Dengan meningkatnya jumlah kasus Coronavirus (Covid-19) di seluruh dunia termasuk Indonesia, beberapa kebijakan terus diupayakan untuk mengurangi dampak penyebaran virus yang semakin meluas.
Tidak hanya itu, untuk mempermudah penyebutan, beberapa istilah tentang virus Corona (Covid-19) juga bermunculan, mulai dari social distancing hingga ODP-PDP. Tetapi apakah Anda mengetahui arti dari istilah tersebut?
Booking Klinik Pemeriksaan Fisik via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket pemeriksaan fisik hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Untuk menghindari kesalahpahaman mengenai istilah tersebut bagi orang awam, berikut ini rangkuman dari Honestdocs terkait istilah yang sering digunakan terkait virus Corona (Covid-19).
9 Istilah Tentang Virus Corona Covid-19
Ada beberapa istilah asing yang juga digunakan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) terkait pandemi Covid-19. Berikut ini beberapa istilah medis terkait Covid-19 yang perlu diketahui:
Istilah dalam tahap penanganan virus Corona (Covid-19)
ODP (Orang dalam Pemantauan)
Yang termasuk ke dalam ODP adalah orang yang mengalami salah satu dari gejala awal virus Corona (Covid-19), seperti demam atau gangguan pernapasan ringan seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, ataupun sesak nafas dan pernah berpergian ke wilayah yang telah terdampak penyebaran virus Corona (Covid-19). Tahap ini juga berlaku bagi orang yang tidak menunjukkan gejala virus Corona (Covid-19) tetapi pernah melakukan kontak fisik dengan pasien positif virus Corona (Covid-19).
PDP (Pasien dalam Pengawasan)
PDP adalah orang yang pernah berpergian ke wilayah terdampak virus Corona (Covid-19) dan memiliki kemungkinan melakukan kontak langsung dengan pasien yang telah terkonfirmasi menderita virus Corona (Covid-19).
Selain itu, orang dalam kategori PDP tersebut juga memiliki gejala demam dan gangguan pernapasan, termasuk batuk, pilek, sesak nafas, dan disertai dengan gejala lain seperti demam. PDP sendiri juga dikenal dengan istilah suspect (suspek) tetapi dalam tahap ini belum bisa diketahui apakah hasil pemeriksaan pasien tersebut dinyatakan positif atau negatif, tetapi sudah diduga kuat terinfeksi virus Corona (Covid-19).
Untuk menghindari kemungkinan adanya penularan di orang sekitar, maka pasien ODP diwajibkan menjalani karantina mandiri (self quarantine) di rumah selama 14 hari tanpa melakukan kontak dengan orang lain. Sementara orang dalam kategori PDP akan diisolasi di rumah sakit rujukan untuk memantau perkembangan dan hasil pemeriksaan.
Confirmed case (Pasien positif Covid-19)
Seseorang yang dinyatakan positif Covid-19 (confirmed case) umumnya telah menjalani serangkaian tes pemeriksaan, seperti cek darah, rontgen paru, hingga swab. Setelah mendapat diagnosis tersebut, pasien akan menjalani isolasi dan proses perawatan di rumah sakit rujukan.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Dari beberapa pasien yang berhasil sembuh, mereka akan menjalani 2 kali pemeriksaan akhir untuk memastikan bahwa pasien telah benar-benar sembuh dan diperbolehkan pulang. Kondisi pemulihan bisa lebih cepat jika pasien memiliki daya tahan tubuh yang cukup baik dalam melawan infeksi virus Corona (Covid-19).
Baca Juga: Protokol Kesehatan Terkait Coronavirus (Covid-19) dari Kementerian Kesehatan RI
Istilah dalam hal penularan virus Corona (Covid-19)
Local transmission
Istilah tentang virus Corona (Covid-19) yang satu ini digunakan ketika seseorang atau penderita Covid-19 tertular virus Corona di dalam area tertentu di mana terdapat kasus positif Covid-19. Local transmission atau transmisi lokal disebut juga kasus perpindahan yang terjadi di dalam negeri.
Sebagai contoh, jika pasien A dinyatakan positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia, maka berarti penularannya juga terjadi di Indonesia sehingga perlu dilakukan pelacakan terhadap orang yang berada di sekitar pasien tersebut atau tempat yang pernah ia kunjungi.
Imported case
Imported case adalah kasus yang berasal dari luar negeri. Kondisi ini terjadi ketika seseorang dinyatakan positif virus Corona (Covid-19) ketika berada di dalam negeri, namun mengalami penularan ketika berada di luar negeri saat melakukan perjalanan di sana.
Herd immunity
Herd immunity atau kekebalan kelompok (komunitas) tertentu adalah kondisi di mana sebagian besar orang akan terlindungi atau kebal terhadap penyakit tertentu dan menimbulkan dampak perlindungan secara tidak langsung terhadap orang di luar kelompok tersebut.
Booking Klinik Pemeriksaan Fisik via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket pemeriksaan fisik hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Herd immunity pada virus Covid-19 sempat menjadi bahan perdebatan, tetapi jika hal itu dilakukan maka akan meningkatkan angka kematian jauh lebih besar dan cepat karena herd immunity membutuhkan kelompok orang yang sangat besar untuk menahan laju penyebaran. Herd immunity sendiri merupakan istilah yang umumnya dipakai dalam program vaksinasi atau imunisasi.
Istilah dalam hal mengurangi penyebaran virus Corona (Covid-19)
Social distancing
Social distancing atau dikenal sebagai physical distancing adalah istilah untuk menjaga jarak agar tidak saling berdekatan dengan jarak yang dianjurkan minimal 1 meter antar orang. Selain itu, disarankan pula untuk tetap tinggal di dalam rumah dan mengurangi berpergian ke tempat umum yang ramai dan berdesakan serta menghindari pertemuan yang melibatkan banyak orang.
Kebijakan penting tersebut harus disadari oleh setiap orang karena social distancing dapat mengurangi risiko paparan penyebaran virus Corona (Covid-19) antar manusia. Karena setiap orang memiliki kemungkinan menjadi pembawa 'carrier' virus Corona (Covid-19), hanya saja kondisinya bisa berbeda. Ada pula seseorang yang sebenarnya positif menderita virus Corona (Covid-19), tetapi karena memiliki sistem imun yang cukup baik sehingga tidak menunjukkan gejala.
Baca Juga: Pentingnya Social Distancing Agar Virus Corona Tak Makin Genting
Work from home
Istilah work from home tentu tidak asing bagi para pekerja startup, tetapi dalam kondisi pandemi yang terjadi saat ini, berbagai lembaga pemerintahan dan perusahaan swasta juga menerapkan kebijakan ini, termasuk anjuran dari sejumlah pemerintah daerah.
Work from home berarti bekerja dari rumah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko tertular virus Corona (Covid-19) ketika berada di kantor. Kebijakan ini tentu harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab oleh para pekerja untuk tetap produktif dalam menjalankan pekerjaan masing-masing di rumah.
Sama seperti bekerja dari rumah, anak sekolah juga mendapat tugas untuk dikerjakan di rumah agar tetap aktif belajar. Keputusan lainnya juga termasuk melakukan ibadah di rumah yang juga diambil oleh para pemuka agama sebagai bagian dari pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19).
Lockdown
Istilah ini digunakan oleh beberapa negara untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus Corona (Covid-19) yang lebih luas. Lockdown berarti menutup akses masuk maupun keluar dari dan ke suatu negara atau wilayah tertentu selama waktu tertentu.
Hal ini juga berlaku pada penutupan sejumlah fasilitas publik, seperti transportasi umum, sekolah, kantor, tempat ibadah, atau tempat keramaian lainnya sehingga aktivitas warga di luar rumah menjadi sangat terbatas hanya untuk keperluan tertentu saja.
Beberapa negara yang telah menerapkan kebijakan lockdown antara lain Italia, Spanyol, Perancis, Belanda, Filipina, dan Malaysia. Meski ada beberapa negara yang tidak menerapkan lock down, tetapi negara tersebut tetap membatasi perlintasan dari dan ke antar negara.
Bahkan wilayah China seperti Wuhan mengalami lockdown sekitar 50 hari dan baru saja kembali memulai aktivitas harian normal beberapa hari ini setelah dinyatakan tak ada lagi penderita baru Covid-19 dan telah dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah.
Rapid test
Rapid test merupakan salah satu cara cepat yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyebaran virus Corona (Covid-19). Setelah dipraktekkan di beberapa negara seperti Korea Selatan dan Jerman, rapid test berhasil mempercepat waktu penemuan banyak kasus positif, yakni sekitar 3 jam. Sementara di Indonesia sendiri secara umum hasilnya baru bisa diketahui dalam waktu 3 hari, tetapi pemerintah segera menjalankan rapid test secara massal.
Rapid test juga diperkirakan dapat memberikan hasil yang terbilang akurat karena pendeteksian virus dilakukan secara khusus terhadap fragmen RNA dan RNA SARS-COV-2 (Covid-19) yang merupakan jenis virus Covid-19. Selain penggunaan rapid test sebagai langkah pendeteksian awal, tetapi orang yang diduga terjangkit Covid-19 di Indonesia juga akan menjalani pemeriksaan melalui metode tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan metode swab pada tenggorokan.
Jaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat dari virus Corona (Covid-19) dengan rajin cuci tangan dengan sabun, kenakan masker pelindung, gunakan tisue ketika bersin atau batuk, dan hindari tempat keramaian. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dan minum air putih serta multivitamin.
Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, bersin, atau kondisi lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan. Untuk informasi atau laporan mengenai kasus Covid-19, bisa melihat di website resmi www.covid19.go.id atau menghubungi hotline Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) khusus COVID-19 di nomor 119 ext. 9. Pencegahan dan penanganan awal akan membantu mengurangi risiko bahaya atau komplikasi yang lebih parah.
Sekilas Mengenai Covid-19
Covid-19 atau penyakit yang disebabkan oleh virus Corona telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Virus tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan dengan gejala demam, batuk, bersin, sakit kepala, sesak nafas, nyeri dada, hingga menyebabkan pingsan.
Penularan virus bisa terjadi melalui batuk atau bersin, bersentuhan dengan penderita, serta menyentuh benda yang telah terkontaminasi karena virus dapat bertahan hingga 24 jam di permukaan benda. Untuk mencegah penyebaran virus Corona, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
Baca selengkapnya: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Coronavirus
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.