Pernahkah mendengar tentang wound dressing atau penutup luka? Saat ini sudah terdapat berbagai jenis wound dressing yang bisa dimanfaatkan untuk merawat berbagai jenis luka. Namun ternyata beda cara menutup luka juga membutuhkan perawatan yang berbeda.
Salah satu penggunaan wound dressing paling sering digunakan oleh penderita diabetes yang memiliki luka cukup besar. Pahami dulu jenis luka berdasarkan proses penyembuhan dan durasi waktu yang diperlukan untuk perawatan.
Secara garis besar, proses penyembuhan luka dapat dibagi menjadi dua, yakni luka akut dan luka kronis. Luka akut merupakan cedera pada kulit yang disebabkan karena operasi. Sedangkan luka kronis merupakan luka yang dalam proses penyembuhannya mengalami kegagalan dan tidak dapat diprediksi kapan luka itu bisa sembuh. Luka ini biasanya terjadi akibat luka bakar atau luka ulkus.
Baca juga: Cara Merawat Luka Setelah Operasi di Rumah
4 Tahapan penyembuhan luka
Normalnya proses penyembuhan luka dibagi menjadi 4 tahap yang normal dan saling berhubungan, yaitu:
- Tahapan pertama merupakan fase koagulasi dan hemostasis di mana tahapan ini terjadi setelah timbul luka yang bertujuan untuk menghentikan pendarahan
- Tahap kedua merupakan fase inflamasi di mana jaringan yang terluka akan mengalami inflamasi untuk mencegah infeksi
- Tahapan ketiga merupakan fase proliferasi di mana pada fase ini jaringan yang rusak akan memperbaiki dirinya sendiri untuk membentuk jaringan dan pembuluh yang baru
- Tahapan keempat atau terakhir merupakan fase dimana pembuluh dan jaringan baru yang sudah terbentuk akan lebih dimatangkan kembali
Fungsi perban untuk menutup luka
Penggunaan perban sebagai penutup luka sendiri bermanfaat untuk melindungi luka dari infeksi sekaligus membantu proses penyembuhan luka agar dapat berlangsung lebih cepat.
Terlebih lagi penutup luka memang dibuat khusus untuk bersentuhan langsung dengan luka, sementara perban dibuat khusus untuk menjaga agar wound dressing tetap berada pada posisinya dan tidak bergeser. Sebenarnya wound dressing memiliki beberapa fungsi berdasarkan jenis, tingkat keparahan, dan lokasi luka. Namun secara garis besar fungsi utamanya adalah untuk menutup luka agar tidak terinfeksi.
Di samping itu, wound dressing juga bermanfaat untuk menghentikan luka, mempercepat proses pembekuan darah, menyerap cairan, hingga memulai proses penyembuhan luka.
5 Jenis perban wound dressing
Saat ini wound dressing terdiri dari berbagai macam jenis yang bisa didapatka, namun secara garis besar wound dressing dapat dibedakan menjadi 5 dan disesuaikan dengan jenis lukanya, yaitu:
Film Dressing
Tipe perban film dressing dapat digunakan sebagai dressing utama maupun tambahan. Pada umumnya jenis perban yang satu ini sering digunakan pada area tubuh yang sering mengalami gesekan seperti pada tumit. Karena film dressing memiliki bahan yang tembus udara sehingga luka tidak terlalu lembab dan basah. Selain itu, penutup luka jenis ini bisa menjaga luka agar tetap kering dan mencegah kontaminasi bakteri.
Simple Island Dressing
Tipe perban simple island dressing biasanya hanya digunakan pada luka bekas jahitan dan pada umumnya di bagian tengah perban mengandung selulosa yang bermanfaat untuk menyerap cairan yang menembus keluar selama 24 jam pertama setelah tindakan operasi.
Non-adherent Dressing
Perban yang satu ini dibuat khusus agar tidak langsung menyentuh luka. Hal ini bertujuan agar saat perban dibuka tidak menimbulkan luka dan nyeri. Tak hanya itu, perban ini juga bertujuan untuk menghindari kerusakan pada jaringan baru yang terbentuk sehingga tidak menimbulkan luka baru.
Baca juga: 5 Cara Mengobati Memar dengan Cepat
Moist Dressing
Jenis perban moist dressing bermanfaat untuk menjaga kelembaban luka dengan cara menjaga kulit agar tidak kehilangan cairannya bahkan meningkatkan kelembapan pada area luka. Moist dressing dibagi lagi menjadi 2, yaitu hydrogel yang mengandung banyak air sehingga berbentuk seperti gel. Biasanya moist dressing digunakan pada luka yang mengandung jaringan mati sehingga dapat menghambat proses penyembuhan. Sementara moist dressing tipe hydrocolloid tidak mengandung air di dalamnya tetapi berperan sebagai menjaga kelembapan yang mungkin hilang akibat penguapan.
Absorbent Dressing
Perban jenis absorbent dressing sangat efektif untuk menyerap cairan yang keluar dari luka. Jadi perban yang satu ini lebih cocok digunakan pada luka yang basah. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi maserasi pada luka yang diakibatkan karena cairan yang terus keluar dari luka.
Ternyata penggunaan perban untuk penutup luka juga tak boleh dilakukan secara sembarangan karena penggunaan perban sebagai penutup luka (wound dressing) juga perlu disesuaikan dengan jenis lukanya. Untuk itu, pastikan Anda selalu merawat luka dengan baik dan benar, jika ada yang membuat ragu, tanyakan kepada dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.