Depresi merupakan penyakit medis umum dan serius yang memengaruhi secara negatif perasaan seseorang, cara berpikir, dan cara bertindak. Untungnya, hal ini bisa diobati. Depresi menyebabkan perasaan sedih dan / atau kehilangan minat pada aktivitas yang pernah dinikmati. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik dan dapat menurunkan kemampuan seseorang untuk berfungsi di tempat kerja dan di rumah.
Depresi adalah salah satu gangguan mental yang dapat diobati. Sekitar 80 persen dan 90 persen penderita depresi akhirnya merespons pengobatan dengan baik. Hampir semua pasien mendapatkan bantuan dari pengobatan gejala-gejala depresi. Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu obat yang dapat digunakan untuk mengatasi depresi. Obat tersebut yaitu obat Imipramine. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping obat Imipramine. Selamat membaca.
Mengenai Imipramine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Obat antidepresi
Kegunaan obat Imipramine
Obat Imipramine merupakan obat dari kelas antidepresan trisiklik yang digunakan terutama untuk mengobati depresi. Obat ini juga biasa digunakan untuk mengobati mengompol (Enuresis nokturnal). Selain itu, Obat Impramine dapat pula digunakan untuk mengelola gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia, sebagai agen lini kedua untuk ADHD pada anak-anak dan remaja, untuk mengelola bulimia nervosa, untuk manajemen jangka pendek episode depresi akut pada gangguan bipolar dan skizofrenia, untuk pengobatan gangguan stres akut dan gangguan stres pascatrauma, dan lain-lain.
Obat Imipramine diyakini meningkatkan konsentrasi serotonin dan / atau norepinefrin sinaptik dalam sistem saraf pusat dengan menghambat reuptake mereka oleh membran neuron presinaptik. Obat ini bekerja pada sistem saraf pusat untuk meningkatkan kadar bahan kimia tertentu di otak serta memperbaiki gejala depresi dan menyeimbangkan kesehatan mental.
Dosis obat Imipramine
Obat Imipramine merupakan obat yang dapat diperoleh dari resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral dan kapsul oral. Tablet oral Imipramine dapat digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi. Berikut dosis obat Imipramine yang biasa diberikan:
- Dosis oral untuk mengatasi Depresi
- Dewasa: Dosis awal, 75 mg dalam dosis terbagi, secara bertahap dapat meningkat menjadi 150-200 mg setiap hari sesuai kebutuhan. Maks: 300 mg / hari
- Lansia: 10 mg setiap hari, secara bertahap dapat meningkat menjadi 30-50 mg setiap hari
- Obat oral untuk mengompol (Enuresis nokturnal)
- Anak: Usia 6-7 thn 20-25 kg: 25 mg; Usia 8-11 tahun 25-35 kg: 25-50 mg; Usia > 11 tahun 35-54 kg: 50-75 mg. Dosis diberikan tepat sebelum tidur. Durasi pengobatan maks: 3 bulan
Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.
Efek samping obat Imipramine
Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama. Seperti halnya dalam penggunaan obat Imipramine yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:
- Sistem saraf pusat: pusing, mengantuk, kebingungan, kejang, sakit kepala, kecemasan, tremor, stimulasi, kelemahan, insomnia, mimpi buruk, gejala ekstrapiramidal pada pasien geriatri, peningkatan gejala kejiwaan, paresthesia
- Kardiovaskular: hipotensi ortostatik, perubahan EKG, takikardia, hipertensi, palpitasi, disritmia
- Mata, telinga, hidung dan tenggorokan: penglihatan kabur, tinitus, midriasis
- Sistem pencernaan: mulut kering, mual, muntah, paralisis ileus, nafsu makan meningkat, kram, tekanan epigastrium, penyakit kuning, hepatitis, stomatitis, sembelit, perubahan rasa
- Sistem Genitourinari: retensi urin
- Sistem Hematologi: agranulositosis, trombositopenia, eosinofilia, leukopeni
- Kulit: ruam, urtikaria, diaforesis, pruritus, fotosensitifitas
Jika setelah menggunakan obat Imipramine terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Kontraindikasi obat Imipramine
Sebelum mengonsumsi obat Imipramine, Anda harus memberi tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami beberapa kondisi dibawah ini:
- Blok jantung atau aritmia jantung
- Infark miokard
- Glaukoma sudut sempit
- Retensi urin
- Mania
- Gangguan hati berat
- Anak usia dibawah 6 tahun
- Penggunaan bersamaan dengan (Monoamine Oxidase Inhibitor (MAOI)
Interaksi obat Imipramine
Ada beberapa obat-obatan yang harus dihindari saat mengkonsumsi obat Imipramine. Karena hal tersebut dapat menyebabkan efek berbahaya pada tubuh Anda. Contoh obat ini termasuk:
- Peningkatan konsentrasi plasma dengan penghambat isoenzim CYP2D6 CYP2D6 (mis., Cimetidine, quinidine)
- Peningkatan kadar plasma dengan penghambat enzim hati (mis. Simetidin) dan penurunan kadar plasma dengan penginduksi enzim hati (mis. Barbiturat)
- Dapat mempotensiasi efek obat antikolinergik, katekolamin, dan depresan sistem saraf pusat
Perhatian dan peringatan penggunaan Imipramine
Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Imipramine atau riwayat alergi obat-obatan lainnya. Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Imipramine.
Obat ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, mengantuk dan gejala lainnya, saat mengkonsusi obat ini sebaiknya hindari aktivitas seperti mengemudi, mengoperasikan mesin atau melakukan apa pun yang membutuhkan kewaspadaan atau tindakan cepat. Hindari juga paparan sinar matahari yang berlebihan karena obat ini dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat kesehatan Anda, terutama dari masalah pernapasan (misalnya, asma, bronkitis kronis), riwayat glaukoma pribadi atau keluarga (tipe sudut tertutup), diabetes, gangguan makan (misalnya bulimia), masalah jantung (misalnya, aritmia, penyakit arteri koroner), masalah gangguan hati dan ginjal, riwayat pribadi atau keluarga dari kondisi mental (misalnya, gangguan bipolar, skizofrenia), kejang, hipertiroidisme, kesulitan buang air kecil (misalnya, karena pembesaran prostat), kondisi apa pun yang dapat meningkatkan risiko kejang (misalnya, ketergantungan alkohol atau obat penenang, penggunaan terapi elektrokonvulsif, cedera otak atau penyakit seperti stroke), jenis tumor tertentu (misalnya, pheochromocytoma, neuroblastoma).
Jangan menambah, mengurangi atau menghentikan dosis pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Karena hal tersebut dapat memperburuk munculnya efek samping. Hati-hati pemberian obat ini pada orang lanjut usia dan anak-anak. Karena pada usia ini kemungkinan akan lebih sensitif terhadap efek samping obat ini.
Obat ini harus digunakan hanya ketika jelas dibutuhkan selama kehamilan. Bayi yang lahir dari ibu yang minum obat serupa selama kehamilan mungkin memiliki gejala seperti kesulitan buang air kecil, mengantuk berkepanjangan, gemetar, dan kejang. Jika Anda merencanakan kehamilan dan sedang hamil segera diskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko menggunakan obat ini selama kehamilan. Obat ini dapat masuk ke ASI dan mungkin memiliki efek yang tidak diinginkan pada bayi menyusui. Konsultasikan kembali dengan dokter sebelum menyusui.
Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.