Hydroxychloroquine merupakan salah satu jenis obat yang digunakan sebagai terapi penyakit malaria.
Penyakit ini menyerang banyak negara terutama di daerah timur Indonesia, yang terbesar di daerah Papua dan Nusa Tenggara Timur. Obat ini ditetapkan sebagai terapi pencegahan malaria dan sudah disetujui oleh beberapa negara. Obat ini juga dapat digunakan pada penyakit lupus dan arthritis rematik sebagai autoimun.
Mengenai Hydroxychloroquine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Obat penyakit modifikasi antirematik (DMARDs)
Farmakologi Obat Hydroxychloroquine
Obat hydroxychloroquine merupakan agen supresif yang dapat menyerang sumber penyakit malaria seperti Plasmodium vivax, P malariae, P ovale, dan P falciparum. eEfek antimalaria ini mengikat DNA sumber penyakit dan menghambat tahap eritrosit yang sebagai sumber perkembangan pasmodium.
Obat ini menganggu proses eritrositik dari parasit dan mencegah perkembanagn infeksi,
Obat hydroxychloroquine juga berguna sebagai anirematik. Obat ini memiliki mekanisme imunosupresan dengan menghambat produksi faktor rematik dan fase akut.
Obat ini dapat mengakumulasikan dan menstabilkan membran lisosom sehingga dapat menghambat aktivasi enzim kolagenase dan protease yang dapat menyebabkan kerusakan kartilago sendi.
Manfaat dari obat Hyroxychloroquine
Obat hydroxychloroquine memiliki manfaat dalam terapi malaria serta penyakit autoimun lainnya seperti lupus dan arthritis rematik.
Malaria
Malaria adalah penyakit yang berawal dari penularan nyamuk Anopheles dengan plasmodium yang menularkan dan dapat berkembang biak di dalam tubuh manusia
Sesuai data dari Annual Parasite Incidence, persentase tertinggi di wilayah endemis malaria seperti Papua, dengan tingkat persentase tertinggi di wilayah pedesaan dibanding penduduk yang tinggal di perkotaan.
Jenis parasit malaria yang sudah terdeteksi di Indonesia yaitu:
- Plasmodium falciparum
- Plasmodium vivax
- Plasmodium ovale
- Plasmodium malariae
Gejala Malaria antara lain:
- Demam
- Menggigil
- Sakit kepala
- Pegal
- Mual muntah
- Diare
- Berkeringat
Lupus
Penyakit lupus atau SLE merupakan penyakit autoimun yang menyerang wanita pada usia antara 18-40 tahun. Penyakit lupus terbentuk dari ikatan jaringan antibodi dan kompleks imun pada tubuh kita. Respon imun yang abnormal ini menyerang beberapa bagian tubuh sehingga menimbulkan inflamasi.
Produksi Tumous Necrosis Factor (TNF) dan IFN-Alpha adalah mediator yang menyebabkan inflamasi pada sel dan jaringan. Inflamasi jangka panjang dapat memicu kerusakan organ.
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang persendian. Inflamasi autoimun ini menimbulkan gejala nyeri dan kaku pada persendian terutama pada jari-jari tangan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Peradangan tersebut dapat timbul di beberapa persendian tubuh seperti pada pergelangan tangan, siku, lutut, pundak, dan pergelangan kaki.
Dosis dan cara pemberian obat Hydroxychloroquine
- Obat hydroxychloroquine tersedia dalam bentuk tablet sediaan 200 mg dan 400 mg.
- Pada penderita malaria, prevensi dengan obat hydroxychloroquine diberikan 2 minggu sebelum masuk ke daerah endemis malaria. Untuk tindakan malaria, diberikan selama 3 hari dengan dosis awal tinggi dan dosis menurun selama 2 hari.
- Untuk dosis arthritis rematik diberikan dosis awal sebnyak 400 mg sekali sehari. Dosis pemeliharaan sebanyak 200 mg sehari sekali.
- Untuk penderita lupus diberikan 400 mg dosis awal sekali sehari, dilanjutkan dosis pemeliharaan sebanyak 200 mg sekali sehari.
- Dosis anak-anak diberikan 5 mg/ kg berat badan.
Efek Samping dari obat Hydroxychloroquine
Efek samping berat yang ditimbulkan pada penggunaan hydroxychloroquin dosis tinggi yaitu toksisitas makula pada organ mata. Kondisi ini terjadi pada pemberian hydroxychloroquine selama 5 tahun. Kondisi ini menyerang kornea dengan perubahan makula meskipun tidak ditemukan gejala klinis gangguan mata.
Efek samping lainnya yang dapat ditimbulkan antara lain:
- Kram perut
- Diare
- Nafsu makan menurun
- Mual muntah
- Sakit kepala
Efek samping terkait pemberian pada arthritis antara lain:
- Anemia
- Jerawat
- Gangguan darah
- Gangguan emosional
- Gagal organ hati
- Rambut rontok
- Inflamasi kulit
- Vertigo
Interaksi terhadap obat lain
Obat hydroxychloroquine memiliki interaksi dengan beberapa jenis obat antara lain:
- Cimetidine, meningkatkan resiko gagal organ hati
- Penicillamine
- Insulin, dapat meningkatkan efek hipoglikemik
- Neostigmine dan pyridostigmine, dapat mengurangi efektivitas obat hydroxychloroquine
- Antasid
Perhatian khusus terkait pemberian Hydroxychloroquine
Informasi penting terkait pemberian obat hydroxychloroquine antara lain:
- Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui
- Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien anemia atau defisiensi G6PD