Gerakan sendi siku meliputi dua gerakan yakni fleksi dan ekstensi. Fleksi adalah gerakan saat Anda menekuk siku Anda ke arah dalam dan ekstensi adalah gerakan saat Anda meluruskan siku Anda.
Hiperekstensi siku terjadi ketika sendi siku mengalami ekstensi di luar rentang gerak normal. Hiperekstensi siku dapat menyebabkan kerusakan struktur ligamen, tendon dan tulang pada siku. Hiperekstensi siku juga dapat menyebabkan siku Anda dislokasi.
Hiperekstensi siku dapat terjadi pada siapa saja, tetapi kondisi ini paling sering terjadi di antara para atlet dari cabang olahraga yang memerlukan kontak fisik yang intens, seperti rugby, judo, atau tinju. Gymnast, petenis, dan atlet angkat besi juga rentan mengalami cedera ini.
Apa yang menyebabkan terjadinya hiperekstensi siku?
Hiperekstensi siku terjadi ketika salah satu sendi pada siku (dikenal secara medis sebagai sendi humeroulnar) menekuk ke belakang. Tentu saja hiperekstensi siku adalah gerakan yang berada di luar rentang gerak normal.
Kemungkinan besar hiperekstensi siku terjadi ketika seseorang:
- melakukan olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti tinju dan sepak bola, Gymnast, petenis, dan angkat besi.
- Terjatuh dengan posisi tangan terentang.
Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hiperekstensi siku meliputi:
- Usia lanjut
- Riwayat cedera
Gejala hiperekstensi siku
Anda mungkin akan mendengar bunyi “krek” yang menandakan adanya tulang yang patah atau tulang yang keluar dari persendian, dan merasakan nyeri saat siku Anda mengalami hiperekstensi. Gejala lain yang mungkin Anda temukan meliputi:
- Rasa sakit yang ringan hingga sangat hebat saat Anda menggerakkan siku
- Nyeri saat siku disentuh
- Pembengkakan pada siku yang mengalami cedera
- kekakuan pada siku dan lengan Anda
- kehilangan kekuatan siku dan lengan
- kejang pada otot bisep saat Anda mencoba meluruskan lengan
- Kulit kemerahan pada sekitar lokasi terjadinya cedera.
Tergantung pada tingkat keparahan cedera Anda, Anda mungkin juga mengalami deformitas siku (kecacatan), gangguan peredaran darah di tangan Anda, atau keduanya.
Bagaimana Anda bisa mencegah terjadinya hiperekstensi siku?
Cara terbaik untuk mencegah hiperekstensi siku adalah dengan berhati-hati ketika berpartisipasi dalam olahraga yang melibatkan kontak fisik atau aktivitas berat lainnya. Misalnya, Anda mungkin perlu menyempurnakan teknik memukul saat bertinju. Pelatih atau instruktur yang berkualitas dapat membantu Anda mempelajari cara latihan yang baik dan menurunkan risiko terjadinya cedera.
Diagnosa
Untuk mendeteksi terjadinya hiperekstensi siku, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda dan gejala terjadinya hiperekstensi siku. Untuk menegakan diagnosa, dokter akan melakukan pemeriksaan foto rontgen untuk melihat struktur pada sendi siku, dan memeriksa kerusakan pada jaringan lunak atau tulang. Pemeriksaan MRI mungkin dapat melihat struktur persendian lebih terperinci, tetapi pemeriksaan ini jarang dilakukan.
Perawatan
Perawatan untuk siku yang mengalami hiperekstensi biasanya dilakukan dengan penanganan gejala. Prinsip penanganan gejala adalah dengan prinsip RICE:
- Rest/ beristirahat : Anda dapat mengistirahatkan siku Anda untuk mencegah cedera bertambah parah dan mempercepat proses penyembuhan.
- Ice/ Meletakan Es : Anda dapat meletakan es pada sendi siku yang mengalami cedera selama 20 menit untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan.
- Compress/ kompresi : Anda dapat menerapkan perban kompresi untuk mencegah terjadinya pergerakan sendi dan mengurangi peradangan
- Elevation / Elevasi : Posisikan tangan Anda setinggi jantung Anda, untuk mencegah terjadinya pembengkakan
Untuk perawatan selanjutnya, Anda dapat melakukan :
Pemberian obat pereda nyeri
Beberapa obat anti-inflamasi yang dijual bebas dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Contohnya :
Penyangga siku
Seseorang mungkin memilih untuk memakai penyangga siku untuk membatasi pergerakan lengan dan sendi siku mereka, agar dapat mendorong proses penyembuhan.
Orang-orang dapat menggunakan penyangga untuk beberapa hari pertama setelah mengalami cedera. Namun, penggunaan penyangga jangka panjang tidak disarankan oleh dokter. Beberapa dokter mungkin menyarankan penggunaan deker/penyangga siku selama melakukan olahraga tertentu untuk mencegah terjadinya cedera ulang.
Operasi
Kasus siku hiperekstensi yang parah mungkin memerlukan pembedahan.Terutama jika terdapat kerusakan pada tulang atau ligamen di sekitarnya. Setelah seseorang menjalani operasi mungkin mereka perlu memakai penyangga dan melakukan terapi fisik untuk mengembalikan fungsi sendi.
Sore dokter. Saya punya bayi di atas kepalanya ada benjolan yang berisi cairan, apakah berbahaya dok?Kira2 bisa kempes sendiri tidak dok? Terima kasih