Kebiasaan makan makanan manis, malas menggosok gigi, dan tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan beberapa penyebab yang dapat menimbulkan masalah gigi dan menimbulkan sakit gigi. Oleh karena itu, kebiasaan menyikat gigi sebanyak 2 kali sehari, menggunakan flossing atau benang gigi untuk membersihkan gigi, serta menggunakan obat kumur mungkin sudah dianggap cukup untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Namun apakah Anda benar-benar sudah mengetahui apa saja yang harus dilakukan guna menjaga kebersihan gigi? Apakah Anda yakin bahwa yang dilakukan sudah benar membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut? Coba simak penjelasannya di bawah ini.
Inilah 5 Fakta Kebersihan Gigi yang Mungkin Belum Diketahui
1. Sikat gigi bukanlah alat pembersih gigi yang utama
Sebagian besar orang mungkin termasuk Anda telah menganggap bahwa menyikat gigi adalah metode membersihkan gigi yang paling efektif untuk melenyapkan plak dan sisa makanan yang menempel di gigi. Namun faktanya, bakteri-bakteri dari zat gula yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi akan menimbulkan plak di lapisan enamel gigi di mana bakteri tersebut akan memproduksi zat asam melalui lapisan enamel gigi.
Untuk menetralisir keberadaan zat asam pada lapisan enamel gigi tidak cukup hanya sekedar menyikat gigi saja, karena faktanya yang mampu menetralisir asam dalam mulut adalah air liur. Air liur akan berfungsi dalam membantu membilas asam dan juga menetralisir proses pengasaman yang terjadi di gigi Anda.
Selain itu, air liur juga bermanfaat untuk melawan bahaya gula. Apalagi jika mulut mengalami kekeringan di mana produksi air liur hanya sedikit sehingga memberikan tanda bahwa ada bahaya yang bisa mengancam kebersihan gigi dan mulut. Untuk mengatasinya, Anda disarankan untuk mengonsumsi air mineral cukup banyak supaya mulut memiliki jumlah air liur yang cukup.
Baca juga: Apakah Anda Tahu Cara Sikat Gigi yang Benar?
2. Cemilan bisa merusak gigi
Berbagai macam camilan umumnya mengandung cukup banyak gula dan karbohidrat. Kedua kandungan tersebut mampu menghasilkan asam di lapisan luar gigi Anda, maka dari itu kebiasaan ngemil atau mengonsumsi camilan secara tak sadar dapat menyebabkan gigi berlubang dalam waktu singkat.
Tak hanya makanan yang bersifat manis saja, tetapi makanan asam juga dapat merusak gigi. Untuk itu, jika ingin mengonsumsi makanan asam, konsumsilah makanan lain secara bersamaan. Untuk membersihkan sisa gula dalam mulut dibutuhkan waktu cukup lama yaitu sekitar 20 menit karena selama itu pula bakteri sangat aktif mengubah zat gula menjadi asam dan akan dinetralkan oleh air liur.
Namun jika Anda terus-menerus ngemil, asam dalam mulut tidak bisa dinetralisir dan akan menyebabkan plak pada gigi. Plak tersebut akan mengakibatkan demineralisasi gigi atau berkurangnya larutnya lapisan gigi.
3. Kandungan fluoride pada pasta gigi tak selalu baik
Anggapan manfaat fluoride dalam pasta gigi yang mampu menguatkan gigi dan memutihkan gigi tidak selalu benar. Apabila gigi terlalu banyak terkena fluoride justru gigi akan mudah rusak dan kekuatan tulangnya akan berkurang. Oleh karena itu, pastikan agar anak-anak tidak menelan pasta gigi saat menggosok gigi dan diajarkan untuk berkumur lalu membuangnya.
Apabila tak sengaja tertelan maka fluoride akan berbahaya bagi tubuh dan menyebabkan fluorosis yang diawali dengan munculnya titik putih dan akhirnya menjadi kecokelatan. Fungsi organ vital dalam tubuh dan kelenjar tiroid juga mungkin akan mengalami gangguan jika tubuh terlalu banyak kandungan fluoride.
4. Kebiasaan berkumur setelah sikat gigi tidak selalu diperlukan
Seorang dokter berpendapat bahwa sebaiknya setelah sikat gigi tidak perlu untuk berkumur. Walaupun sebenarnya hal tersebut terkadang sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang karena dengan berkumur dianggap mampu membersihkan sisa busa dari sikat gigi.
Fluoride mampu menguatkan lapisan gigi Anda dengan lebih baik jika tidak dibilas karena zat ini akan menempel di gigi dalam 20-30 menit setelah diaplikasikan ke gigi. Namun hal ini memang terkadang akan membuat sebagian orang akan merasa jorok/jijik apabila tidak membilasnya sehingga ada pula yang menggunakan varnish (penambah fluoride) atau pasta gigi berbentuk gel.
5. Kesehatan gigi mencerminkan kesehatan seluruh tubuh
Sebuah survei menunjukkan bahwa terdapat 1 dari 7 orang dewasa (usia 35-44 tahun) mengalami penyakit gusi. Hal ini sering dihubungkan dengan berbagai gangguan kesehatan, misalnya penyakit jantung, stroke, serta diabetes.
Kesehatan mulut dan gigi adalah salah satu bagian yang menyatu dengan kondisi kesehatan tubuh lainnya. Jika terkena penyakit gusi, seseorang akan lebih beresiko terhadap penyakit lainnya juga. Termasuk ibu hamil yang memiliki gangguan kesehatan gusi juga rentan terhadap kelahiran prematur. Maka dari itu, ada kaitan penting antara kesehatan rongga mulut dengan kesehatan organ tubuh lainnya secara keseluruhan.
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Gigi yang Sering Terjadi
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.