Jamur biasanya hidup dan tumbuh di daerah yang lembab pada daerah tubuh, di mana permukaan kulit saling bertemu seperti pada celah antara jari-jari kaki, di daerah genital, dan di bawah payudara.
Infeksi kulit jamur yang umum disebabkan oleh ragi seperti Candida atau Malassezia furfur atau dermatofita, dll. Banyak jamur semacam itu hanya hidup di lapisan epidermis paling atas (stratum corneum) saja dan tidak menembus lebih dalam.
Orang yang gemuk biasanya lebih mungkin terkena infeksi jamur karena memiliki lipatan kulit yang berlebihan, terutama jika kulit di dalam lipatan menjadi teriritasi dan terurai. Penderita diabetes juga cenderung lebih rentan terhadap infeksi jamur.
Infeksi jamur biasanya diobati dengan obat antijamur, biasanya dengan obat antijamur yang diterapkan langsung ke daerah yang terkena atau disebut dengan obat topikal. Obat-obatan topikal dapat termasuk krim, gel, lotion, larutan, atau sampo. Obat antijamur juga ada yang dapat diminum.
Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu obat yang biasa digunakan dalam mengatasi suatu infeksi jamur. Obat tersebut yaitu obat Isoconazole. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping obat Isoconazole. Selamat membaca.
Mengenai Isoconazole
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Krim vagina
Kandungan:
Obat antijamur
Kegunaan obat Isoconazole
Obat Isoconazole adalah obat antijamur azole yang memiliki efektivitas yang mirip dengan obat clotrimazole dalam pengobatan infeksi kaki (kadas, kurap), infeksi jamur kulit dan vagina. Obat ini juga aktif terhadap beberapa bakteri gram positif.
Obat Isoconazole merupakan agen antimikroba spektrum luas dengan aktivitas antibakteri antimikotik dan gram positif yang sangat efektif, laju penyerapan yang cepat dan potensi paparan sistemik yang rendah.
Dosis obat Isoconazole
Obat Isoconazole merupakan obat yang tersdia dalam bentuk topikal dan sebagai alat kontrasepsi dewasa. Berikut dosis obat Isoconazole yang biasa diberikan:
Dosis Topikal /Penerapan pada Kulit untuk Infeksi jamur kulit
Dewasa: Diaplikasikan sebagai krim 1% atau 2% pada daerah yang terkena.
Dosis untuk Mikosis vagina
Dewasa: Sebagai alat pencegah kehamilan: 600mg sebagai dosis tunggal atau 300mg sekali sehari selama 3 hari. Sebagai krim vagina 1%: oleskan sekali sehari selama 7 hari.
Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.
Efek samping obat Isoconazole
Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama.
Seperti halnya dalam penggunaan obat Isoconazole yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:
- Reaksi lokal termasuk rasa terbakar dan gatal pada kulit
- Pertumbuhan berlebih dari organisme yang tidak rentan
Jika setelah menggunakan obat Isoconazole terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Interaksi Obat
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Konsultasikan pada dokter atau apoteker apabila sedang mengkonsumsi obat-obatan lainnya.
Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Perhatian dan Peringatan
Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Isoconazole atau riwayat alergi obat-obatan lainnya.
Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Isoconazole.
Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui. Konsultasikan kembali ke dokter mengenai manfaat dan efek samping penggunaan obat ini pada kondisi tersebut.
Penggunaan obat ini dapat merusak kontrasepsi karet atau lateks dan tindakan kontrasepsi tambahan diperlukan selama administrasi lokal.
Gunakanlah sampai habis dosis yang diresepkan oleh dokter meskipun Anda sudah merasa lebih baik dan gejala dari infeksi jamur tersebut sudah mulai menghilang. Menghentikan dosis secara tiba-tiba akan berisiko terjadinya peradangan dari infeksi jamur yang terus tumbuh.
Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.