minggu, tanpa menimbulkan efek samping.
Sebetulnya, tidak ada kondisi khusus yang mengharuskan Anda menambah asupan histidine setiap hari. Hanya dengan memenuhi kebutuhan protein harian Anda saja sudah cukup untuk mendapatkan semua asam amino yang dibutuhkan.
Interaksi Histidine
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan histidine adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan histidine saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Hindari menggunakan histidine jika Anda mengalami defisiensi asam folat karena dapat menyebabkan terbentuknya zat kimia bernama asam formiminoglutamat (FIGLU) dalam tubuh. Nantinya, tubuh tidak mampu memecah dan memproses asam amino dengan baik;
- Selain mengonsumsi suplemen, Anda dapat mengonsumsi makanan sumber histidine seperti daging, ikan, produk susu, dan makanan kaya protein lainnya.
Artikel terkait: