Hydrocortisone cream adalah obat kortikosteroid berbentuk salep yang digunakan untuk mengobati eksim, inflamasi, kemerahan, serta gatal-gatal pada kulit. Beberapa jenis infeksi kulit yang dapat diobati contohnya dermatitis alergi, dermatitis kontak, dermatitis atopik, pruritus anogenital, neurodermatitis, dan lain-lain.
Hydrocortisone cream hanya digunakan sebagai obat topikal, yakni terbatas untuk penggunaan luar sehingga tidak untuk diminum. Obat ini hanya bisa didapat dengan menggunakan resep dokter. Pelajari lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan aturan pakai, efek samping, dan informasi penting lainnya.
Mengenal Hydrocortisone Cream
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Tube isi 5 gram
Kandungan
Dalam setiap gram salep mengandung hidrokortison asetat 28 mg yang setara dengan hidrokortison 25 mg. Oleh sebab itu, di dalam kemasan tertulis hydrocortisone cream 2,5 %.
Banyak juga merek dagang untuk salep atau krim dengan kandungan yang sama, contohnya Berlicort, Calacort, Enkacort, Lexacorton, dan Steroderm.
Mekanisme kerja Hydrocortisone Cream
Hydrocortisone cream merupakan golongan steroid anti-inflamasi yang efektif untuk mengatasi infeksi kulit. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi komponen vaskular dari respons inflamasi, pengurangan pembentukan cairan inflamasi, dan eksudat seluler.
Reaksi granulasi juga menurun akibat efek penghambatan Hidrokortison pada jaringan ikat. Stabilisasi butiran sel yang paling dan selaput lysomal menurunkan mediator yang terlibat dalam respons inflamasi dan mengurangi pelepasan enzim dalam sintesis prostaglandin.
Dengan demikian, hydrocortisone cream dapat memberikan efek anti-inflamasi anti-alergi dan antipruritus pada penyakit kulit.
Manfaat Hydrocortisone Cream
Hydrocortisone Cream digunakan untuk mengobati penyakit kulit sebagai berikut:
- Mengobati inflamasi pada kulit akibat eksim dan dermatitis, seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis alergik, pruritus anogenital, dan neurodermatitis.
- Mengatasi gigitan serangga.
- Mengobati ruam.
- Meredakan gatal pada alat vital bagian luar wanita.
- Mengatasi gatal pada dubur.
- Mengobati alergi.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan Hydrocortisone Cream, terutama dengan kondisi berikut:
- Memiliki hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini
- Penderita penyakit kulit akibat virus, seperti Herpes simplex, vaccinia, dan varicella
- Penderita rosasae akut
- Penderita skabies
- Pasien dermatitis perioral
- Memiliki penyakit tinea
- Penderita penyakit kulit akibat infeksi jamur, seperti candidal atau dermatofit
- Penderita penyakit kulit akibat infeksi bakteri, seperti impetigo
Dosis Hydrocortisone Cream
Dosis Hydrocortisone Cream yang dianjurkan adalah 2-3 x sehari. Cukup dioleskan tipis-tipis pada kulit yang membutuhkan.
Petunjuk penggunaan:
- Cuci tangan sebelum menggunakan salep ini.
- Bersih dan kering daerah kulit yang hendak diobati.
- Ambil salep secukupnya, lalu oleskan dengan lembut pada kulit tipis-tipis saja.
- Hindari menutup bagian yang sudah diolesi dengan plester atau kasa pembalut steril. Hal tersebut dapat menyebabkan adanya penyerapan oleh kulit, sehingga dapat memperbesar risiko terjadinya efek samping.
- Cuci tangan setelah menggunakan obat ini, kecuali jika Anda mengoleskan salep ini untuk mengobati kulit tangan.
( ! ) Hindari penggunaan hydrocortisone cream pada daerah mata, hidung, atau mulut. Jika ini terjadi, segera bersihkan dan bilas hingga bersih dengan air.
Efek Samping Hydrocortisone Cream
Meskipun digunakan secara topikal, namun Hydrocortisone Cream juga berpotensi menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping Hydrocortisone Cream yang bisa terjadi antara lain:
- Kulit terasa panas atau seperti terbakar
- Terasa gatal di kulit
- Kulit mengalami kekeringan
- Atrofi kulit (penipisan dan pengerutan kulit)
- Infeksi sekunder
- Stretch mark
- Kulit lebam
- Perubahan warna kulit
- Munculnya pembuluh darah halus di permukaan kulit
Segera mencari pertolongan medis apabila salah satu efek samping berat berikut ini terjadi:
- Reaksi alergi parah, seperti ruam, gatal-gatal, gatal, kesulitan bernapas, sesak di dada, pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah)
- Kemerahan
- Gatal
- Pembengkakan kelopak mata
Interaksi Hydrocortisone Cream
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter sebelum menggunakan Hydrocortisone Cream.
Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat Hydrocortisone Cream ini, perhatikan hal-hal berikut:
- Hati-hati penggunaan hydrocortisone cream dalam jangka waktu yang lama.
- Hati-hati penggunaan di area kulit yang luas.
- Hati-hati pemakaian pada wanita hamil.
- Sebaiknya hindari pemakaian pada bayi dan anak berusia di bawah 4 tahun.
Batas maksimal penggunaan salep ini adalah 1 minggu. Segera hubungi dokter apabila gejala tidak kunjung membaik setelah satu minggu pemakaian dan hentikan pemakaian apabila timbul reaksi alergi yang berbahaya.
Artikel terkait: