Forane (isoflurane, USP), cairan nonflammable yang diberikan dengan penguapan, adalah obat yang digunakan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum. Obat Isoflurane menghasilkan induksi anestesi cepat dan pemulihan yang cepat. Seperti kebanyakan obat anestesi umum lainnya, mekanisme aksi Isoflurane belum diketahui secara jelas. Namun diketahui bahwa Isoflurane mengurangi sensitivitas nyeri (analgesia) dan melemaskan otot.Nama kimia obat ini yaitu, 1-chloro-2, 2, 2-trifluoroethyl difluoromethyl ether yang bersifat tidak berwarna dan tidak mudah terbakar. Senyawa ini cenderung mengikat GABA, glutamat dan reseptor glisin, namun memiliki efek berbeda pada masing-masing reseptor. Obat ini mempotensiasi aktivitas reseptor glisin, yang menurunkan fungsi motorik. Obat ini juga menghambat aktivitas reseptor di subtipe reseptor glutamat NMDA. Isoflurane menghambat konduksi pada saluran potassium yang diaktifkan. Isoflurane juga mempengaruhi molekul intraselular, mengaktifkan kalsium ATPase dengan meningkatkan fluiditas membran. Senyawa ini berikatan dengan subunit D ATP synthase dan NADH dehydrogenase.Sama seperti semua anestesi inhalasi, obat ini menginduksi penekanan aktivitas saraf pusat dan metabolisme serebral yang tergantung dosis yang digunakan. Obat ini juga meningkatkan tekanan cairan serebrospinal karena vasodilatasi serebral, menyebabkan depresi pernapasan yang bergantung dosis dan respons ventilasi yang menurun terhadap karbon dioksida.Penurunan tekanan darah yang terjadi selama anestesi Isoflurane sebagian besar disebabkan oleh dilatasi arteri dan vena perifer, sedangkan denyut jantung dan curah jantung terjaga dengan baik.Isoflurane memiliki efek minimal pada konduksi atrioventrikular. Dibandingkan halothane, obat anestesi ini menyebabkan sensitisasi jantung terhadap efek aritmia katekolamin secara signifikan lebih sedikit/kecil.
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Isoflurane dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Inhalation solution 100 mL atau 250 mL
Indikasi
Kegunaan Isoflurane adalah untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum. Penerapannya dalam anestesi obstetri belum ada data yang cukup mendukung.
Kontra indikasi
- Kontaindikasi terhadap pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap Isoflurane atau agen halogenasi lainnya.
- Kontraindikasi untuk pasien yang memiliki kerentanan genetik yang diketahui atau dicurigai terhadap hipertermia ganas.
- Tidak boleh digunakan pada pasien yang mengalami ikterus dan / atau demam yang tidak dapat dijelaskan setelah pemberian Isoflurane atau anestesi halogenasi lainnya, atau riwayat ikterus yang tidak dapat dijelaskan setelah terpapar sebelumnya dengan halothane.
- Kontraindikasi untuk penderita porfiria.
Efek samping Isoflurane
Berikut adalah beberapa efek samping Isoflurane :
- Efek samping obat ini pada umunya serupa dengan efek samping agen anestesi halogenasi lainnya diantaranya hipotensi, depresi pernapasan dan aritmia.
- Efek samping ringan lainnya seperti peningkatan jumlah sel darah putih dan juga menggigil, mual dan muntah selama periode pasca operasi.
- Obat ini juga dikaitkan dengan terjadinya hiperkalemia perioperatif.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut :
- Penggunaan agen anestesi inhalasi telah dikaitkan dengan peningkatan kadar kalium serum yang dapat mengakibatkan aritmia jantung dan kematian pada pasien anak selama periode pasca operasi. Meskipun kejadian ini sangat langka, intervensi dini dan agresif untuk mengobati hiperkalemia dan aritmia resisten sangat direkomendasikan, termasuk evaluasi lanjutan untuk penyakit neuromuskular laten.
- Pada individu yang rentan, dapat memicu keadaan hipermetolik otot skelet yang menyebabkan permintaan oksigen tinggi dan sindrom klinis yang dikenal sebagai hipertermia ganas. Sindrom ini mencakup gejala nonspesifik seperti kekakuan otot, takikardia, takipnea, sianosis, aritmia, dan tekanan darah yang tidak stabil. Peningkatan metabolisme keseluruhan dapat tercermin oleh munculnya suhu tubuh yang tinggi dan peningkatan penggunaan sistem penyerapan CO2. Jika hal ini terjadi, penggunaan obat bisa dihentikan.
- Perhatian khusus harus diberikan saat pemberian pada pasien dengan gangguan fungsi hati
- Obat ini adalah arteri dilator koroner dan sistemik yang kuat. Oleh karena itu harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit arteri koroner. Secara khusus, pasien dengan iskemia subendokard mungkin lebih rentan.
- Tidak diketahui apakah obat ini diekskresikan dalam susu manusia. Kehati-hatian harus dilakukan saat menggunakan Isoflurane untuk ibu menyusui.
- Seperti halnya obat anestesi umum poten lainnya, obat ini hanya boleh diberikan oleh tenaga medis yang profesional.
- Sama seperti penggunaan agen anestesi umum lainnya, obat ini dapat menyebabkan penurunan fungsi intelektual selama 2 atau 3 hari setelah anestesi. Selain itu juga menyebabkan perubahan kecil dalam suasana hati dan gejala mayor sampai 6 hari setelah pemberian.
- Seperti halnya semua anestesi, obat ini mengganggu kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Disarankan untuk menunggu 24 jam sebelum mengemudi atau mengoperasikan mesin.
Penggunaan Obat Isoflurane Untuk Ibu Hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Isoflurane kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung Isoflurane untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat Isoflurane jika digunakan bersamaan dengan obat-obat lain :
- Pemberian adrenalin (epinefrin) melalui rute apapun, dan beberapa obat β-sympathomimetic lainnya selama anestesi Isoflurane dapat menyebabkan aritmia supraventrikular atau ventrikel.
- Dapat menyebabkan hipotensi pada pasien yang menerima terapi bersamaan dengan antagonis kalsium, terutama golongan dihidropiridin.
- Pasien yang menerima terapi kronis dengan vasodilator lainnya, misalnya inhibitor ACE (misalnya captopril, enalapril, lisinopril) atau antagonis α1-adrenoreseptor (misalnya prazosin) dapat mengalami hipotensi yang tidak dapat diprediksi dengan jenis anestesi apapun.
Dosis Isoflurane
Isoflurane diberikan dengan dosis sebagai berikut :Dosis dewasa untuk induksi dan perawatan anestesi umum
- Induksi : Awalnya, 0.5% v / v dengan oksigen atau oksigen dan nitrous oxide, ditingkatkan menjadi 1.5-3% v / v. Bedah anestesi biasanya diproduksi dalam waktu 10 menit.
- Pemeliharaan : 1-2.5% v / v dengan campuran oksigen dan nitrous oxide atau 1.5-3.5% v / v dengan oksigen saja.
- Untuk maintenance anestesi selama operasi caesar : 0.5-0.75% v / v dengan campuran oksigen dan nitrous oxide.
Terkait
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Isoflurane
- Obat yang termasuk anti histamine
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Isoflurane harus sesuai dengan yang dianjurkan.