Ketika Anda makan, makanan akan dicerna oleh lambung dan usus Anda. Kemudian, dinding usus akan menyerap nutrisi dari makanan. Dan limbah sisa proses pencernaan akan dikeluarkan sebagai tinja melalui usus besar dan dubur.
Kadang-kadang, proses pembuangan limbah oleh usus besar mengalami gangguan. Kadang-kadang tinja tersangkut di usus besar dan menyebabkan Anda tidak bisa BAB atau yang dikenal dengan istilah konstipasi atau impaksi.
Ketika Anda mengalami konstipasi, tinja Anda menjadi kering dan keras, sehingga sulit untuk mengeluarkannya dari tubuh Anda. Kotoran yang mengering dan keras tersebut menghalangi saluran untuk keluarnya kotoran lain yang baru terbentuk.
Apa penyebab sembelit dan impaksi?
Impaksi tinja usus besar atau konstipasi dapat disebabkan oleh berbagai hal. seringkali konstipasi disebabkan oleh :
- efek samping obat
- asupan nutrisi yang tidak mencukupi
- dehidrasi
- kekurangan serat
- masalah dalam sistem pencernaan
- penyakit seperti diabetes atau penyakit tiroid
- penyumbatan pada saluran usus
- komplikasi dari operasi panggul atau kolorektal
- cedera tulang belakang
- Tekanan mental
- jet lag
Konstipasi bisa sangat menyakitkan, dan orang yang mengalaminya sering merasa kembung dan tidak nyaman. Anda mungkin juga merasa perlu pergi ke kamar mandi tetapi tidak bisa BAB. Ketika impaksi tinja terjadi, usus besar Anda dapat membuang kotoran dari tubuh menggunakan proses kontraksi normal.
Gejala konstipasi
Konstipasi bisa menimbulkan gejala dari ringan hingga serius. Gejala yang serius membutuhkan perhatian medis segera. Gejala konstipasi ringan diantaranya :
- ketidaknyamanan perut
- perut kembung
- sakit perut
- mual
- muntah
- sakit kepala
- penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
- Tidak nafsu makan
Gejala parah termasuk:
- detak jantung yang cepat
- dehidrasi
- hiperventilasi, atau pernapasan cepat
- demam
- kebingungan
- menjadi mudah gelisah
- inkontinensia, atau buang air kecil tanpa disadari
Bagaimana cara mencegah terjadinya konstipasi?
Salah satu cara untuk mencegah konstipasi atau impaksi usus besar adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup yang perlu Anda lakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi meliputi:
- Mengkonsumsi banyak cairan setiap hari untuk mencegah dehidrasi.
- Minum cairan lain, seperti jus, kopi, dan teh, yang bertindak sebagai pencahar alami.
- Makan makanan yang tinggi serat, seperti gandum, buah, dan sayuran.
- Kurangi asupan makanan yang tinggi gula, yang bisa menyebabkan konstipasi.
- Berolahraga setiap hari untuk membantu menjaga sistem pencernaan Anda berjalan dengan baik.
Bagaimana cara mengatasi konstipasi?
Jika Anda berpikir Anda mengalami konstipasi kronis atau gejala sembelit yang tidak kunjung membaik, segera periksakan diri Anda ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, yang meliputi pemeriksaan fisik untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan fisik meliputi
- Palpasi perut untuk menemukan massa di perut
- Pemeriksaan colok dubur
Jika dokter Anda mencurigai adanya impaksi tinja setelah melakukan pemeriksaan, mereka mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti:
- Rontgen perut
- USG perut atau
- Melihat usus besar menggunakan mikroskop kecil yang disebut sigmoidoscope.
- Barium enema
Semua pemeriksaan di atas bertujuan untuk melihat struktur di dalam usus Anda untuk mencari jika terdapat sumbatan pada saluran pencernaan yang dapat menyebabkan konstipasi.
Pilihan pengobatan
Obat pencahar
Metode pertama pengobatan untuk impaksi tinja biasanya adalah pencahar oral atau obat pencahar supositoria. Obat pencahar berfungsi untuk melunakan tinja dan mempermudah proses BAB sehingga dapat meredakan gejala akibat impaksi tinja.
Pengeluaran tinja manual
Jika obat pencahar tidak bisa mengatasi gejala impaksi tinja, dokter akan mengeluarkan tinja secara manual. Untuk melakukan ini, mereka akan memasukkan jari menggunakan sarung tangan ke dalam rektum Anda dan mengeluarkan tinja yang keras secara manual.
Enema
Jika kedua metode di atas masih tidak berhasil, dokter dapat memberikan larutan enema. Larutan enema dimasukan melalui dubur ke dalam rektum Anda dengan corong khusus. Pemberian enema bertujuan sebagai pelumas sekaligus melunakan tinja yang mengalami impaksi
Irigasi air
Irigasi air dilakukan dengan menyemprotkan air melalui selang yang terhubung dengan mesin. Setelah irigasi, dokter akan memijat perut Anda, agar memudahkan pengeluaran tinja dari rektum Anda melalui tabung lain.