Suplemen, kadang dibutuhkan di kala kondisi tubuh sedang tidak fit. Hampir semua merk suplemen boleh dijual bebas di toko obat atau apotik, karena memang bukan golongan obat.
Tapi, meski dijual bebas, bukan berarti Anda bisa mengonsumsinya sembarangan, dicampur dengan obat ini atau itu, atau diminum bersamaan dengan suplemen lain. Bisa bahaya! Inilah beberapa suplemen yang berpotensi merusak kesehatan jika berinteraksi dengan obat atau suplemen lain.
Suplemen yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat & suplemen lain
Minyak ikan
Interaksi dengan obat: Jika dikonsumsi dengan obat penurun tekanan darah bisa memperkuat efek obat sehingga tekanan darah turun terlalu drastis. Konsumsi bersamaan dengan pil KB bisa menurunkan manfaat penurunan trigliserida minyak ikan.
Interaksi dengan suplemen lain: Mengonsumsi minyak ikan dosis tinggi bersama dengan suplemen herbal yang digunakan untuk memerlambat penyumbatan pembuluh darah (misalnya ginko biloba) dapat menyebabkan pendarahan.
Kalsium
Interaksi dengan obat: Kalsium dapat menghambat penyerapan banyak obat, salah satunya obat osteoporosis bifosfonat; antibiotik tetrasiklin dan kuinolon (seperti Cipro); dan obat hipotiroid levothyroxine.
Echinacea
Interaksi dengan obat: Kemampuan Echinacea untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dapat mengganggu obat yang menurunkan sistem kekebalan tubuh, seperti prednisone steroid.
Melatonin
Interaksi dengan obat: Suplemen melatonin dibuat untuk membantu Anda tertidur. Mereka yang mengalami insomnia atau jetlag karena perjalanan lintas negara atau benua, sering diresepkan suplemen melatonin. Jika diminum bersama dengan obat penenang dapat menyebabkan kantuk berlebihan.
Melatonin dapat memperlambat pembekuan darah, sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi bersamaan dengan obat antikoagulan seperti heparin atau warfarin (Coumadin) karena dapat meningkatkan peluang memar dan pendarahan.
Hindari menggunakan melatonin jika Anda sedang minum obat pengontrol tekanan darah, karena interaksi keduanya dapat meningkatkan tekanan darah.
Interaksi dengan suplemen lain: Minum melatonin dengan suplemen yang bersifat sedatif (menenangkan) seperti St. John's wort and valerian dapat memperkuat fungsi dan efek samping melatonin.
St. John's wort
Interaksi dengan obat: Mengonsumsi St. John's wort dengan obat anti-depresi dapat mengakibatkan naiknya kadar hormon serotonin di dalam tubuh Anda dan ini bisa berakibat serius, salah satunya adalah menimbulkan masalah jantung.
St John Wort dapat membuat pil KB kurang efektif, begitu juga jika dikonsumsi bersama obat migrain seperti sumatriptan dan zolmitriptan.
Vitamin D
Interaksi dengan obat: Vitamin D dapat mengurangi keampuhan obat penurun kolesterol jenis atorvastatin (Lipitor). Minum suplemen vitamin D bersama dengan obat yang bersifat diuretik dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan penumpukan kalsium di dalam tubuh Anda dan akhirnya menyebabkan masalah ginjal.
Teh hijau
Interaksi dengan obat: Meski cuma sedikit, vitamin K di dalam teh hijau bisa mengurangi fungsi obat-obatan pencegah pembekuan darah seperti kumarin atau warfarin.
Furanocoumarin
Interaksi dengan obat: Suplemen yang mengandung Furanocoumarin tidak dianjurkan dikonsumsi bersamaan waktunya dengan obat tekanan darah, kanker, dan penurun kolesterol statin, atau obat yang digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh pascatransplantasi organ.
Furanocoumarins bisa menghilangkan enzim yang bertugas memecah obat di dalam tubuh supaya bisa diserap oleh darah. Efek yang ditimbullkan Furanocoumarin berbeda-beda tergantung jenis obatnya.
Tapi secara umum dapat menyebabkan pendarahan di dalam perut, denyut jantung berdetak tidak normal, kerusakan ginjal, bahkan kematian secara mendadak.
Anda perlu tahu juga bahwa senyawa Furanocoumarin juga ada di dalam beberapa jenis sayur dan buah seperti jeruk, grapefruit, lemon, anggur serta delima dan seledri.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.