Hiperekstensi lutut, juga dikenal sebagai "genu recurvatum" adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sendi lutut ekstensi (gerakan meluruskan lutut) secara berlebihan, sehingga memberikan tekanan pada struktur lutut dan bagian belakang sendi lutut.
Hiperekstensi lutut dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada atlet, terutama mereka yang bermain olahraga seperti rugby, sepak bola, atau ski. Seringkali hiperekstensi lutut terjadi akibat hantaman langsung ke lutut atau gerakan berhenti yang dilakukan tiba-tiba saat berlari.
Menurut American Journal of Sports Medicine atlet wanita memiliki sendi yang lebih tidak stabil dibandingkan dengan pria, sehingga menyebabkan mereka lebih mungkin mengalami cedera lutut daripada pria, terutama bagi wanita yang berpartisipasi dalam olahraga dengan intensitas yang tinggi.
Saat terjadi hiperekstensi lutut, sendi lutut menekuk ke arah yang salah, sehingga menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan kerusakan jaringan. Pada kasus yang parah, ligamen seperti ligamentum cruciate anterior (ACL), ligamentum cruciate posterior (PCL), atau ligamentum poplitea (ligamen di sepanjang belakang lutut) mungkin akan mengalami cedera dan kemungkinan besar akan robek.
Apa penyebab terjadinya hiperekstensi lutut?
Hiperekstensi Lutut paling sering terjadi akibat melakukan aktivitas dengan intensitas yang tinggi, seperti mendarat setelah melompat atau berhenti secara tiba-tiba saat berlari sprint. Oleh karena itu, hiperekstensi lutut paling sering terjadi pada atlet, terutama mereka yang terlibat dalam olahraga yang memerlukan kontak fisik atau olahraga ekstrem.
Gejala hiperekstensi lutut
Ketidakstabilan lutut
Setelah cedera akibat hiperekstensi, Anda mungkin merasakan ketidakstabilan pada sendi lutut Anda. Banyak orang mengalami kesulitan berdiri dengan satu kaki.
Rasa sakit
Nyeri dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan biasanya meningkat ketika ligamen atau struktur lainnya rusak atau sobek. Nyeri digambarkan sebagai nyeri ringan hingga nyeri tajam di belakang lutut atau nyeri seperti dicubit di depan sendi lutut.
Mobilitas menurun
Anda mungkin mengalami kesulitan menekuk atau meluruskan kaki setelah mengalami cedera yang menyebabkan hiperekstensi lutut. Penurunan mobilitas dapat disebabkan pembengkakan di sekitar lutut, yang dapat membatasi pergerakan lutut, serta kerusakan pada struktur internal seperti ACL, PCL, ligamentum poplitea, atau meniskus.
Bengkak dan memar
Setelah mengalami cedera, Anda mungkin akan menemukan pembengkakan dan luka memar pada lutut dan sekitarnya. Bengkak bervariasi dari ringan hingga parah.
Bagaimana cara mencegah terjadinya hiperekstensi lutut?
Seseorang dapat mengurangi risiko mengalami hiperekstensi lutut dengan melakukan peregangan sebelum dan berolahraga. Selain itu sangat penting untuk memperkuat otot-otot yang mengelilingi lutut. Anda dapat melakukan beberapa latihan yang dapat memperkuat otot-otot lutut agar terhindar dari cedera yang dapat menyebabkan hiperekstensi lutut.
Apa penanganan yang perlu dilakukan untuk mengatasi hiperekstensi lutut?
Jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada terjadinya hiperekstensi lutut, dokter dapat melakukan pemeriksaan dan menguji rentang gerak Anda.Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti posterior drawer test untuk melihat apakah PCL mengalami cedera. PCL adalah ligamen yang akan mengalami cedera atau bahkan robek ketika terjadi hiperekstensi lutut.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik, Tes pencitraan dapat dianjurkan untuk mengkonfirmasi jika terjadi hiperekstensi lutut. Pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi :
- Rontgen lutut
- MRI
- Ultrasonografi
- Arthroscopy
Pengobatan
Perawatan non bedah
Untuk penanganan awal, Anda harus merawat cedera lutut dengan teknik konservatif yang mencakup istirahat, kompres dingin, kompresi, dan memposisikan lutut Anda sejajar atau lebih tinggi dari jantung Anda:
- Istirahatkan lutut. Gunakan penyokong untuk menghindari beban pada sendi. Hindari aktivitas apa pun yang dapat memperburuk nyeri lutut Anda.
- Letakan kompres dingin pada lutut setiap tiga hingga empat jam selama 30 menit.
- Kompres atau bungkus lutut dengan perban elastis untuk mengurangi peradangan.
- Posisikan lutut Anda setinggi jantung untuk mengurangi pembengkakan.
Anda juga dapat mengkonsumsi obat seperti ibuprofen, aspirin, atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya (NSAID) untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan di sekitar lutut. Terapi fisik juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas dan stabilitas lutut Anda.
Perawatan bedah
Meskipun jarang dilakukan, hiperekstensi lutut juga dapat menyebabkan robekan tendon atau ruptur. Ruptur PCL adalah cedera tendon lutut yang paling sering terjadi akibat hiperekstensi lutut yang ekstrem. Struktur lutut lainnya seperti meniskus dapat mengalami cedera jika mengalami hantaman serius, dan tidak jarang beberapa struktur lain juga dapat rusak pada saat bersamaan.
Dok sy sakit dibagian tulang ekor . Hingga seperti osteoporosis . Nda bisa angkat yg nerat sperti mau patah tulang . Umur sy 19 tahun . Sy habis overdosis obat lansoprazol dan sekarang saya diberikan obat natrium diklofenak . Tapi sy ada riwayat magh . Apakah harus dilanjutkan minum obatnya? Dan ...