Hydrocortisone merupakan salah satu jenis obat golongan Kortikosteroid (Steroids). Obat ini dapat digunakan sebagai anti-inflammatory dan memiliki efek immunosupresan.
Dalam tubuh manusia, hydrocortisone sendiri juga merupakan salah satu hormon glukokortikoid utama yang di sekresikan dari kelenjar adrenal. Untuk penjelasan lebih lanjut, mari simak artikel berikut ini...
Mengenai Hydrocortisone
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Oral, topikal, dan suntik
Kandungan:
Kortikosteroid
Manfaat Hydrocortisone
Obat Hydrocortisone tersedia dalam bentuk suntik, tablet oral, dan obat topikal. Beberapa manfaat yang didapatkan dari penggunaan obat ini, antara lain:
- Pengobatan untuk alergi (seperti penyakit asma bronkial, dan dermatitis)
- Penyakit kulit (seperti lupus, psoriasis), kolitis ulseratif
- Membantu meredakan peradangan ringan kulit akibat eksim
- Membantu memulihkan kondisi kulit akibat gigitan serangga
- Arthritis, adrenocortical insufficiency, sepsis, multiple sclerosis, dan gangguan sistem pernapasan.
Dosis Hydrocortisone
Dosis dari obat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu penyakit apa yang timbul, seberapa parahkah suatu penyakit, apakah ada riwayat alergi obat ini, respon tubuh seseorang terhadap pemberian obat ini, serta penyakit lainnya yang dapat bereaksi jika konsumsi obat Hydrocortisone.
Dermatitis Topikal (obat dengan cara pengolesan pada kulit)
- Dewasa: kenakan krim 0,1-2,5 % pada daerah yang mengalami dermatitis Terapi pengganti kekurangan hormon adrenal korteks Tablet oral Dewasa: 20-30 mg/hari dapat dibagi menjadi 2 dosis
- Anak-anak: 400-800 mkg/hari dapat dibagi menjadi 2-3 dosis Peradangan sendi
Injeksi intra-artikular
- Dewasa: 5-50 mg disesuaikan dengan ukuran sendi yang mengalami peradangan, lalu dilarutkan ke dalam larutan asam asetat Peradangan jaringan lunak
Injeksi intra-vena
- Dewasa: 100-200 mg dilarutkan dalam larutan natrium fosfat atau natrium suksinat
Kondisi kekurangan hormon adrenal korteks akut Injeksi intra-vena
- Dewasa: 100-500 mg 3-4 kali sehari selama 24 jam tergantung kepada tingkat keparahan penyakit
- Anak-anak usia kurang dari 1 tahun: 25 mg, usia 1-5 tahun: 50 mg, 6-12 tahun: 100 mg
Kondisi kekurangan hormon adrenal korteks akut Injeksi intra-vena
- Dewasa: 100-500 mg 3-4 kali sehari selama 24 jam tergantung kepada tingkat keparahan penyakit.
- Anak-anak usia kurang dari 1 tahun: 25 mg, usia 1-5 tahun: 50 mg, 6-12 tahun: 100 mg.
Perlu diperhatikan sebaiknya dalam penggunaan obat ini anda dapat mengikuti saran dari dokter yang merekomendasikan obat ataupun telah memeriksa Anda secara langsung.
Beritahukan kepada dokter bilamana Anda sedang menggunakan obat lain di luar dari obat hydrocortisone ini.
Efek Samping Hydrocortisone
Efek samping yang dapat ditimbulkan setiap obat dapat bereaksi berbeda-beda dan tergantung pada reaksi masing-masing individu.
Jadi, penting untuk Anda mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat Hydrocortisone ini, yaitu:
- Mual hingga muntah, dengan warna kehitaman yang dapat menandakan adanya darah
- Gangguan penglihatan
- Gangguan pada sistem pernapasan
- Meningkatkan perilaku agresif
- Gangguan kecemasan
- Nyeri kepala
- Perubahan suasana hati / mood
- Depresi mental
- Masalah pada proses pikir, berbicara, dan berjalan
- Pembengkakan tubuh
- Peningkatan berat badan
- Kejang – kejang
- Meningkatkan tekanan darah sehingga terjadi kondisi hipertensi
- BAB berdarah
- Hipokalemia
- Pankreatitis
- Gatal – gatal area kulit, dan kemerahan
Sebaiknya dapat segera hentikan pemakaian obat Hydrocortisonee bila mengalami satu atau lebih efek samping seperti di atas.
Segera konsultasikan dan lakukan pemeriksaan ulang dengan dokter sehingga dapat dipikirkan alternatif lain sebagai solusi masalah kesehatan Anda.
Informasi penting Hydrocortisone
Pada ibu hamil, obat ini menurut US FDA (Food and Drugs Administration) Pregnancy termasuk dalam Kategori C, yang artinya studi pada binatang percobaan menunjukan suatu reaksi efek samping terhadap janin, namun untuk wanita hamil sendiri belum ada studi kontrolnya.
Obat Hydrocortisone ini hanya dapat dipergunakan bila memiliki manfaat yang lebih besar dan juga yang diharapkan melebihi daripada besarnya risiko terhadap janin. Data mengenai penggunaan obat Hydrocortisone terhadap ibu yang sedang dalam masa menyusui belum diketahui.
Untuk pengobatan lokal terhadap ibu selama masa laktasi, dapat diberikan single dose 160 mg / hari, umumnya dosis tersebut dapat diterima dan tidak menyebabkan efek gangguan sistemik pada bayi.
Namun, jika dosis diberikan lebih tinggi dari yang sudah direkomendasikan, maka dapat memicu timbulnya supresi adrenal. Beberapa sumber menyebutkan juga bahwa obat ini dapat masuk ke dalam kandungan ASI selama masa laktasi.
Sehingga sebaiknya, penggunaan Hydrocortisone untuk ibu dalam masa menyusui sebaiknya atas indikasi dari dokter yang sudah memeriksa anda secara langsung sesuai tahapan pemeriksaan medis.
Interaksi Hydrocortisone
Obat hydrocortisone dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk:
- Carbamazepine
- Phenytoin
- Barbiturat
- Estogen
- Obat kontrasepsi oral
- Obat antiinflamasi nonsteroid
- Thiazide
- Ciclosporin
- Obat kortikosteroid lainnya
- Antimuskarinik dan salisilat
Peringatan
- Waspadai penggunaan obat Hydrocortisone dan disarankan dengan indikasi dari dokter dulu sebelum mengenakannya bila Anda merupakan wanita yang sedang hamil ataupun dalam masa menyusui
- Berikan informasi kepada dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit lainnya, seperti infeksi paru-paru (seperti TBC Paru), diabetes mellitus, sedang mengalami infeksi bakteri atau virus, sifilis, infeksi fungi (jamur), dan sedang menderita chicken pox atau measles
- Hindari penggunaan obat ini bilamana baru saja menerima vaksinasi
- Sebaiknya tidak menghentikan pemakaian obat ini secara pribadi tanpa sepengetahuan dokter, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya
- Hindari penggunaan obat ini dengan obat thiazide, antimuskarinik dan salisilat, obat antiinflamasi nonsteroid, carbamazepine, phenytoin, pirimidone, barbiturat, atau rifampicin, ciclosporin, estrogen dan obat kontrasepsi oral
- Stop pemakaian bila timbul reaksi alergi obat ataupun suatu overdosis, dan segeralah ke dokter untuk memeriksakan diri.
Overdosis Hydrocortisone
Jika menggunaan obat hydrocortisone secara berlebihan, sebaiknya segeralah menemui dokter anda. Penggunaan sebagai satu dosis besar, hydrocortisone tidak diharapkan memiliki efek yang dapat mengancam jiwa seseorang.
Namun, bila dosis tinggi dan digunakan dalam jangka panjang, maka dapat menyebabkan suatu efek kenaikan berat badan, pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan pada wajah, pembengkakan, dan kelemahan bagian tubuh.