Kanker prostat adalah jenis kanker yang mengintai para pria, terutama yang usianya sudah tergolong lanjut. Jenis kanker ini berkembang di kelenjar prostat, yang termasuk dalam sistem reproduksi pria. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kanker prostat dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Nah, untuk mencegah kanker prostat, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan mulai dari sekarang.
Kiat mencegah kanker prostat sebelum terlambat
1. Dapatkan berat badan ideal dengan rutin olahraga
Pria yang memiliki indeks massa tubuh (IMT atau Body Mass Index) lebih dari 30 atau tergolong obesitas, memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker prostat. Jadi, jika kebetulan Anda tergolong obesitas, sebaiknya segera turunkan berat badan Anda dari sekarang.
Hindari melakukan diet ekstrem supaya berat badan cepat turun. Sebaiknya lakukan penurunan berat badan sedikit demi sedikit tapi konsisten, dengan cara rutin berolahraga dan makan makanan rendah kalori setiap hari.
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga atau latihan fisik rutin setiap hari dapat membantu menurunkan risiko kanker prostat. Jika Anda rasanya tak sanggup melakukan olahraga berat, Anda bisa memilih latihan fisik ringan yang bisa dilakukan sambil beraktivitas setiap hari.
Misalnya saja, gunakan tangga dibanding lift saat di kantor supaya tubuh tetap bergerak aktif. Atau bisa juga dengan menggunakan toilet di lantai yang berbeda supaya Anda banyak berjalan. Lakukan kebiasaan ini setidaknya 30 menit setiap hari.
Baca juga: Menghitung Berat Badan Ideal Bisa dengan 2 Cara Ini
2. Kurangi konsumsi makanan hasil olahan susu
Susu, keju, dan yoghurt merupakan jenis produk olahan susu sapi yang sebaiknya Anda hindari, jika tak ingin risiko terkena kanker prostat meningkat. Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria yang rutin mengonsumsi produk olahan susu berisiko lebih besar terkena kanker prostat.
Jika Anda ingin minum susu, beralihlah ke susu kedelai yang lebih aman bagi kesehatan.
3. Perbanyak makan buah dan sayuran setiap hari
Buah dan sayuran mengandung vitamin dan nutrisi lengkap yang bermanfaat untuk mencegah kanker prostat. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mulai rutin mengonsumsinya setiap hari.
Selain itu, makan buah dan sayuran juga akan membuat Anda lebih cepat kenyang. Alhasil, Anda tak lagi akan menambah porsi makan yang mungkin dipenuhi makanan tinggi akan lemak.
4. Perbanyak makan tomat dan buah yang berwarna merah lainnya
Tomat, semangka, serta buah dengan warna merah lainnya mengandung zat likopen, zat yang dikenal berfungsi sebagai antioksidan. Sebagaimana yang Anda tahu, antioksidan sangat dibutuhkan untuk membasmi sel-sel tubuh yang rusak dan berpotensi berubah menjadi sel kanker.
Semakin merah warna buah tersebut, maka kadar zat likopen yang terkandung di dalamnya pun semakin banyak.
Baca Selengkapnya: Manfaat dan Sumber Makanan yang Kaya Antioksidan
5. Ganti asupan lemak hewani jadi lemak nabati
Konsumsi makanan yang mengandung lemak hewani dianggap sebagai salah satu penyebab meningkatnya risiko kanker prostat. Bila Anda menyukai makanan yang mengandung lemak hewani setiap hari, sebaiknya menggantinya dengan lemak nabati.
Misalnya, Anda yang selama ini rutin menggunakan mentega untuk memasak, beralihlah menggunakan minyak zaitun.
6. Berhenti merokok mulai dari sekarang
Kandungan nikotin dalam rokok merupakan salah satu zat pemicu kanker prostat pada pria. Jika Anda masih sayang dengan kesehatan diri sendiri, sebaiknya hentikan kebiasaan merokok dari sekarang.
Dibandingkan dengan pria yang tak merokok, pria perokok berisiko tinggi kehilangan nyawa disebabkan oleh kanker prostat. Tak ada kata terlambat, segera jauhi rokok mulai sekarang.
Kanker prostat tidak hanya membuat Anda merasa sakit saat buang air kecil, tapi juga menyebabkan disfungsi ereksi. Untuk mencegah kanker prostat, sebaiknya terapkan pola hidup sehat sejak dini. Mulai dari mengonsumsi makanan kaya nutrisi, rajin olahraga, hingga berhenti merokok agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari perkembangan sel kanker.
Baca Juga: Jangan Abaikan 10 Ciri-ciri Kanker Prostat Berikut Ini!
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.