Imunisasi BCG merupakan upaya untuk menimbulkan / meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap penyakit tuberkulosis dengan cara memasukkan vaksin BCG ke dalam tubuh sehingga tubuh dapat menghasilkan zat antibodi terhadap penyakit TBC dan apabila suatu saat nanti terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan menjadi sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Vaksin BCG merupakan vaksin yang mengandung Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin) strain Paris, yang dibiakkan berulang selama 1 - 3 tahun lamanya sehingga didapatkan basil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas. Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari, harus disimpan pada suhu 2 - 8° C, tidak boleh beku. Vaksin yang telah diencerkan harus dipergunakan dalam waktu 8 jam.
Tujuan dan Manfaat Imunisasi BCG
Tujuan imunisasi BCG adalah untuk merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit tuberkulosis. Manfaat imunisasi BCG pada bayi adalah memberikan perlindungan pada bayi dari penyakit tuberkulosis karena bayi yang baru lahir tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit tuberkulosis. Pada sejumlah penelitian imunisasi BCG memperlihatkan beberapa efektifitas, yaitu :
- Mengurangi resiko berbagai bentuk penyakit tuberkulosis sekitar 50%
- Mengurangi bentuk berat penyakit tuberkulosis seperti meningitis tuberkulosis anak hingga paling sedikit 70%
- Memberikan efek perlindungan yang berlangsung hingga 10 tahun lamanya
Cara Pemberian dan Dosis Vaksin BCG
Imunisasi BCG dapat diberikan segera setelah lahir hingga sebelum bayi berumur 3 bulan, umumnya diberikan pada saat bayi berumur 1 bulan. Apabila diberikan pada anak berumur lebih dari 3 bulan maka dianjurkan untuk melakukan uji sensitivitas terhadap mikobakteria, atau uji tuberculin (mantoux test) terebih dahulu. Vaksin BCG cukup diberikan satu kali saja tidak memerlukan ulangan, sebab vaksin BCG berisi kuman yang masih hidup sehingga antibodi yang dihasilkannya tinggi terus.
Cara pemberian vaksin BCG adalah dengan penyuntikan secara intradermal (ke dalam kulit). Penyuntikan dilakukan di daerah lengan kanan atas dengan dosis pemberian vaksin BCG pada bayi adalah 0,05 mL. Tanda bahwa imunisasi BCG berhasil adalah munculnya bisul kecil di daerah bekas suntikan yang dalam waktu 2 - 4 minggu kemudian menjadi bernanah dan akan sembuh sendiri dalam waktu 2 - 5 bulan dengan meninggalkan luka parut berdiameter 2 - 10 mm.
Efek Samping Vaksin BCG
Karena cara pemberiannya dengan penyuntikan ke dalam kulit yang penuh dengan reseptor syaraf, maka suntikan akan terasa lebih sakit dibandingkan imunisasi lainnya, oleh karena itu biasanya bayi rewel setelah imunisasi BCG.
Reaksi lokal yang timbul setelah imunisasi BCG yaitu pembengkakan kecil, merah, lembut biasanya timbul pada bekas suntikan, yang kemudian akan bernanah dan meninggalkan luka parut.
Kadang-kadang dapat timbul pembesaran kelenjar getah bening pada daerah ketiak dalam waku timbul 2 - 4 bulan setelah imunisasi. Sangat jarang sekali pembesaran kelenjar getah bening tersebut dapat menjadi bisul bernanah.
Kontraindikasi
Beberapa keadaan yang menyebabkan tidak diperbolehkannya imunisasi BCG yaitu:
- Bila hasil tes mantoux menunjukkan reaksi positif (> 5 mm)
- Menderita sakit tuberkulosis atau pernah sakit tuberkulosis
- Menderita infeksi HIV atau dengan risiko tinggi infeksi HIV
- Menderita penyakit keganasan sumsum tulang
- Menderita penyakit keganasan sel darah putih
- Menderita infeksi kulit yang luas
- Sedang meminum obat imunosupresi
- Sedang mendapat radioterapi
Bayi yang kelihatannya sehat belum tentu kebal terhadap serangan penyakit berbahaya. Dengan membawa bayi kita ke posyandu atau tempat pelayanan kesehatan lainnya untuk mendapat imunisasi lengkap sesuai jadwal berarti kita telah memberikan wujud kasih sayang dan tanggung jawab kita dalam melindungi buah hati tercinta.