Banyak sekali jenis makanan enak yang harus dihindari karena memiliki kolesterol yang tinggi. Mulai dari telur mata sapi hingga cumi goreng tepung, semuanya harus dibatasi konsumsinya, terutama jika usia anda sudah memasuki usia lebih dari 40 tahun apalagi jika Anda memiliki riwayat darah tinggi atau sakit jantung.
Tapi, tahukah Anda apa yang dimaksud dengan kolesterol tinggi? Tahukah apa yang dimaksud masyarakat “ jangan makan jeroan banyak-banyak, nanti kolesterol”. Tentu saja kolesterol yang dimaksud bukanlah nama suatu penyakit, namun kolesterol tersebut lebih mengarah kepada kadar kolesterol dalam darah yang tinggi.
Umumnya kadar kolesterol dalam darah normal manusia adalah kurang dari 200mg/dL. Maka jika kolesterol total Anda lebih dari 200mg/dL maka dikatakan Anda memiliki kolesterol yang tinggi.
Apa itu Kolesterol?
Kolesterol adalah senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi tubuh di dalam liver dari makanan berlemak yang kita makan. Kolesterol diperlukan tubuh untuk membuat selaput sel, membungkus serabut saraf, membuat berbagai hormon dan asam tubuh.
Kolesterol tidak dapat diedarkan langsung oleh darah karena tidak larut dalam air. Untuk mengedarkannya, diperlukan molekul “pengangkut” yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu high density lippoprotein (HDL) dan low density lippoprotein(LDL).
Kolesterol Jahat dan Kolesterol Baik
Mungkin anda pernah mendengar istilah kolesterol baik dan kolesterol jahat, namun, apakah Anda mengerti mana kolesterol baik dan yang mana kolesterol jahat? Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai keduanya.
Kolesterol LDL (Kolesterol Jahat)
Kadar LDL (kolesterol jahat) yang terlalu tinggi di dalam darah, perlahan-lahan dapat menyebabkan penyumbatan arteri yang mengarah pada jantung dan otak. LDL membentuk plak, atau dinding yang dapat mempersempit arteri dan membuatnya kurang fleksibel. Kondisi ini dikenal sebagai aterosklerosis. Jika arteri menyempit, serangan jantung atau stroke dapat terjadi. Kadar LDL (“Kolesterol Jahat”), kurang dari 100 : optimal, 100-129 : mendekati optimal, 130-159 : batas normal tertinggi, 160-189 : tinggi, lebih dari 190 : sangat tinggi.
Kolesterol HDL (Kolesterol Baik)
Kolesterol HDL dikenal sebagai kolesterol “baik”, karena tingkat HDL yang tinggi mampu melindungi terhadap serangan jantung. Sekitar seperempat hingga sepertiga kolesterol darah terdiri atas high-density lipoprotein (HDL). Rendahnya tingkat HDL (kurang dari 40 mg/dL) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. HDL cenderung membawa kolesterol jahat dari arteri kembali ke hati. Kadar HDL (“Kolesterol Baik”), kurang dari 50 (wanita)/ 40 (pria) : normal, lebih dari 60 : tinggi
Trigliserida
Trigliserida adalah lemak yang dibuat dalam tubuh. Peningkatan trigliserida disebabkan oleh kelebihan berat badan/obesitas, kurang olahraga, merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan diet yang sangat tinggi karbohidrat. Orang dengan trigliserida tinggi seringkali memiliki tingkat kolesterol total yang juga tinggi, termasuk tingkat LDL (jahat) tinggi dan HDL (baik) rendah. Banyak orang dengan penyakit jantung dan/atau diabetes juga memiliki kadar trigliserida yang tinggi. Kadar Trigliserida, kurang dari 150 : normal, 150-199 : batas normal- tinggi, 200-499 : tinggi, sama atau lebih dari 500 : sangat tinggi.
Gejala Tingginya Kolesterol dalam Darah
Tidak ada tanda maupun gejala khusus yang ditimbulkan jika seseorang memiliki kondisi ini. Gejalanya bisa bervariasi dari kesemutan, sakit kepala, pegal-pegal wajah memerah, mudah marah dan bahkan nyeri dada.
Melakukan pemeriksaan kadar HDL dan LDL merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda mempunyai kadar kolesterol tinggi atau masih dalam batas normal.
Banyak orang yang tidak tahu bahwa dirinya mengalami kondisi ini, terlebih jika ia tidak pernah memeriksakannya. Biasanya ia tahu bahwa dirinya punya kondisi ini bersamaan dengan diagnosis penyakit lain, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, atau stroke. Tentu, ini sudah telat untuk mencegah penyakit tersebut muncul.
Bahaya Tingginya Kolesterol dalam darah
Kolesterol tinggi bisa menyebabkan aterosklerosis, di mana penumpukan plak lemak terjadi di dinding pembuluh darah arteri. Hal ini bisa menyumbat aliran darah sebagian atau seluruhnya dan menyebabkan penyakit jantung koroner.
Jika aterosklerosis terjadi pada pembuluh darah arteri yang memasok darah ke jantung (arteri koroner), Anda mungkin akan merasa nyeri dada (angina) dan gejala penyakit jantung koroner lainnya.
Seiring waktu, plak bisa pecah dan menyebabkan gumpalan darah terbentuk di permukaan plak. Jika gumpalan darah cukup besar, hal ini bisa menghalangi aliran darah ke jantung dan membuat otot jantung kekurangan oksigen. Jika aliran darah tidak pulih dengan cepat, bagian otot jantung mulai mati dan serangan jantung bisa terjadi.
Plak juga bisa terbentuk di pembuluh darah arteri pada bagian tubuh lain, selain jantung, seperti pembuluh darah arteri yang membawa darah kaya oksigen ke otak dan anggota badan. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah tersumbat dan mengakibatkan masalah, seperti penyakit arteri karotid, penyakit arteri perifer, dan stroke.
Untuk itu, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan profil lipid secara rutin setiap 6 bulan sekali guna mencegah perkembangan penyakit kronis yang bisa disebabkan oleh kondisi tersebut. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati!
Pagi dok.saya dyah umur saya 19 tahun. 2 hari belakangan ini saya mengalami BAB di sertai darah merah tapi enggak ada rasa sakit saya juga enggak merasa kalau saya sakit dan seminggu yang lalu saya memang mengalami susah BAB. Menurut dokter apa diagnosis bagi saya. Saya mohon bantuannya dok. Hal...