Hydralazine termasuk dalam kelas obat yang disebut vasodilator. Obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dengan cara merilekskan pembuluh darah vena (pembuluh darah yang menuju jantung) dan pembuluh darah arteri (pembuluh darah yang meninggalkan jantung). Obat ini digunakan sebagai pengobatan tunggal untuk mengurangi tekanan darah atau digunakan bersama-sama dengan obat penurun tekanan darah lainnya.
Walaupun Hydralazine sebagian besar telah digantikan oleh obat lain untuk pengobatan tekanan darah tinggi, Hydralazine masih memainkan peran penting dalam pengobatan tekanan darah tinggi terhadap beberapa kasus, terutama pasien dengan hipertensi gestasional (hipertensi yang muncul pada masa kehamilan), dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi sangat tinggi yang tidak merespon pengobatan menggunakan obat antihiertensi lain dengan baik.
Hydralazine dapat diberikan dalam beberapa cara berbeda, membuatnya cocok untuk situasi yang membutuhkan fleksibilitas dalam pemberian obat. Obat ini mungkin tersedia dengan berbagai merek dan / atau dalam beberapa bentuk sediaan yang berbeda. Nama merek tertentu dari obat ini mungkin tidak tersedia dalam semua bentuk atau disetujui untuk semua kondisi yang dibahas di sini. Selain itu, beberapa bentuk obat ini mungkin tidak digunakan untuk semua kondisi yang dibahas di sini.
Mengenai Hydralazine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Solusi injeksi, tablet
Kandungan:
Obat vasodilator
Bagaimana cara kerja Hydralazine?
Hydralazine bekerja dengan menyebabkan otot-otot yang melapisi dan mengelilingi pembuluh darah arteri menjadi rileks, menyebabkan pelebaran dan menurunkan tekanan darah. Sementara detail yang tepat tentang bagaimana hydralazine menyebabkan relaksasi ini tidak diketahui, diyakini bahwa hydralazine mengganggu transfer kalsium di dalam sel otot.
Karena otot tidak dapat berkontraksi tanpa kalsium, gangguan ini menghasilkan relaksasi otot. Seiring dengan relaksasi ini, hydralazine juga menyebabkan peningkatan denyut jantung dan peningkatan jumlah total darah yang dipompa oleh jantung. Hydralazine secara resmi dikenal sebagai vasodilator kerja langsung, yang berarti bahwa obat ini bekerja langsung pada pembuluh darah itu sendiri untuk menyebabkan relaksasi.
Sementara ada berbagai jenis vasodilator yang digunakan dalam pengobatan saat ini, namun cara kerjanya berbeda dengan hydralazine. Hydralazine adalah satu-satunya obat dari jenisnya yang saat ini digunakan di Amerika Serikat dan bukan anggota kelas senyawa yang lebih besar dan relevan secara klinis. Meskipun biasanya dijual sebagai obat generik, Hydralazine kadang-kadang dapat ditemukan dengan merek dagang Apresoline.
Bagaimana dosis dan cara penggunaan Hydralazine?
Hydralazine tersedia dalam bentuk tablet dengan sediaan 10 mg, 25 mg, 50 mg. Untuk penggunaannya, tablet Hydralazine disesuaikan dengan kebutuhan, tergantung pada kondisi medis tiap-tiap pasien dan respon pasien terhadap pengobatan.
Dosis Hydralazine yang dianjurkan untuk mengobati tekanan darah tinggi bervariasi dari 10 mg hingga 50 mg 4 kali sehari. Dosis tidak boleh ditingkatkan lebih dari 100 mg per hari tanpa pengujian lebih lanjut oleh dokter Anda. Banyak hal yang dapat memengaruhi dosis obat yang dibutuhkan seseorang, seperti berat badan, kondisi medis lain yang diderita, dan obat-obatan yang digunakan lainnya.
Jika dokter Anda merekomendasikan dosis berbeda dari yang tercantum di sini, jangan mengubah cara Anda minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
Penting untuk minum obat ini persis seperti yang ditentukan oleh dokter Anda. Jika Anda lupa minum obat, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan dengan jadwal pemberian dosis rutin Anda. Jangan mengambil dosis ganda untuk menebus yang terlewatkan. Jika Anda tidak yakin apa yang harus dilakukan setelah lupa minum obat, hubungi dokter atau apoteker Anda untuk meminta petunjuk lebih lanjut.
Efek Samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Hydralazine?
Setiap pengobatan tentunya memiliki efek samping yang dapat ditimbulkan. Efek samping adalah gejala yang tidak diharapkan yang muncul pada penggunaan dosis biasa. Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan Hydralazine adalah:
- Efek samping pada sistem saraf: pusing, kantuk, sakit kepala
- Efek samping pada jantung: takikardia (detak jantung yang berdetak lebih dari 100 kali permenit), angina, aritmia, edema, hipotensi ortostatik
- Efek samping pada sistem pencernaan : diare, mual, muntah
- Efek samping pada kulit : ruam
- Efek samping pada tulang dan otot: arthralgia, radang sendi
- Lain-lain: sindrom lupus yang diinduksi obat
Dari beberapa efek samping yang muncul di atas, sindrom lupus dan takikardia adalah efek samping yang paling sering terjadi. Daftar efek samping di atas bukan merupakan daftar efek samping lengkap yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat ini. Konsultasikan dengan dokter atau periksa pada label yang tertera pada kemasan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai penggunaan obat ini.
Apa pengaruh Hydralazine jika digunakan bersama dengan obat lain?
Kemungkinan terjadinya hipotensi meningkat jika Hydralazine dikonsumsi bersamaan dengan konsumsi alkohol akut, antihipertensi lainnya, nitrat, atauInhibitor MAO. Menurunkan fungsi obat epinefrin jika obat ini diberikan bersamaan dengan Hydralazine. NSAID menurunkan efektivitas Hydralazine dalam mengatasi antihipertensi. Kadar metoprolol dan propranolol meningkat jika digunakan bersama dengan Hydralazine.
Konsultasikan semua pengobatan yang Anda gunakan atau baru Anda gunakan seperti obat bebas, vitamin, suplemen atau obat herbal apapun kepada dokter Anda untuk memahami interaksi yang dapat terjadi lebih lanjut mengenai penggunaan obat ini.
Perhatian
Pada beberapa kondisi medis tertentu, Hydralazine tidak boleh digunakan. Khususnya pada keadaan seperti:
- Alergi terhadap Hydralazine atau bahan lain yang terkandung di dalam obat ini
- Memiliki aneurisma (pembengkakan pada pembuluh darah akibat penipisan dinding pembuluh darah) yang tidak diobati pada aorta (arteri besar yang meninggalkan jantung)
- Memiliki kondisi jantung tertentu (mis. stenosis aorta, stenosis mitral, perikarditis konstriktif, cor pulmonale, penyakit jantung rematik katup mitral atau detak jantung yang sangat cepat dikombinasikan dengan gagal jantung)
- Memiliki penyakit arteri koroner
- Memiliki lupus (juga disebut systemic lupus erythematosus atau SLE)