Disamping alergi terhadap suatu makanan maupun minuman, sebagian orang juga bisa mengalami intoleransi. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh konsumsi makanan maupun minuman tertentu sehingga menimbulkan intoleransi dalam tubuh.
Zat makanan apa sajakah yang memicu timbulnya intoleransi tubuh? Yuk simak ulasannya berikut ini!
Apakah Intoleransi Makanan Itu?
Sebelumnya, tahukah Anda apakah itu intoleransi makanan? Ya, intoleransi makanan merupakan suatu kondisi dimana tubuh seseorang tidak mampu mencerna zat tertentu dari suatu makanan maupun minuman. Hal ini tidak ada kaitannya dengan respon imunitas atau sistem kekebalan tubuh seperti halnya alergi.
Melainkan, reaksi kimia yang terjadi antara makanan yang masuk dalam tubuh dengan kondisi pencernaan seseorang. Nah, ketika tubuh seseorang mengalami intoleransi makanan maupun minuman, maka akan timbul gejala tertentu setelah mengonsumsi makanan atau minuman tersebut.
Jenis Intoleransi Makanan yang Sering Terjadi
Lalu, jenis makanan apa sajakah yang sering menyebabkan intoleransi? Berikut ini adalah jenis intoleransi yang sering dialami oleh orang-orang.
Susu dan produknya
Susu dan berbagai produk susu sering menjadi salah satu jenis makanan dan minuman yang menyebabkan intoleransi. Berbagai produk olahannya seperti keju, mentega, yoghurt, dan es krim.
Gejala yang muncul ketika seorang intoleransi susu mengonsumsi makanan tersebut yaitu nyeri perut, diare, kembung, perut begah, hingga mual. Ada dua hal yang menyebabkan seseorang intoleransi terhadap susu yaitu akibat kandungan laktosa dan kasein. Berikut ini penjabarannya.
Intoleransi laktosa
Susu mengandung laktosa yang merupakan karbohidrat disakarida. Supaya dapat diserap oleh tubuh, maka laktosa harus dipecah terlebih dulu dengan bantuan enzim laktase.
Sayangnya, tidak semua orang memiliki enzim laktase dalam jumlah yang wajar atau kekurangan, sehingga menyebabkan sistem pencernaan tidak mampu mencerna laktosa. Inilah yang disebut dengan intoleransi laktosa.
Kasein
Di dalam susu juga mengandung protein jenis kasein yang mungkin sulit dicerna oleh sebagian orang tertentu. Akibatnya, mengakibatkan radang atau pembengkakan dalam sistem pencernaan.
Kafein
Selain produk susu, kafein juga termasuk salah satu jenis makanan yang menyebabkan intoleransi. Tak hanya kafein pada kopi, melainkan dalam soda, teh, minuman berenergi, hingga cokelat. Pada umumnya, orang dewasa mampu mengonsumsi 400 mg kafein atau setara 4 cangkir kopi sehari.
Kenyataannya, ada sebagian orang yang sensitif terhadap adanya kafein dalam tubuhnya, meski hanya sedikit.
Intoleransi kafein biasanya disebabkan oleh kondisi genetik atau penurunan kemampuan metabolisme dalam mengeluarkan kafein. Beberapa gejala yang timbul akibat intoleransi kafein diantaranya detak jantung yang semakin cepat, gugup, gelisah, hingga insomnia.
Bersahabat dengan Intoleransi Makanan
Nah, ketika seseorang mengalami intoleransi terhadap makanan atau minuman, apakah dapat diatasi? Jawabannya adalah bisa. Berikut ini adalah beberapa panduan yang dapat dicoba untuk mencegah dan mengelolanya.
- Catatlah segala hal yang Anda konsumsi setiap hari, gejala yang timbul setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, serta kapan gejala tersebut mulai muncul.
- Ketika Anda menemukan salah satu jenis makanan yang menyebabkan intoleransi, coba hilangkan makanan tersebut dari daftar menu makan selama 2 hingga 6 pekan. Kemudian, coba kembali makanan tersebut untuk melihat sejauh mana tubuh Anda mampu mencerna makanan tersebut dalam kadar tertentu.
- Jangan lantas menghindari konsumsi makanan yang menyebabkan intoleransi karena bisa menyebabkan tubuh kehilangan nutrisi yang dibutuhkan. Untuk mengatasinya, cobalah berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis makanan pengganti yang bisa dikonsumsi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.