Hydromorphone, adalah salah satu obat golongan opioid yang memiliki potensi analgesik (menahan rasa sakit) yang lebih besar dari morfin. Obat Hydromorphone digunakan untuk mengobati rasa nyeri parah yang tidak terkendali oleh pengobatan lain.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana obat ini bekerja untuk meringankan rasa nyeri. Obat ini mungkin mengurangi rasa sakit dengan bertindak pada reseptor opioid tertentu di otak dan sumsum tulang belakang, yang membuat sistem saraf pusat Anda mengabaikan rasa nyeri yang sebenarnya Ada pada tubuh Anda.
Mengenai Hydromorphone
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Cairan, larutan suntik, supositori, tablet
Kandungan:
Obat analgesik
Dalam bentuk apa obat initersedia?
Hydromorphone tersedia dalam bentuk sediaan oral (diminum) dan injeksi dengan sediaan :
Tablet Hydromorphone 10 mg / mL
Setiap mL mengandung hydromorphone HCl 10 mg, asam sitrat 2 mg, natrium sitrat 2 mg, natrium klorida 5,68 mg, asam hidroklorat dan / atau natrium hidroksida untuk menyesuaikan pH, dan air untuk injeksi
Tablet Hydromorphone 20 mg / mL
Setiap mL mengandung hidromorfor HCl 20 mg, asam sitrat 2 mg, natrium sitrat 2 mg, natrium klorida 4,08 mg, asam klorida dan / atau natrium hidroksida untuk menyesuaikan pH, dan air untuk injeksi.
Tablet Hydromorphone 50 mg / mL
Setiap mL mengandung Hydromorphone HCl 50 mg, asam sitrat 2 mg, natrium sitrat 2 mg, natrium klorida 0,5 mg, asam klorida dan / atau natrium hidroksida untuk menyesuaikan pH, dan air untuk injeksi.
Hydromorphone HP Forte
Setiap mL mengandung Hydromorphone HCl 100 mg, asam sitrat 2 mg, natrium sitrat 2 mg, natrium klorida 0,5 mg, edentat disodium 0,5 mg, asam hidroklorat dan / atau natrium hidroksida untuk menyesuaikan pH, dan air untuk injeksi.
Hydromorphone HCl Injection USP (Hydromorphone injeksi)
Setiap mL mengandung hydromorphone HCl 2 mg, asam sitrat 2 mg, natrium sitrat 2 mg, natrium klorida 7,48 mg, asam klorida dan / atau natrium hidroksida untuk menyesuaikan pH, dan air untuk injeksi.
Bagaimana cara penggunaan obat ini?
Dosis hydromorphone dewasa yang biasa diminum adalah 2 mg hingga 4 mg setiap 4 hingga 6 jam sesuai kebutuhan. Cairan oral dapat diencerkan dalam jus buah atau minuman lain sesuai yang diinginkan.
Dosis hydromorphone dewasa yang biasa diberikan dengan injeksi adalah 2 mg diberikan di bawah kulit atau ke dalam otot setiap 4 hingga 6 jam jika perlu. Ketika diberikan dengan injeksi di rumah sakit, dokter Anda dapat menyuntikkan obat secara perlahan ke dalam pembuluh darah vena.
Untuk injeksi hydromorphone konsentrasi tinggi, dosis akan tergantung pada dosis obat opioid lain yang sedang Anda gunakan. Dokter Anda akan menentukan dosis yang sesuai untuk Anda.
Penting untuk menggunakan obat ini persis seperti yang diresepkan oleh dokter Anda. Jika Anda melewatkan satu dosis, sesegera mungkin gunakan obat yang terlewat dan lanjutkan dengan jadwal rutin Anda.
Jika hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan Jangan mengambil atau menggunakan dosis ganda untuk mengganti dosis yang terlewat. Jika Anda tidak yakin apa yang harus dilakukan setelah melewatkan dosis, hubungi dokter atau apoteker Anda untuk minta petunjuk lebih lanjut.
Apa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat ini?
- Apnea (kesulitan bernapas)
- Bradikardia (kondisi dimana detak jantung melambat)
- Kebingungan
- Sembelit
- Ketagihan obat
- Kesulitan untuk berkemih
- Pusing
- Mengantuk
- Mulut kering
- Gangguan mental seperti merasa sedih atau senang tanpa alasan yang jelas
- Halusinasi
- Sakit kepala
- Hipotensi
- Miosis (pupil mata yang mengecil)
- Perubahan suasana hati
- Kekakuan otot
- Mual dan muntah
- Edema (penumpukan cairan pada wajah, tangan dan kaki)
- Palpitasi (jantung yang berdegup kencang)
- Hipotensi postural
- Pruritus (gatal)
- Muncul ruam
- Disfungsi seksual
- Syok
- Gangguan tidur
- Berkeringat
- Takikardia (detak jantung yang meningkat lebih dari normal)
- Vertigo
- Gangguan penglihatan.
Adapun efek samping lain yang dapat berpotensi Fatal adalah Depresi pernapasan, henti jantung, depresi sirkulasi (berkurangnya peredarah darah pada seluruh tubuh khususnya pada otak dan jantung).
Risiko overdosis dan cara mengatasinya
Obat ini merupakan obat opioid yang merupakan obat golongan psikotropika. Karena itu obat ini berpotensi menyebabkan ketergantungan dan overdosis.
Gejala yang dapat Anda amati saat seseorang mengalami overdosis akibat Hydromorphone depresi pernapasan, mengantuk kemudian pingsan dan koma, otot yang kaku, dan bradikardia; kulit dingin dan lembab, hipotensi, apnea, edema paru, kegagalan sirkulasi dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Apa yang dapat Anda lakukan: Pengobatan overdosis dapat dilakukan dengan pemberian nalokson 0,4-2 mg secara intravena (ke dalam pembuluh darah), dapat diulangi pada interval 2 menit jika tidak ada respons, untuk overdosis berat, dan 0,2 mg, diikuti dengan peningkatan 0,1 mg setiap 2 menit, untuk kasus yang kurang parah.
Gunakan arang aktif jika dalam 1-2 jam untuk membantuk pasien mengeluarkan jumlah obat yang dikonsumsi dan menyebabkan overdosis.
Apakah obat Hydromorphone aman jika diberikan bersama dengan obat lain?
Beberapa pengobatan yang digunakan secara bersamaan dapat menyebabkan efek bius pada Hydromorphone bertambah berat. Misalnya jika digunakan bersamaan dengan fenotiazin, obat penenang, dan blocker neuromuskuler.
Selain itu pengobatan Hydromorphone bersamaan dengan penggunaan pentazocine, nalbuphine, butorphanol, buprenorfin dapat meningkatkan efek samping , menurunkan efektivitas dalam menahan nyeri dan memicu terjadinya efek penarikan (withdrawal symptom).
Berpotensi fatal jika gangguan pada sistem saraf yang dapat menyebabkan henti napas dapat terjadi bila diberikan bersama MAOI.
Perhatian
Jangan gunakan hydromorphone jika Anda:
- Mengalami depresi pernapasan
- Peningkatan tekanan intrakranial (di dalam otak)
- Cedera kepala
- Memiliki gangguan kejang
- Memiliki asma
- Ileus paralitik (kondisi dimana otot halus pada usus tidak bergerak sebagaimana mestinya)
- Alkoholisme akut
- Gangguan hati berat
- Sedang menyusui.