Ada banyak golongan obat yang biasa digunakan untuk mengatasi masalah hipertensi, salah satunya obat dari golongan Angiotensin II Receptor Blocker (ARB). Angiotensin II Receptor Blocker (ARB) pada waktu akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan mengenai obat untuk pengobatan hipertensi. Cara kerja ARB adalah dengan cara memblokade secara selektif pada ikatan angiotensin II dengan reseptornya yang terdapat pada target organ, sehingga effek Angiotensin II akan dihambat oleh obat ARB.
Oleh karena itu perlu mengetahui lebih jauh mengenai obat ini sehingga penggunaannya dapat tepat mengenai sasaran tanpa atau sedikit menimbulkan efek samping yang merugikan. Khususnya pada artikel ini akan membahas salah satu obat dari golongan ARB yaitu Irbesartan. Berikut penjelasan lebih dalam mengenai irbesartan dibawah ini...
Mengenai Obat Irbesartan
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Angiotensin II receptor blocker (ARB)
Manfaat Obat Irbesartan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Irbesartan merupakan salah satu obat dari golongan ARB. Irbesartan adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi dengan cara menghambat efek zat kimia yang disebut angiotensin II.
Irbesartan juga bisa membantu penderita nefropati diabetik, penderita kerusakan saraf akibat diabetes yang memiliki tekanan darah tinggi karena obat ini memiliki fungsi melindungi ginjal.
Obat Irbesartan bekerja dengan cara menghambat efek zat kimia yang disebut angiotensin II, Pembuluh darah bisa menyempit akibat pengaruh angiotensin II dan irbesartan berfungsi menghambat efek tersebut, melebarkan pembuluh darah, dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah.
Berapa dosis penggunaan obat Irbesartan?
Dosis pemberian obat Irbesartan tergantung dari penyakit yang mendasarinya, seperti pemberian dosis pada penyakit berikut:
Hipertensi: pada penderita hipertensi dapat diberikan dosis 150 mg, sekali sehari, dengan dosis maksimal 300 mg per hari. Pada pasien berusia 75 tahun ke atas, dosis awal yang diberikan adalah 75 mg, sekali sehari.
Nefropati diabetik: dosis awal pada penderita nefropati diabetik yaitu 150mg, sekali sehari. Bila diperlukan dosis ini dapat di tingkatkan menjasi 300 mg, sekali sehari.
Apa saja efek samping pada obat Irbesartan?
Sama seperti halnya obat-obatan lainnya. obat Irbesartan juga dapat menyebabkan beberapa efek samping. Beritahu dokter jika gejala-gejala menjadi parah atau tidak kunjung hilang, berikut gejala dan tanda-tandanya:
• Diare
• Perut mulas
• Kelelahan yang berlebihan
• Gangguan pencernaan
• Pusing
• Nyeri otot dan sendi
Beberapa efek samping bisa menjadi serius. Jika Anda mengalami salah satu gejala dan tanda-tanda seperti dibawah ini, hubungi dokter segera:
• Pembengkakan pada wajah tenggorokan, lidah, bibir, mata, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah
• Suara serak
• Kesulitan bernapas atau menelan
• Rasa seperti mau pingsan
Interaksi Obat Irbesartan
Obat irbesartan dapat menyebabkan beberapa interaksi jika dikonsumsi dengan obat lainnya, seperti:
- Jika digunakan dengan aliskiren dapat meningkatkan efek gangguan hiperkalemia, gangguan ginjal dan penurunan tekanan darah.
- Jika digunakan dengan kalium atau diuretik hemat kalium dapat meningkatkan kondisi hyperkalemia.
- Jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid dapat mengurangi efektivitas obat irbesartan.
- Dapat menyebabkan keracunan obat.
Perhatian dan Peringatan
Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengkonsumsi obat Irbesartan:
• Hindari penggunaan obat Irbesartan ini pada wanita hamil, menyusui dan wanita yang berencana untuk memiliki anak, karena obat ini dapat meningkatkan resiko kecacatan dan kematian pada janin.
• Harap waspada penggunaan obat ini bagi yang mengalami gangguan otot atau katup jantung, dan penderita gangguan ginjal yang memiliki hambatan suplai darah ke ginjal.
• Jangan mengemudi, mengoprasikan mesin atau melakukan aktivitas yang berat saat mengkonsumsi obat ini.
• Penggunaan obat bius dalam pengaruh irbesartan bisa menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah atau hipotensi, itu sebabnya Anda harus memberi tahu petugas medis jika menjalani perawatan gigi atau operasi. Oleh karena itu perlu pengawasan ketat pada penggunaan obat ini pada saat melakukan operasi.
• Beritahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap obat Irbesartan, obat-obatan lain, atau salah satu bahan dalam tablet irbesartan.
Penting untuk Anda sebelum menggunakan obat ini untuk memberi tahu dokter riwayat penyakit Anda dan riwayat lainnya sebelumnya, hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam pemberian dosis obat. Pada umumnya Irbesartan mengontrol tekanan darah tinggi tetapi tidak menyembuhkan penyakit. Mungkin diperlukan dua minggu untuk melihat manfaat keseluruhan dari mengonsumsi obat ini.
Lanjutkan mengonsumsi obat ini meskipun jika keadaan Anda sudah merasa baik. Jangan berhenti mengonsumsi obat tanpa berbicara dengan dokter. Segera hentikan pemakaian dan hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi, seperti membengkaknya wajah atau mulut.